13

2.6K 90 0
                                    

Pagi ini sedikit berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, karena hari ini tyara bangun tanpa bantuan alarm dan sudah siap, lengkap dengan seragam, dan tas, serta sedikit tint di bibirnya. Ia sangat bersemangat untuk hari ini. senyum tidak pernah luntur dari wajahnya, bunga-bunga tengah bermekaran di hatinya.

rasya dan andra saling melempar tatapan melihat adik bungsu mereka yang berbeda hari ini.

"Itu ara kenapa sya?"

rasya hanya mengangkat bahu sebagai tanda atas ketidak tahuaannya.

"Dek, tumben kamu jam 6 udah siap. hari ini ada ujian ya?" andra akhirnya bertanya pada tyara.

"Nggak kok bang, ara cuma nggak sabar aja pengen sekolah" jawab ara santai masih tetap dengan senyuman di bibirnya.

"WOW, sejak kapan kamu berubah ra? semalam kamu nggak minum obat tidur kan?" Kali ini rasya yang membeo.

"Apaan sih abang, udah ah! ara berangkat ke sekolah dulu yah. bye abang-abang ara yang ganteng" Setelah berpamitan dengan kedua saudaranya, ara pun turun ke lantai bawah meninggalkan rasya dan andra yang kebingungan, hingga saat ara menuruni tangga, rasya dan andra berlari menuju ke arah tangga dan kompakkan menghentikan sang adik.

"Dek,ra" rasya dan andra

"kamu ke sekolah sama siapa? papa pasti belum keluar kamar" ucap andra.

"Gampang, ara bisa naik ojek online" jawab tyara sambil melanjutkan langkahnya.

"JANGAN! biar abang antar kamu ke sekolah" andra bergegas menuju kamar untuk mengambil kunci mobilnya.

Tyara duduk di depan rumah, menunggu abangnya mengeluarkan mobilnya.

from : ice bear💕
Good morning ra, have a nice day sweety💐

Senyumnya kian melebar setelah membaca pesan itu. Tak menunggu waktu lama ia pun mengetikan balasan yang juga tak kalah romantis pada sang penghuni hatinya.

pip pip pip...

Bunyi klakson membuyarkan lamunannya, ia pun berjalan menuju mobil. sepanjang perjalanan andra masih mempertanyakan tingkah adik bungsunya ini. pasalnya ara akan tersenyum dan kemudian akan menjerit seperti orang yang mendapatkan hadiah yang sudah lama di tunggu-tunggu. tak jarang andra kaget dengan jeritan-jeritan yang tiba-tiba itu.

"Dek, kamu kenapa sih? kayaknya bahagia banget" andra kembali menanyakan hal yang sama.

"untung bang andra nggak pernah pacaran, jadi nggak tau reaksi orang bahagia karna cinta" tyara membatin.

"Dek, dek"

"Eh..iya. kenapa bang?"

"Tuh kan, kamu ngelamun. apa jangan-jangan kamu kesambet?" andra mulai menyalurkan hobinya menjadi detektif, dengan mencoba menganalisa situasi.

"Ih.. abang ngaco. ara tuh lagi senang aja, soalnya hari ini hari senin dan ara masuk sekolah, setelah hari minggu kemarin ara libur sekolah." jelasnya

"Ih, aneh deh kamu ra! yang ada orang-orang pada sedih kalo ketemu sama si senin, kamu malah bahagia banget."

"semerdeka pikiran abang aja deh" jawabnya santai.

Mobil pajero itu pun terparkir di bahu jalan tepat di depan sekolah ara. tyara pun bergegas turun tak lupa ia mengecup pipi abangnya sebagai tanda pamitan.

"Jangan lari-lari ra" teriak andra dari dalam mobil. andra pun melajukan kembali mobilnya.

Seseorang memperhatikan interaksi dua orang tadi dari dalam mobil yang terparkir di sebrang jalan.

"Tak akan lama lagi kebahagian kalian akan ku gantikan dengan kesedihan yang teramat pedih" Gumam orang di dalam mobil itu.

~~~

Selama di sekolah tyara terlihat sangat murung, berbeda dengan pagi tadi. Seperti saat ini, ia memilih untuk menyendiri di dalam perpus untuk menetralkan kembali emosinya. seharian ini edward tak menyapanya, pesan yang di kirimnya juga hanya di baca saja. Api seperti tengah membara di sekitar tempat duduk tyara saat ini, siapa saja yang hendak duduk di dekatnya akan dengan segera merasakan kepanasan dan pergi dari situ.

"Iiiihhhhh.. Kesel deh" gerutunya.

ia kembali mengecek ponselnya yang masih sepi itu. sudah hampir 50menit tyara menunggu di perpus, ia sempat memberitahu edward mengenai keberadaannya. Tapi sayangnya pesan itu tidak ada balasannya, hanya di read saja.

"Edward nggak peka banget sih, dasar es batu, bukan gurun es" gerutunya, kali ini tyara menendang nendang lantai.

Merasa bosan, akhirnya tyara keluar dari perpus. di depan pintu tyara berpapasan dengan rasya yang sepertinya sedang mencari tyara.

"Jadi kamu disini? ayok ikut abang" rasya berjalan dengan menarik tyara di belakangnya.

"Ini kita mau kemana sih bang, lepasin tangan ara dong"

rasya tak menggubris rengekkan tyara, ia mempercepat langkahnya hingga mereka memasuki kawasan kantin. setelah menemukan tempat duduk yang strategis, rasya pun mendudukan tyara di kursi kantin dan ia pergi untuk memesan makanan. tyara masih dalam mode bosan nya, ia memperhatikan sekitaran kantin dengan malas. hingga matanya membesar seperti akan keluar dari posisinya saat melihat orang yang seharian ini menjadi asal muasal kesuraman hari ini sedang memasuki kawasan kantin dengan seorang perempuan yang bergelayut manja di tangannya.

"WHAT....? jadi seharian ini dia sibuk sama perempuan lain, setelah apa yang dia lakuin ke hati ara, dia dengan santainya masuk ke kantin mesra-mesraan sama cewek lain. Awas aja!!!" Ara membatin menyaksikan tingkah dua orang yang belum menyadari kehadiran ara.

"Nih, makan dulu. abang tau kamu seharian nggak makan" rasya kembali dengan sepiring nasi goreng dan jus jeruk.

"Eh...ra"

Maafkan ketidakseruan kisah ini. semoga kalian masih bisa enjoy yah🖤

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang