Story 2 - lie

262 27 2
                                    

Temanku yang bernama Anita sangat suka menjahili temannya. Mulai dari berpura-pura jadi hantu, prank hamil, sampai berpura-pura ia sedang akan bunuh diri dengan mengirimkan sepucuk surat.

Aku bosan dengan sikap nya itu. Bahkan teman sekelas kami pun sudah malas dengan sikapnya.

Disuatu sore. Aku dikirimi sms oleh Anita yang bertuliskan

(Teks rata kiri pesan dari Anita, pesan rata kanan dari aku)

Anita
"Aku sedang kabur dari jeratan penculik. Tolong aku. Aku takut"

Aku hanya memandang smirk, cih sepertinya dia mulai lagi

Anita

"Aku tidak bohong"
"Aku tidak bisa menelpon, karena jika aku bersuara akan kedengaran merek"
"Aku sedang dijalan yang dekat toko Akamart diperempatan"
"Kumohon tolong aku Ran"

Anita mengirim foto

Anita"Aku memfotonya diam2"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anita
"Aku memfotonya diam2"

"Oh tidak, aku lupa mematikan suara fotonya"
"Tolong telpon polisi"
"Dia melihatku!"
"Cepat!!"
"Tolfigna ajsu"

Aku segera menelpon polisi, sepertinya ini serius

2 menit kemudian

Anita
"Aku berhasil menyelamatkan diri"

Rani
"Kau sekarang dimana?"

Anita

"Sekarang aku bersembunyi
Di dalam toko bekas rental CD"
"Dia tidak melihatku"

"Sepertinya ia kabur"
"Aku harus apa?"

Rani

"Tetap berlindung di dalam toko"
Aku sudah menelpon polisi"

"Dan aku juga akan menuju kesana"

Anita
"Kau tidak usah kesini"
"

Terlalu berbahaya"

Rani

"Kau yang sedang dalam bahaya"

Setelah itu sudah tidak ada sms dari Anita. Sepertinya polisi sudah ada disana. Aku pun sampai disana dengan mengendap-ngendap. Mencari keberadaan toko yang tadi disebutkan Anita. Dan yang cukup mengherankan adalah polisi tidak ada dilokasi.

Aku akhirnya berhasil menemukan toko rental CD bekas, aku masuk mengendap dan betapa terkejutnya saat aku menemukan Anita terikat oleh borgol diatas kursi dan mulutnya tertutup lakban.

"Hmppp...hmppp" ronta Anita dengan dahi dikerutkan. Sepertinya Anita sedang mengisyaratkan padaku untuk jangan mendekat. Namun aku tetap mendekat, aku ingin menyelamatkannya.

Aku pun menjulurkan tanganku untuk membuka lakban yang menutupi mulutnya. Dan lalu Anita menunduk dan bergumam "kau memang bodoh Ranu"

Secara tiba-tiba kawanan pria berbaju hitam menyerbu ruangan itu. Dan mendekapku pada kursi di samping Anita

'Klik' itu suara borgol Anita yang sudah terbuka.

Anita lalu tersenyum padaku "Terkadang hidup memang penuh kebohongan, Rani" ucapnya menepuk pundakku "kau tidak bisa sepenuhnya percaya pada temanmu yang sudah kau anggap teman" Anita lalu ber-smirk "masalah polisi yang sudah kau telpon, itu sudah aku cegah. Aku berkata bahwa aku sudah selamat" lalu Anita berlalu begitu saja dari toko bekas rental CD itu.


Sepeninggalan Anita, secara serentak kawanan pria itu menyerbuku. Dan yang terjadi selanjutnya aku tak bisa menceritakannya. Karena itu Eerr-

Lalu dalam keadaan sekarat ini aku sadar bahwa 'hmpp..hmpp' yang dimaksud Anita bukannya untuk menyuruhku pergi, namun mengisyaratkan mereka bahwa aku sudah datang.








.

Short Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang