12

2.7K 110 4
                                    

Malam ini ara duduk di sebuah cafe di depannya sudah ada edward yang sedang sibuk memakan makanannya.
sedetik kemudian mata mereka bertemu,
"Itu kenapa nggak di makan ? nggak suka ? mau di ganti aja ?" edward mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

"eh, nggak usah! ini ara makan, " nyamm" tyara memasukkan potongan daging yg cukup besar ke dalam mulutnya hingga pipinya menggembul.

edward tersenyum melihat tingkah gadis di depannya ini, tanpa sadar tangannya bergerak naik membersihkan makanan yang belepotan di wajah tyara.

Degg...

"ini kenapa edward jadi kayak oppa-oppa korea sih" batinnya. "apa jangan-jangan abis ini ara langsung di cium? ASTAGA!!!" dia kembali membatin.

edward semakin tak berpaling dari fokusnya saat ini, menurutnya tyara sangat lucu saat pipinya blushing. kadar kecantikannya meningkat melebihi cewek-cewek korea.

"ehem.. maaf, mas. tadi panggil saya?"

adegan romantis-romantisan itu di hentikkan oleh aksi pelayan yang nggak tau timing yang pas. edward menoleh dan memberikan kode "pergi sana, ganggu aja lo" pelayan itu pun pergi menyisakan ke kakuan di antara 2 sejoli itu.

"eh.."
"ra" ucap mereka bersamaan.

"kamu duluan" masih di ucapkan secara bersamaan. kedua sejoli itu memalingkan wajah ke sisi lain, dan tertawa saat mereka kembali saling tatap.

"kamu duluan ra" ucap edward.

"okey... jadi apa yang mau kamu omongin? soalnya takut kemaleman nanti aku di cariin" jawabnya ragu.

"Sebenarnya...."

"Oh, bagus yah lu berdua diam-diam di belakang kita punya hubungan, udah berapa lama ?"

tiba-tiba saja naldi memergoki mereka di moment yang tidak tepat. namun, tidak seperti tyara yang sudah menunduk karena malu dan gelisah. edward malah menampakkan tampang yang cool, seolah ini sudah biasa.

"eh.. kita cuma temenan kok. lagian ini kita ngerjain tugas aja" alibi tyara

"dan menurut lo gue percaya ra, ini malam minggu, besok sekolahan libur. HELLOOOW... dan lo lupa point pentingnya GUE JUGA SEKELAS SAMA LO BERDUA, yaaa kali gue nggak tau ada tugas apa nggak" jawab naldi heboh.

"terus, mau lo apa ?" tantang edward.

"Nggak ada sih. gue mah bodo amat! gue cuma pengen nyapa doang. bye ya. lanjutin" jawabnya dan langsung pergi meninggalkan mereka.

suasana kembali menjadi serius. kalo di bilang canggung nggak juga sih, pokoknya serius. edward kembali membuka percakapan.

"Sebenarnya, gue tuh suka sama lo ra"

"Oh itu, ara udah tau kok. kalo edward nggak suka ke ara, nggak mungkin kita kayak gini" jawabnya polos.

"oh iya bener juga" batin edward.

"jadi edward, ngajakin ara ketemuan cuma m bilang itu ? yaampun ara udah tau kali" jawabnya tanpa emosional.

"Nggak, maksud aku. aku itu sayang sama kamu.."

"Oh, jadi ini maksudnya edward mau nembak ara ?" tyara memotong ucapan edward.

"astaga, nih bocah. kenapa nggak ada emosinalnya sama sekali sih" batin edward.

"Serah lu aja ra" jawabnya asal

"Kalo edward mau nembak ara, ara terima kok" jawabnya santai.

"Astaga ra, lo gimana sih. aturannya itu, gue gugup, lo malu-malu, terus gue nyatain deh perasaan gue, trus lo kek terharu gitu sambil ngangguk bilang iya." edward mencoba tetap sabar.

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang