In My Dream Part 2

1.6K 278 14
                                    

          Seungcheol sudah kembali ke wujud malaikatnya. Joshua terbang rendah di sebelahnya. Malaikat bersayap abu-abu itu seperti punya ketidaksukaan dengan permukaan tanah, jarang sekali kakinya terlihat menapak. Dia lebih suka terbang rendah seperti saat ini atau duduk di salah satu cabang dahan pohon besar.

          "Semuanya berawal dari kejahilanku," ujar Joshua.

          Begitu mendengar kata 'jahil', rasanya Seungcheol ingin sekali memukul Joshua. Apa yang terjadi padanya dan Jeonghan, semuanya disebabkan oleh Joshua dan segala sisi iblisnya. Patut saja sayapnya berwarna abu-abu, Joshua adalah perpaduan sempurna malaikat baik dan iblis jahat.

          "Jangan pukul aku sekarang. Dengarkan dulu penjelasan lengkap dariku, kau bisa menyelaku kapan saja kalau ada yang ingin kau tanyakan." Joshua mengepakkan sayapnya dan terbang mundur, sedikit menjaga jarak dari Seungcheol. "Ini akan sedikit membingungkan dan terdengar rumit..."

          "Mulailah menjelaskan, Josh!" ujar Seungcheol tak sabaran dan Joshua langsung menunjuk-nunjuk wajahnya, "Nah, itu! Itu... Mana ada malaikat yang tak sabaran sepertimu," ujarnya dan sebelum Seungcheol menerjangnya, Joshua buru-buru menghentikan Seungcheol dengan memulai penjelasannya.

           "3 tahun yang lalu, saat kau mencoba untuk bunuh diri, aku ada di sana. Membisiki telingamu dan memenuhi pikiranmu dengan segala macam hal negatif, mempersuasi dirimu agar bergegas untuk membunuh dirimu. Waktu itu, aku sepenuhnya iblis," tukas Joshua. "Kau melakukannya tapi, diambang kehidupanmu, teman-temanmu datang dan membawamu ke rumah sakit. Orang tuamu sampai ketika kau sedang ditangani oleh medis. Aku dan seorang malaikat maut berada di sampingmu..."

          "... Aku tidak tahu mengapa, tapi, saat aku melihat ada banyak orang yang begitu mencemaskanmu bahkan sampai menangis tersedu dan sampai tak sadarkan diri saking syoknya, aku merasa bersimpati pada mereka, padamu juga. Harusnya aku tidak merasakannya, hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Lalu, di detik-detik terakhir hidupmu, aku memberikan sebagian energiku padamu," ungkap Joshua, sejauh ini, Seungcheol masih diam dan mendengarkan dengan serius.

          "... Lalu, sayapku yang awalnya hitam kelam berubah menjadi abu-abu seperti sekarang dan aku diakui oleh dua dunia."

          "Kapan kau akan menceritakan tentangku dan Jeonghan? Sejak tadi kau malah bercerita tentang dirimu..."

          "Sabar, Coups. Kita akan segera masuk ke bagianmu dan Jeonghan, kok." Lalu Joshua kembali melanjutkan ceritanya.

          "Karena aku membagi energiku padamu, kau tidak jadi meninggal. Tetapi, kau berada dalam keadaan koma. Malaikat maut yang ditugaskan untuk menjemput jiwamu hanya berhasil mengumpulkan setengah dari keseluruhan jiwamu dan melalui proses yang cukup panjang, kau diangkat menjadi malaikat maut meskipun setengah kehidupanmu masih tertinggal di dunia manusia...

          ... Sampai beberapa bulan lalu, aku kembali mengunjungi ragamu di rumah sakit, rasanya terlihat tidak benar. Mustahil bagimu untuk kembali hidup karena energiku sama sekali tidak mengandung cahaya kehidupan, energiku hanya menahanmu untuk tidak meninggal dan tidak mungkin kau terus menerus berada dalam keadaan koma. Lalu, datanglah Jeonghan. Kecelakaan yang dia alami membuatnya sempat kehilangan nyawanya untuk sesaat dan ketika jiwa dan raganya terpisah, saat itulah aku bertemu dengannya dan membuat perjanjian dengannya."

          "Perjanjian macam apa?"

          "Aku akan mengembalikan hidupnya tapi dengan waktu yang terbatas. Saat waktunya habis, dia akan mengingat kembali pertemuannya denganku dan juga janjinya. Dia tetap akan meninggal, Coups. Aku hanya memberikannya sedikit tambahan waktu untuk mengucapkan selamat tinggal pada keluarganya."

          Seungcheol bingung. Ada banyak hal yang berputar-putar di dalam kepalanya sejak tadi. "Lalu, hubungannya denganku apa? Kenapa aku yang bertemu dengan Jeonghan?"

          "Kalian terikat, Coups, dan ikatan itu terbentuk karena aku menransfer sisa kehidupan yang terperangkap di dalam tubuh komamu ke dalam tubuh Jeonghan. Dengan kata lain, jiwa yang berada di dalam raga Jeonghan saat ini adalah milikmu," terang Joshua.

          "Lalu bagaimana dengan diriku yang sedang koma?"

          "Meninggal," jawab Joshua dengan enteng. "Dengan begitu, kau dan keluargamu tidak akan tersiksa, mereka selalu menangis setiap mengunjungimu. Setidaknya, mereka akan berpikir jika kau tidak akan tersiksa lagi oleh segala macam alat bantu hidup yang menunjangmu selama 3 tahun, mereka juga sudah merelakan kepergianmu sejak lama," sambungnya.

          Seungcheol ingin marah, tapi emosi itu menguap secepat dia mendapatkannya. Tidak ada gunanya dia marah pada Joshua. Toh, selama ini dia tidak pernah tahu tentang fakta itu dan menikmati pekerjaannya dan hidupnya sebagai malaikat maut. Apa yang dikatakan Joshua ada benarnya, keluarganya hanya akan dipenuhi kesedihan jika dia terus berada dalam keadaan koma tanpa ada kemungkinan untuk sadar kembali. Kemudian, Seungcheol kembali teringat tentang Jeonghan.

          "Apa yang akan terjadi pada Jeonghan saat waktunya habis? Berapa lama lagi waktu yang dimilikinya?" tanya Seungcheol.

          "Dia akan meninggal 13 hari lagi...," ungkap Joshua, kemudian dia melanjutkan perkataannya. "Tapi, kau bisa membantunya. Kau bisa menyelamatkannya dan kau juga bisa menjadi malaikat seutuhnya."

          "Bagaimana caranya?"

          "10 hari lagi, saat bulan purnama, ajak Jeonghan kemari."

          "Untuk apa?"

          Joshua memutar arahnya dan mulai terbang agak tinggi, dia menolehkan kepalanya sedikit ke belakang.

          "Menikahinya..."

.

.

.

To be Continue...

Grey's Chit-Chat : Hari ini kalian akan dibombardir dengan apdetan, selamat membaca. Seperti biasa, silakan bertanya kalau ada yang membingungkan untuk kalian. Hahaha... 

✓ [JeongCheol] Mrs. Grim ReaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang