Viola Bagian 4

5.3K 27 0
                                    

ah.. viola,papa udah balik lagi nak..." kata mama

vera berkata "kakak,akhirnya keluarga kita jadi utuh lagi,aku seneng banget kita bisa bersama lagi"

lalu papa berdiri & berkata "jadi... kamu sudah mengubah jati diri kamu,gak apa-apa,papa justru bangga karena kamu bisa menjadi sukses & membahagiakan mama & adek kamu,tapi papa tau kalo papa gak jadi sosok ayah yang baik buat kalian selama ini,dan papa minta maaf ke kamu" sambil menyodorkan tangannya

aku pun mengatakan "oh.. jadi setelah sekian lama nelantarin kami,papa pikir bisa seenaknya balik lagi ke kehidupan kami...?"

papa berkata "viola,dengerin papa dulu..."

aku memotong "AKU BELUM SELESAI! apa yang buat papa berpikir untuk balik lagi ke sini & merusak kondisi keluarga kami!? apa PSK itu berhasil ngehasut papa supaya ngerayu mama & vera buat nguras harta kami!?"

papa berkata "sama sekali bukan viola,denger,papa sadar papa emang betul-betul bersalah & gak layak disebut sebagai orang tua kamu,tapi sekarang papa bener-bener sadar dengan kesalahan fatal papa,papa gak punya siapa-siapa lagi selain kalian bertiga,cuma kalian yang betul2 papa cintai,jadi sekali lagi papa mohon pertimbangkan ini & kamu bisa maafin papa..." kali ini papa menyodorkan kedua tangannya sambil berlutut di hadapanku

aku berkata lagi "begitu? jutru yang kupikirin sekarang itu gimana caranya ngusir papa,apa aku harus minta tolong satpam komplek atau AKU SENDIRI YANG NENDANG PAPA KELUAR DARI SINI!" bentakku

mama kemudian berdiri lalu memeluk tubuhku sambil berkata "viola,mama tau kamu benci papa,tapi tolonglah papa kamu kali ini aja,papa betul-betul memerlukan kita"

vera juga melakukan hal yang sama kepadaku,sambil menitikan air mata dia berkata "kakak kalo belum bisa maafin papa gak apa-apa,tapi tolong izinkan papa untuk tinggal di sini,untuk mama sama aku..."

melihat mereka berdua yang sudah berlinang air mata,aku menjadi tidak tega,sepertinya papa sudah berhasil mendapatkan perasaan mereka,akhirnya aku hanya menggerutu bergegas ke kamarku sambil membanting pintu,aku hanya menyendiri di kamarku,biarpun mama memanggilku untuk makan malam,sampai-sampai vera membawakannya untukku ke kamar,dia hanya mengantarkannya kemudian keluar dari kamarku,aku memakannya lalu tidur untuk bekerja di esok hari

beberapa minggu berlalu,suasana di rumah masih tegang,namun di luar itu aku semakin mengenal aldo dengan dekat karena hampir setiap sore bertemu dengannya di taman,ibu-ibu pun terlihat sudah terbiasa.sampai pada suatu malam,waktu mendekati pukul 7,aku beserta mama di dapur sedang memasak nasi goreng,sementara vera menyiapkan meja makan

mama berkata "viola,kamu mau sampe kapan begini terus sama papa? kan lebih baik kalo kamu lupain aja masa lalu dan memulai lagi tali silaturahmimu sama papa,ikhlasin aja,lagipula papa emang udah betul-betul berubah"

sambil meracik nasi goreng,aku berkata "gak tau ma,setiap aku liat dia,bayanganku adalah pria bedebah yang gak bertanggung jawab terhadap keluarganya sendiri,mungkin kalo sampe lama perasaanku gak berubah,biar aku aja yang pindah dari sini"

mama mengatakan "viola... jangan ngomong begitu,kamu beli rumah ini biar bisa ditinggali sama kita sekeluarga,papa kan bagian dari keluarga kita,sebagai keluarga lebih baik jika bersama & saling menyayangi"

nasi goreng sudah matang,aku mengatakan "ya,terserah mama aja,aku ngelakuin ini semua juga demi membahagiakan mama sama vera,oh ya,sekarang aku kayaknya gak makan malam di sini" sambil menempatkan sebagian nasi goreng ke rantang susun

mama berkata "mama tau kamu mau ke mana,kabarnya cepat tersebar di antara ibu-ibu komplek,kamu lagi pdkt sama cowok ya? hehe..."

aku hanya diam & meresponnya dengan senyuman

Kumpulan Cerita WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang