prolog🍎🍏

246 46 25
                                    

"Pa, jangan tinggalin Didi Pa. Didi nggak mau jauh dari Papa."

"Kenapa Papa kayak gini,"

"Bangun, Pa... kata Papa, Papa mau ajak Didi, Mama, sama Tata ke Bandung, kita liburan ke rumah nenek, Pa?"

"Ayo Pa, Didi mau sekarang."

"Bangun dong, Pa." Tangis Delidi sambil memeluk tubuh ayahnya yang sudah tidak bernyawa, ditutupi kain berwarna putih itu. Didi dibangunkan pagi-pagi oleh tantenya dan diberitahu bahwa ayahnya meninggal gantung diri di taman komplek yang ada di belakang rumahnya.

Rosa, Ibunda dari Didi pingsan ketika ada tetangganya yang mengabari bahwa ia menemukan suaminya tergantung diatas pohon taman komplek belakang rumahnya.

"Bangun Pa, katanya Papa sayang sama Didi tapi kenapa Papa tinggalin Didi?"

"Siapa yang anterin Didi ke sekolah nanti?"

"Siapa yang jagain Didi nanti, Pa?"

"Plis, Pa. Bangun...."

"Didi nggak bisa jauh dari Papa."

"Udah, Sayang. Ikhlaskan papamu. Dia udah tenang di sana." Ucap tantenya yang bernama Fitri sambil menangis.

"Tante, Papa cuma tidur sebentar kan? Nanti dia bangun lagi kan, Tan?" tanya Didi yang kini menarik-narik tubuh tantenya. Tantenya yang melihat itu hanya diam saja menatap Didi kasihan.

"Kak," panggil Tata yang baru saja memasuki rumahnya sambil menangis. Tata baru saja pulang ketika om nya menelpon dan mengabari ayahnya sudah tiada. Tata menginap di rumah temannya.

"Papa kenapa, Kak?" tanya Tata yang wajahnya sudah pucat pasi.

Didi hanya diam, Tubuhnya sudah lemas tak berdaya.

Kini Tata beralih melihat ayahnya yang tubuhnya sudah kaku berada dilantai tertutup kain putih. Ia menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ayahnya yang sudah tidak bernyawa.

Didi duduk dilantai bersandar tembok melihat itu, Tubuhnya lemas dan akhirnya ia tak sadarkan diri.

KontrizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang