34

811 39 0
                                    

Mentari nampak bersinar dengan terang, teriknya seolah membakar semangat hingga tak seorang pun ingin beraktivitas di luar ruangan.

    Kipas angin berputar ke kiri dan ke kanan berusaha memberikan kesejukan pada kumpulan siswa siswi di dalam aula. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan untuk kelas 12, puluhan siswa memadati ruang aula yang tidak terlalu luas itu, dengan bantuan 2 kipas angin dan Ac di sudut ruangan kegiatan hari itu pun berjalan cukup sejuk.

"Hari ini adalah hari terakhir kalian bercengkrama dengan guru-guru dan teman seangkatan. Besok atau lusa mungkin tidak akan seperti hari-hari di sekolah. Bapak harap kalian menjadi lulusan yang berbudi pekerti luhur dan dapat membanggakan almamater kalian, setelah pidato bapak ini, kalian akan menerima hasil kerja keras kalian selama 3 tahun di sekolah ini, hasilnya bisa baik dan buruk. Bapak harap kalian dapat menerima kepetusan sekolah secara berlapang dada dan ikhlas. Sekian pidato dari saya Assalamualaikum wr wb" usai pidato membosankan dari bapak kepala sekolah, beberapa panitia nampak mulai membagikan amplop putih berisikan pengumuman lulus atau tidaknya para siswa SMA Harapan Bangsa ini.

"Ra, gue takut" ucap Iren pada Tyara

"Takut kenapa ?" tanya Tyara

"Takut nanti gue gak lulus, pas UN gue gak serius belajarnya" ungkap Iren

"Udah selow, kita semua pasti lulus!" ucap Mia

"Bener tuh kata Mia, kata kakak gue gak ada sejarahnya siswa SMA gak lulus, pasti lulus" sambung Maya.

"Baik, Semua sudah mendapatkan amplopnya ?" tanya bapak kepala sekolah.

"Sudah pak" seru seluruh siswa.

"Pada hitungan ketiga silahkan kalian buka amplopnya"

1
2
3

"Silahkan di buka" sambung bapak kepala sekolah.

Suara riuh mendominasi ruang aula yang sempit itu, beberapa siswa nampak berpelukan bersama teman-temannya, ada yang terharu hingga menangis dan ada yang tersenyum riang bak bebannya hilang tanpa sisa.

"Selamat anak-anak ku angkatan 2020 kalian LULUS 100%" Ujar bapak kepala sekolah dan kemudian bunyi tepuk tangan dan sorak gembira memenuhi ruang aula.

Setelah acara resmi di aula selesai para siswa pun mengadakan acara mengecat seragam di lapangan basket, berbagai serbu warna-warni bertaburan di udara, para siswa siswi terhanyut dalam riangnya ceremonial kelulusan mereka.

"Habis ini kita mau konvoi kan?" tanya Maya pada Aldi

"Yoi, yang cewek-cewek bakalan di bonceng sama kita cowok-cowok" ucap Aldi.

"Lah, kok gitu ?" protes Iren

"Ya iya dong, biar safety" ucap Aldi sedikit ngegas.

"Gue gak mau yah, gue maunya boncengan sama yang cewek!" ucap Iren dengan kukuh

"Ya udah, lagian juga yang cowok-cowok pasti gak bakalan ada yang mau boncengan sama lo" ujar Aldi kemudian kembali berbaur dengan teman-temannya yang lain, sementara Iren tengah memaki-maki Aldi dalam hatinya.

Jalanan ibukota di padati oleh kenderaan  milik siswa siswi kelas 12 yang merayakan kelulusan mereka, beberapa sekolah juga ikut bersama konvoi yang di pimpin oleh Edward dan Aldi itu.

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang