╭━─━─━─━─≼✯≽─━─━─━─━╮
Kamu tau apa persamaan kamu sama makanan ini? Sama-sama bikin aku sehat.
Jangan lupa dimakan :)
-Dito╰━─━─━─━─≼✯≽─━─━─━─━╯
Happy reading...
Pagi-pagi sekali Dito sudah berada di dalam kelas 10 IPA 1. Dengan gerak-gerik mencurigakan ia menaruh sesuatu disalah satu laci di meja ketiga sebelah tengah bagian kiri dari depan.
Dengan segera ia keluar dari kelas itu sampai-sampai ia menabrak seseorang.
Brukk
"Jalan tuh pake mata!" bukannya yang marah orang yang ditabrak tetapi malah Dito lah yang mencak-mencak.
Orang yang ditabrak menaikan sebelah alisnya menatap Dito aneh. Tak mau berurusan dengan Dito yang bawel orang itu segera pergi dan masuk ke kelasnya, 10 IPA 1.
"Dasar kulkas berjalan." Ejek Dito kepada cewek itu.
"Kayak mana bisa gue punya sepupu kayak dia." Omel Dito sambil memperhatikan Moeza yang barusan masuk kelas.
🍏🍏🍏
Didi barusan saja memasuki kelasnya ketika ia ingin menaruh buku dilacinya terdapat benda yang menahannya. Ia mengambil benda itu yang ternyata adalah wadah bekal dan terdapat kertas diatasnya. Lalu ia ambil kertas itu dan membukanya.
Ia membaca kertas itu.
Kamu tau apa persamaan kamu sama makanan ini? Sama-sama bikin aku sehat.
Jangan lupa dimakan :)
-DitoKemudian ia membuka wadah bekal itu yang memunculkan nasi dengan cak kangkung, omlet, tempe goreng juga ikan goreng disana.
"Dia lagi," ucap Didi sambil menutup bekal itu dan memasukannya kembali dalam laci. Tak lama bel masuk berbunyi.
🍎🍎🍎
Juanda dan Pian baru saja memasuki ruang kelas 11 IPS 1 dan disambut oleh Dito yang sudah duduk anteng sambil bermain game diponselnya.
"Wih, kesambet apa lo pagi-pagi udah disini, Cong." Ucap Pian tak percaya melihat sahabatnya yang satu ini berangkat pagi-pagi sekali. Ini bukan Dito banget. Pasti ada sesuatu. Dito kerap kali dipanggil Acong teman-temannya.
"Dateng pagi salah, dateng siang salah, pokoknya yang paling bener gue nggak dateng..." kesal Dito.
"Nah iya good, kalo ada lo sekolah jadi rusuh, ckck." Pian mendecak.
Juanda hanya diam memperhatikan dua sahabatnya ini. Juanda memang memiliki sifat dingin seperti Benua Antartika.
"Yang ada kalo gue nggak berangkat nanti sekolah sepi, nggak ada warna." Ucap Dito seolah merasa paling benar.
"Kalo ada lo warnanya malah acak-acakan nggak teratur, jadinya jelek, Cong." Ungkap Pian tak setuju.
"Sialan ya lo, Yan." Dito melempar bekas tipe-x yang kebetulan ada di mejanya. Ntah milik siapa, Dia rasa tipe-x nya sudah habis. Kalau masih ada pun tidak mungkin tergeletak begitu saja di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrizon
Roman d'amourAKU MENANTANG KAMU UNTUK MEMBACA CERITA INI, MEMASUKAN CERITA INI KE DALAM LIBRARY & STAY IN THIS STORY HINGGA TAMAT!!! BERANI TERIMA TANTANGANKU? COME ON TEMAN... Delidi Ambita Britanita, kerap dipanggil Didi oleh orang sekitar. Gadis pendiam tetap...