4

8.2K 213 0
                                    

"Tadi lo kenapa mau di gendong ka nevan ? Kaki lo patah?" Edward mulai mengintrogasi tyara.

"Kenapa pertanyaan kamu sama kayak anak cewek sih ?"
"Astaga... jangan-jangan kamu suka juga ya sama ka nevan ?" Tyara panik dengan pikirannnya sendiri.

Sementara edward geram dengan tyara yang tidak bisa di ajak serius.

"Lain kali ke skolah,otak di cuci dulu! Biar bisa di pake mikir" edward bangkit dan meninggalkan tyara di posisinya.

"Ya, kali otak di cuci. Emang cucian"

🍁🍁🍁

Sore harinya, sekolah mulai sepi tinggal beberapa siswa yang bermain basket di lapangan. Tyara sekarang duduk di dekat pos satpam menunggu jemputanya. Setelah menelpon abangnya beberapa kali,akhirnya di panggilan ke 8, sambungan telpon pun tersambung.

"Halo, abang dimana?"

"..."

"Ara udah di pos satpam nih"

"...."

"Iiihhh, abang lupa ya, papa kan lagi di papua bang."

"..."

"Yaudah, ara pulangnya naik taxi online aja"

"..."

"Iya bang, iya"

Sambungan telpon pun terputus, ara menarik nafas kasar karna hari ini andra tidak bisa menjemputnya. Tyara membuka aplikasi transportasi online dan mulai melakukan orderan. Setelah menunggu sekitar 5 menit, taxi pesanan ara pun tiba. Ara masuk ke dalam taxi dan memejamkan matanya sambil menikmati alunan musik yang di putar di handphonenya. Perjalanan hari ini terasa begitu lama karna kemacetan ibu kota, setelah 20 menit perjalanan, tyara tiba di rumahnya.

"Ara pulang"

"Eh, non ara sudah pulang, mau bibi siapkan makanan non ?"

"Nggak bi, ara mau ke kamar dulu"

"Baik non"

Tyara hanya tersenyum kepada asisten rumah tangganya. Hari ini rumah sepi karna richard sedang di papua dan rara yang masih bertemu dengan klinenya. Tyara masuk ke dalam kamarnya, mengganti seragamnya dengan terusan abu-abu yang kebesaran yang hanya selutut.
Ara duduk di tempat tidurnya dengan rambut yang di gerai dan masih fokus ke laptopnya saat rasya masuk ke kamarnya.

Ara duduk di tempat tidurnya dengan rambut yang di gerai dan masih fokus ke laptopnya saat rasya masuk ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang