45

467 38 1
                                    

Warkop itu nampak sepi hanya ada beberapa karyawan yang tengah membersihkan meja dan mengepel lantai. Waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB sudah waktunya warkop tersebut tutup.

Dari dalam kantor nampak Edward dan teman-temannya tengah mengintrogasi dua sejoli yang tengah di mabuk asmara itu.

"Jadi udah dari kapan lo suka sama Mia ?" tanya Iren dengan raut wajah bak emaknya Mia.

Aldi terlihat santai dengan tetap menggenggam tangan pacarnya, sementara Mia menunduk karena malu.

"Kalian kenapa sih, kayak nggak pernah pacaran aja" sahut Edward.

"Diam lo, kita nggak punya urusan sama lo!" ujar Iren

Edward memutar matanya malas dan kembali sibuk mengelus-elus rambut Tyara.

"Mia, jawab pertanyaan gue tadi !" ucap Iren

"Kita udah lama deket, dan Aldi suka sama gue udah dari jaman kita sekolah. Gue emang nggak pernah ngomong aja ke kalian" aku Mia

Iren membuang nafasnya kasar.

Di tengah introgasi itu ponsel Tyara berbunyi

Papa richard's calling

"Halo de, ade dimana sekarang ?"

"Lagi di tempat teman pa, tapi bentar lagi Ara pulang kok"

"Papa jemput sekarang, kirimin lokasinya ke papa"

"Papa nggak usah jemput Ara, Ara pulangnya bareng Iren aja pa.." tolak Tyara, sejujurnya ia takut jika papanya bertemu dengan Edward

"Papa udah di jalan, papa tunggu lokasinya sekarang, papa tutup telponnya"

Sambungan telpon terputus. Tyara membuang nafasnya kasar lalu mendongakkan kepalanya menatap Edward.

"Gapapa sayang, besok kita jalan yah" ucap Edward saat melihat tatapan pacarnya.

"Tapi Ara masih kangen" ucap Ara

Edward menarik Tyara ke dalam pelukannya

"Eheem, eheem"

"Mata gue ternodai"

"Silvi nggak kuat lihat keuwuan ini"

"Bubar semua bubar" ucap Iren

Rona merah kini menggrogoti pipi Tyara dan berhasil membuat edward gemes di buatnya, tyara semakin membenamkan wajahnya ke pelukan edward.

Sekarang mereka berada di luar warkop, Edward tengah mengunci warkopnya. Teman-temannya menunggunya di parkiran.

"Ayo Ra" ajak Edward  sambil menggandeng tangan Tyara.

Kedua sejoli itu berjalan menuju parkiran sambil melempar canda sambil sesekali Edward mencubit manja pipi atau hidung Tyara.

"Sudah puas pegang-pegang anak saya ?"

Suara itu berhasil membuat jarak di antar dua sejoli yang tengah di mabuk asmara.

Tyara menunduk takut sementara Edward berdiri kikuk sambil sesekali memegang tengkuknya.

"Ara kamu masuk mobil" titah Richard

Tyara berjalan patuh menuju mobil, ia melirik teman-temannya yang juga berdiri kikuk di belakang papanya.

"Huuuffff" Tyara masuk ke dalam mobil dengan perasaan campur aduk matanya berkaca-kaca hendak akan meneteskan bulir beningnya.

Ia menatap ke luar mobil disana sudah ada Edward yang berdiri kikuk yang juga tengah menatapnya lalu dengan segera kembali menatap papanya.

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang