35

807 38 0
                                    

Dalam perjalanan menuju puncak, Edward dan Tyara mengendarai mobil yang berisi barang-barang mereka. Sehingga hanya ada mereka berdua di dalam mobil, rintik hujan mulai membasahi kaca mobil mereka, perlahan tapi pasti hujan pun kian melebat.

Di tengah hujan yang kian melebat, tiba-tiba Edward oleng dan hampir menambrak sebuah pohon di pinggir jalan, ledakan kecil adalah pemicu dari musibah yang mereka hadapi saat ini.

"Kamu nggak papa kan Ra ?" tanya-nya saat berhasil mengamankan mobil.

Nampak raut ketakutan terukir jelas di wajah Tyara, ia menggenggam kuat sambuk pengaman yang melingkari tubuhnya.

Dengan hati-hati Edward mengecek tubuh Tyara, dan untung saja tidak terjadi apa-apa dengan gadis di sampingnya itu.

"Ra, maafin aku" ucapnya menyesal telah membuat Tyara ketakutan.

"Iya nggak papa, kamu ada yang luka ?" tanya Tyara sesaat setelah menenangkan dirinya.

"Aku nggak papah, ayo kita turun. Di sebrang jalan ada pedagang, kita cari bantuan disana" ujar Edward.

Mereka pun turun dengan menggunakan payung hitam yang memang tersedia di mobil Edward.

"Permisi kang" ucap Edward saat mereka ikut bergabung dengan beberapa pengendaraa yang sedang berteduh.

"Ed, kamu udah kasih tahu yang lain?" tanya Tyara khawatir kalo-kalo mereka panik mencari ia dan Edward.

"Hp aku lobet, coba pinjem hp kamu" ucap Edward.

Tyara pun merogoh tas kecilnya, dan menyodorkan ponselnya pada Edward.

"Kok nggak bisa di jalain Ra?" tanya Edward

"Bisa kok, coba sini" pinta Tyara

Ia pun menekan tombol power ponselnya dan benar kata Edward, ponselnya tidak bisa di nyalakan.

"Lobet kali" kata Edward.

"Tapi tadi batreinya full kok" elak Tyara. "Yah, terus gimana dong?" sambung Tyara.

"Kita nunggu hujannya reda dulu, baru deh kita naik ojek ke villanya" ucap Edward memberi solusi.

Tyara pun menyetujui solusi Edward, dan mereka pun memutuskan untuk berteduh di sebuah lapak kecil milik penjual jagung bakar.

                                       🚗🚗🚗

"Awas aja yah si Edward" Iren sedari tadi sibuk mengeluarkan sumpah serapah untuk Edward hingga membuat gendang telinga Aldi panas mendengarnya.

"Eh monyet, lo bisa diam nggak sih?! Fokus aja ke jalanan, kali aja mereka lagi ada di tepi jalan" ucap Aldi bosan mendengar coletehan Iren yang tak kunjung selesai.

"Bisa nggak lo fokus nyetir aja!" balas Iren tak kalah ngegas.

Mereka berdua kini sedang menyusul Edward dan Tyara yang tak kunjung tiba di villa. Hujan kian mereda tatkala mereka melihat mobil yang di kendarai Edward terparkir di bahu jalan.

"Eh.. Eh.. Eh, itu mobilnya kan?" tanya Iren

Aldi pun refleks mengerem karena melihat mobil milik Edward.

Mereka berdua turun dari mobil dan memperhatikan sekitar. Hingga Aldi berhasil menangkap dua sosok yang tengah mereka cari, ia menarik tangan Iren menuju ke lapak penjual jagung.

"Bagus, ya lo berdua! Gue udah di seret seret paksa sama nih mak lampir cuma buat nyusul orang yang lagi pacaran ?! Buang-buang waktu gue anjir" ucap Aldi menumpahkan kekesalannya.

TyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang