Pertanyaan ketujuh : Kalau tuan Coups adalah malaikat yang ditugaskan untuk anda, seharusnya dia tahu alasan kenapa anda bisa kembali hidup, bukan?
.
"Iya, seharusnya. Tapi, dia sendiri juga tidak mengetahui penyebabnya…," ungkap nyonya Yoon.
.
"… Kalau aku tanyakan padaku apa yang membuatmu kembali hidup setelah dinyatakan meninggal, aku juga tidak tahu. Namamu hilang begitu saja dari daftarku," terang Seungcheol. "Karena itu juga aku memutuskan untuk mengikutimu, mengawasimu dari dekat. Tidak mungkin hidupmu akan tetap sama setelah sempat dinyatakan meninggal dan yang terjadi semalam adalah buktinya."
Jeonghan masih diam, tak berkomentar sama sekali. Dia juga bingung dan masih syok karena kejadian semalam. Ditambah, Seungcheol juga sempat mengatakan jika tangan-tangan yang dia lihat semalam adalah tangan dari para jiwa yang ingin mengambil kuasa atas tubuhnya yang sedang kosong.
"Apa tidak ada cara untuk menghentikannya?"
"Mungkin kau bisa menemui pendeta, paranormal atau sejenisnya yang sekiranya bisa mengunci kemampuanmu itu," ujar Seungcheol.
"Andai saja kau bisa terlihat oleh mata manusia lain, aku pasti dengan senang hati minta ditemani olehmu…"
"Dalam wujud beginipun aku bisa menemanimu, kok."
"Aku tahu, hanya saja… akan terlihat aneh, mungkin?" Jeonghan memelankan suaranya, takut menyinggung Seungcheol. Sedangkan sang Malaikat Maut itu malah tersenyum.
"Kapan kau mau menemui salah satu dari yang kusebut tadi?"
"Mungkin besok. Ayah temanku adalah seorang pendeta yang sudah sering melakukan exorcist, kupikir dia akan mengerti dengan keadaanku ini…"
Alis Seungcheol bertaut, "Tapi kau sedang tidak diikuti oleh setan, Jeonghan."
Jeonghan menatap Seungcheol, "Memang tidak. Tapi, aku diikuti malaikat maut." Seungcheol merengut. "Jadi, kau mau mengusirku, begitu?"
Jeonghan mengangguk tanpa ragu dan wajah Seungcheol makin terlihat masam.
"Ahahahaha…," tiba-tiba saja Jeonghan tertawa. Dia kemudian mencubit kedua pipi Seungcheol dan menarik-nariknya. "Aigoo, kenapa wajah merengutmu lucu sekali, sih? Aku hanya bercanda, sayang."
"Candaanmu tidak lucu." Seungcheol melepaskan tangan Jeonghan dari pipinya dan berbalik badan memunggungi Jeonghan.
Namun, Jeonghan tidak menyerah, dia memeluk Seungcheol dari belakang, pipinya bersentuhan dengan punggung kekar Seungcheol.
"Iya, aku minta maaf. Kau mau memaafkanku, 'kan?"
Seulas senyuman menghiasi wajah Seungcheol. Dia kembali berbalik dan mencium Jeonghan. Tapi, baru sebentar, dia langsung menghentikannya.
"Kenapa?" Tanya Jeonghan bingung.
"Chan melihat kita. Lebih tepatnya melihatmu dari lubang kunci…"
"Ha?"
Suara derap langkah kaki yang berlari menjauh terdengar oleh Jeonghan. Kemudian, teriakan maknae di rumahnya itu juga menyulut teriakan lain dari Jeonghan.
"EOMMA, NOONA SUDAH GILA! DIA BERBICARA SENDIRI DI KAMARNYA!"
"YOON CHAN!" Jeonghan buru-buru turun dan berlari keluar kamarnya secepat kilat. "KEMARI KAU ANAK NAKAL!"
"WAAA! AMPUN NOONA!"
.
.
.
To be Continue…
Grey's Chit-Chat : Allright, sambil nungguin motorku selesai di servis, jadilah cerita ini. Wkwkwk…
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ [JeongCheol] Mrs. Grim Reaper
FantasyA short fiction stories about an interview with the Lady of the Death Angel... Do you want to know more about her? ⚠Warning⚠ This is a SEVENTEEN gender switch fanfiction