Story 8 - Earphone

105 12 0
                                    

Story 8 - Earphone

______________________

Lantunan merdu musik terdengar ditelinga dengan earphone yang menyumbat telingaku dan sesekali aku akan bersenandung mengikuti alunan musik.

Aku bernama Helen. Saat ini aku sedang mengerjakan tugas sekolahku untuk membuat Maket bangunan, memang butuh ketelitian dan kesabaran. Namun mulutku terus berkomat-kamit mengikuti lirik lagu, rasanya jenuh apabila aku hanya fokus pada pengerjaan maket ini.

Tiba-tiba terdengar suara handphone berdering, itu berasal dari handphone ibuku. Aku lalu segera beranjak dari tempat dudukku, meninggalkan seluruh tugasku dan melepaskan earphone dari telingaku, lalu kuambil handphone yang berdering itu untuk diserahkan kepada ibuku yang sedang menyapu. Saat kulihat ternyata itu panggilan dari ayah

"Bu! Ayah nelpon nih" teriakku sambil menyerahkan handphone itu

Ibu mengambilnya lalu menggeser tombok hijau dilayar

"Halo?" Pembukaan ibu saat mengangkatnya

"...."

"Ngga, ibu gak nelpon ayah kok"

"...."

"Iya, ini aja handphone ibu baru diambil helen dari dalem rumah"

"..."

Percakapan ibu dengan ayah masih berlanjut namun aku memilih untuk tidak peduli, lebih baik aku mengerjakan tugas ku. Memang sih dari percakapan tadi ada yang aneh tapi aku gak mau ambil pusing.

Aku kembali duduk sambil memasang earphone ditelinga, namun ada yang aneh. Bukan musik merdu yang terdengar, melainkan seperti suara radio yang telah usang. Aku menajamkan pendengaran, alisku berkerut karena telingaku seperti menangkap suara orang yang berusaha berbicara ditengah-tengah suara radio usang itu.

Aku membuka handphone ku yang tersambung dengan earphone, namun dihandphoneku menampilkan layar sedang memutar musik dengan normal, ini aneh! Aku sudah berkali-kali mendengar lagu ini dan tidak pernah ada part lagu yang seperti ini. Saat ku coba mengganti lagu, suara radio usang itu masing terdengar bahkan saat lagunya kumatikan.

Entah kenapa aku jadi penasaran dengan suara yang muncul tiba-tiba di earphone ku ini. tak ada niatan sama sekali aku untuk mencabut earphonenya dari handphoneku

Aku masih fokus dengan suara orang itu yang seperti sedang berusaha berbicara dari balik suara radio yang berisik. Lalu suara radio dan suara samar-samar orang itu menjadi mengecil, kunaikan volumenya agar lebih terdengar, makin mengecil lagi suara diearphone itu, kunaikan terus sampai volumenya full. Dengan suara volume yang full aku masih belum bisa mengetahui orang itu berbicara apa, lalu detik selanjutnya suara radio itu berhenti, hening yang kudengar namun aku jadi bisa mendengar orang itu berbicara apa. Walau aku agak meringis sakit karena suara orang tersebut sangat memekakan telinga dengan berteriak dengan sangat keras serta dengan volume suara yang kunaikan. Orang itu berkata sambil berteriak "CABUT EARPHONENYA!! ATAU TELINGAMU AKAN MELEDAK!!!!"

Aku terkejut, bukan karena kalimatnya melainkan karena suara orang itu adalah suara ayahku! Orang itu ayahku!. Ditengah-tengah keterkejutanku, tiba-tiba..

BLAARR!!!

earphone itu meledak tepat digendang telingaku, rasa sakit yang kurasakan begitu sakit, telingaku terasa terbakar dengan nyeri yang begitu menyakitkan hingga rasanya aku tidak kuat untuk berteriak, hanya rintihan yang bisa keluar dari mulutku. Mataku tidak bisa melihat dengan jelas karena darah yang berasal dari telinga menutupi penglihatanku.

Dan diakhir-akhir aku masih bisa mendengar ibuku berbicara ditelepon dengan seseorang.

"Helen? Ibu tadi tidak menelponmu kok"

Begitulah yang kutangkap oleh telingaku sebelum akhirnya aku tidak bisa mendengar dan melihat apapun bahkan merasakan apapun.





.

Short Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang