Memasuki tahun kedua Indri, atas kemauan indra sejak kelas awal dia naik ke kelas 3 SMP dia minta di panggil indri kalau di rumah, akupun membuatkan nama panjang buat dia.. namanya indri cahyaning wulan. Indri memang memiliki bakat transgender dan submissive sejati , pernah suatu waktu ia bilang kepadaku bahwa kalau sudah lulus kuliah dia mau berubah penampilan total, ia mau operasi payudara ... mau total jadi banci katanya. Semenjak saat itu aku "les" kan dia kepada seorang waria kenalanku untuk belajar berdandan dan hal-hal lainnya, tak perlu waktu lama ia sudah totalitas menjadi shemale di rumah, setiap pulang sekolah kalau tidak ada les Indri sudah berganti pakaian dengan pakaian anak perempuan lengkap dengan "payudara", gaya rambutnya bob dengan poni membuat dia bisa mengakali peraturan sekolah sekaligus tetap keliatan cantik dirumah, totalitasnya juga ditunjukkan dengan rutin mengkonsumsi pil KB dan pil hormon perempuan, kini di lemari pakiaannya lebih banyak pakaian perempuan dibandingkan pakaian laki-laki. Perkembangannya sebagai submissive pun luar biasa, semakin dewasa keinginannya sudah semakin banyak sebagai slave, memasuki kelas 3 SMP dia sudah benar-benar menikmati rasa sakit dan siksaan, hmmm what a pleasure for me, ditambah lagi kenyataan bahwa ibu indi tidak pernah kembali ke tanah air karena menikah dengan seorang juragan di tanah seberang, otomatis insri 100% dalam pengawasanku.
Pertengahan bulan Juni, hari itu indri ulang tahun aku membawakan hadiah khusus buat indri, hari itu aku sengaja ijin pulang dari kantor lebih cepat dan kebetulan keesokan hari adalah hari sabtu aku libur, indri pun sudah libur dan sudah lulus dari SMP, Aku memasukkan mobil ke garasi rumah, aku lepas sepatu dan masuk melalui dapur, aku melihat sudah ada bebarapa macam makanan yang di siapkan indri, yups indri juga sudah pintar memasak dan merawat rumah. "Ndri... indri sayang, mas boby dah pulang nih".. kemudian aku mendengar pintu dibuka, indri keluar dari kamar, aku termanggu melihat dandanan indri yang terlihat cantik, sackdress berbahan wol abu2 membungkus tubuhnya... stocking hitam menutupi kakinya yang jenjang dipadu dengan hi heels sol tebal, make up wajahnya pun luar biasa cantik memmbuat dia terlihat sangat anggun. Indri melangkah kearahku kemudian meraih tanganku kanannya dan mencium telapak tanganku. Aku elus kepala indri dan kucium keningnya... "selamat ulang tahun ya sayang... indri cantik banget deh"... "makasih ya mas... kan indri ultah.. ya harus dandan donk.." , jawabnya manja. "mas mandi dulu ya trus kita makan... oh iya ini hadiah buat indri.." kuserahkan sebuah kotak terbungkus kertas kado merah hati dan pita, indri cepat-cepat membukanya ... "wah... bagus-bagus banget maaaas... aku suka scarfnya... bisa dipake dandan nih.. mas beli banyak banget lagi "... pekik indri girang, aku tersenyum.... "iya bisa pake dandan juga bisa pake main iket-iketan.. ".. aku tertawa kecil... indri memandangku dan tersenyum... "jadi tar malem maen pake ini ya mas...."... aku balas senyumannya.."iya ... ya udah mas mandi dulu"..
---------------
Jam sudah menunjukkan jam 8 malam, indri sedang duduk di pangkuanku, kami menonton televisi. "Ndri... mau mulai sekarang" tanyaku, "... hmmm, iyah .." indri mengangguk... lalu aku raih sehelai scarf polka dot berwarna merah dari kotak yang sedari tadi terletak di samping kami... aku lipat memanjang scarf tersebut lalu aku gunakan untuk mengikat pergelangan tangan indri, lalu dengan scarf lain aku ikat lengan atasnya.. kemudian aku megikatkan 4 helai scarf menjadi satu untaian panjang aku gunakan sacarf itu untuk mengikat dada indri menjadi satu dengan lengan atasanya... ikatan diatas dan dibawah "payudara" indri membuat "payudarannya' menyembul diantara ikatan... "mas ... tititnya berdiri ya...." ... goda indri ... "iya... kenapa ganjel dipantat indri ya.." candaku ... kemudian aku turunkan indri dari pangkauan lalu dengan beberapa helai scarf lain aku ikat pergelangan kaki dan paha indri.... "siiip udah..." ... ucapku... indri tersenyum ... lalu menggerak-gerakan badannya seperti orang yang ingin melepaskan diri... "hmmm... kenceng mas ikatanya... tapi lembut dikulit... indri suka".. ucap indri... "Ok sekarang disumpel mulutnya ya..." lalu aku meraih sehelai scarf kecil berbahan sutra... aku remas scarf tersebut menjadi gumpalan dan kusumpalkan kedalam mulut indri.. "mmmmhmmmpphh.." suara yang keluar dari mulut indri... lalu dengan scarf yang akulipat memanjang aku cleave gag mulutnya... kuraih sehelai scarf kecil dan kubuat gumpalan lagi, dengan sacrf itu aku sumpal bagian mulu indri yang masih longgar, scarf tersebut tak sepenuhnya bisa masuk kedalam mulut indri karena tertahan cleave gag dan mulut indri pun sudah penuh... kutahan scarf itu dengan jariku.. kemudian dengan scarf lain aku ikat scarf tersebut disekitar bibir dan pipi indri hingga ke belakang kepalanya agar sumpalan yang kedua tak terlepas. kemudian dengan scarf lainnya aku ikat scarf itu menutupi hidung mulut dan dagu indri... "mmmmmhhhhhmmppp" .. indri merintih dari balik sumpalan mulutnya.. tak cukup sampai disitu aku gunakan sebuah scarf lagi menutupi bagian mulut dan dagu indri, menjadikan berlapis-lapis scarf menutupi wajahnya... lalu aku berdiri agak menjauh dari sofa kemudian memandangi indri... "mmmmhmmmmp... mhhhhmphhhm.." indri meronta pelan sambil memandangiku.. tatapan matanya seperti menggodaku.... kemudian aku angkat tubuh indri dan ku bopong kedalam kamar..