14

2.2K 101 0
                                    

"eh..ra"

Tyara berlari meninggalkan kantin, hatinya sakit, matanya tak sanggup membendung cairan bening yang akan jatuh. rasa sakit itu bertambah saat ia berpapasan dengan edward, mereka seperti orang asing, tidak ada adegan seperti di ftv. Ketika sang cewek sakit hati dan mencoba pergi, maka sang cowok akan ikut nengejar,  dan berusaha menjelaskan, itu hanya adegan di televisi. di dunia nyata tidak seindah itu, Seperti yang tengah terjadi sekarang. edward tak berusaha menghentikan tyara.

Mood tyara sangat hancur, setelah pulang sekolah tyara mengunci dirinya di kamar. ia menolak untuk makan dan memilih untuk menagis sepanjang waktu, rasya semakin kebingungan dalam Hatinya dia bertanya-tanya kenapa dia selalu menjadi orang yang berurusan dengan tyara di saat saat seperti ini.

"Dek, ayo buka pintunya. kamu belum makan loh" rasya mencoba membujuk

"NGGAK MAU!!! AAAAAA" tangisannya kembali pecah.

"Kalo kamu kayak gini, papa bakalan marah besar dek, kamu nanti sakit" rasya semakin frustasi.

bruugggh...

bunyi barang di lempar lempar semakin jelas dari dalam kamar, andra dan sang papa juga bisa mendengar itu dari bawah.

"itu, kenapa adek kamu ?" tanya richard.

rasya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dek, buka pintu kamar sekarang" Kali ini richard mengambil alih.

"NGGAK MAU!!!" tyara menangis sejadi jadinya.

3 laki-laki itu semakin khawatir.

"Bang, ambil kunci serep di kamar mama" perintah richard.

andra turun mengambilkan kunci, sementara richard dan rasya kembali membujuk tyara untuk membuka pintu.

"nih pa" andra menyerahkan kuncinya.

akhirnya pintu berhasil di buka, kamar gadis itu berubah menjadi seperti kapal pecah, semua barang berhamburan di lantai, dan sang pemilik kamar menangis sesenggukan di pojok tempat tidurnya.
melihat itu membuat 3 laki-laki itu merasa sangat khawatir dan juga sakit. richard berjalan mendekati tyara, di tariknya tyara ke dalam pelukannya.
dia tidak bertanya apa-apa, ia membiarkan tyara membasahi bajunya dengan air mata. kedua abangnya juga sudah mendekat berusaha menenangkan little princess mereka. hingga beberapa menit berlalu tyara pun tertidur, menagis seharian membuat dia lelah.

kamar tyara sudah kembali rapi, asisten rumah tangga sudah merapikannya. andra dan rasya keluar dari kamar tyara, menyisahkan richard yang masih menyelimuti tyara.

"Papa, nggak bakal biarin orang yang nyakitin kamu hidup dengan damai sayang, papa janji" Setelah mengecup dahi tyara, richard keluar dari dalam kamar.

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang