Peran Media Online Terhadap Eksistensi Literasi Digital

67 0 0
                                    

Era globalisasi ini adalah era dimana keberadaan gadget bukanlah suatu hal yang mengejutkan lagi. Hampir setiap orang khususnya di Indonesia mengenal bahkan memilikinya, karena tidak seperti dahulu, gadget dapat kita temui dimana saja dengan harga yang tentunya bervariasi dan cenderung tidak murah. Kemunculan gadgetini merupakan akibat dari perubahan dan pertumbuhan pola pikir manusia itu sendiri yang menginginkan kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Salah satu yang dikembangkan manusia adalah new media yang mana internet yang selama ini kita akses melalui smartphone atau gadget masuk ke dalam pembahasannya.

Internet mempermudah segala aktivitas manusia karena segala macam informasi hingga terdapat di sana. Internet juga menjadi penyedia media informasi surat kabar sehingga bagi para pecinta Koran, tidak perlu lagi membeli Koran namun cukup dengan membuka website berita melalui gadget saja. Perkembangan media baru (new media) membuat kemunculan literasi digital dimana para pengguna dapat melakukan proses pembelajaran sekaligus pemahaman melalui media digital baru.

Sebagai media baru, internet telah banyak memunculkan aplikasi canggih yang tentu menjadi media hiburan bagi siapa saja, khususnya bagi para anak muda.aplikasi-aplikasi tersebut memiliki cara tersendiri dalam menghibur penggunanya, seperti aplikasi media sosial Instagram yang dirancang oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, memiliki fitur unggulan yakni dapat secara khusus mengunggah gambar yang disukai. Selain itu, Instagram pun dapat mengirimkan video walaupun dengan jumlah yang dibatasi yakni dengan durasi maksimal 1 menit. Sama seperti media sosial lainnya, Instagram juga terdapat fitur folllowers atau pengikut sehingga kita dapat saling berkomunikasi dengan pengguna Instagram lain di belahan dunia lain.

Media Digital dan Internet

Media digital muncul akibat dari konvergensi media konvensional dimana pada saat itu pola pikir masyarakat masih sederhana. Pada saat itu, televisi, radio, koran, menjadi media utama masyarakat dalam mencari informasi yang aktual dan faktual. Namun saat ini, cukup dengan menyediakan satu gadget dan kuota internet masyarakat sudah dapat mengakses informasi dari beberapa media konvensional di atas seperti website koran Tribun Jogja (tribunjogja.co), koran Tempo (Tempo.co), hanya dalam satu media bahkan sekarang kita juga bisa menonton tv melalui internet di gadget.

Di antara beberapa fitur media baru yang diciptakan pada era ini, internet merupakan salah satu yang paling terkenal dan dominan. Sudah tiga puluh tahun lamanya sesudah ditemukannya komputer serta keberhasilan satelit komunikasi diluncurkan, akhirnya komputer yang mulanya difungsikan sebagai mesin penghitung kini menjadi media komunikasi lintas benua (Cangara : 2016). Keberhasilan internet dalam mempermudah komunikasi tiap orang dalam jarak maupun waktu yang tidak terbatas membuat banyak masyarakat sangat mengandalkan keberadaan internet.

Internet memiliki fungsi dan manfaat yang begitu banyak, salah satu yang paling umum dan yang paling sering didengar oleh telinga kita ialah memberikan kelancaran dan kemudahan bagi siapapun yang mencari informasi atau tugas tanpa harus kesulitan meminjam buku, membeli buku, cukup dengan membuka browser saja apapun yang ingin kita cari akan muncul dengan sendirinya.

Selain itu, di dalam internet terdapat fitur yang saat ini sangat popular bagi para pengguna remaja, yakni media sosial. Dikutip oleh Kompas.com, dari laporan berjudul "Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World" yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, dari total populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 130 juta dengan penetrasi 49 persen.

Baru-baru ini muncul aplikasi yang sangat popular, bahkan mengalahkan popularitas Instagram, anak kecil yang belum bersekolah pun sudah ada yang bisa menggunakannya untuk berkreasi. Aplikasi tersebut bernama Tik tok. Tik tok adalah aplikasi yang berasal dari Tiongkok dimana merupakan sebuah jaringan sosial dan platform musik video.

Setiap orang bebas berpendapat, seperti pernyataan Pasal 28E ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang bebas atas kebebasan, berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat", pernyataan di atas dijadikan tumpuan setiap orang ketika ingin menyampaikan aspirasinya. Begitu pula dengan berkreasi, kita memiliki hak dan kebebasan. Hanya saja kebebasan itu disalahgunakan oleh orang-orang tertentu.

Belum lama ini, aplikasi Tik tok diblokir oleh kominfo pada 3 Juli 2018 karena dinilai memberikan dampak negatif khususnya pada anak-anak. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman akan literasi media dan literasi digital terhadap masyarakat agar lebih mengerti bagaimana menyikapi suatu perkembangan teknologi dengan baik.

Pemblokiran aplikasi Tik Tok menjadi salah satu contoh permasalahan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman literasi digital seseorang. Aplikasi tersebut memiliki fitur unggulan dari yang lain, hanya saja penggunanya yang menggunakannya terlalu berlebihan. Apabila orang tua lebih memperhatikan anaknya, mungkin kesepakatan pemblokiran Tik Tok akan dikaji kembali.

Memang benar, teknologi semakin berkembang, sehingga perlu bagi seluruh masyarakat mempelajari dan memahaminya agar tidak tertinggal oleh arus globalisasi.

Seorang anak yang masih di bawah umur seharusnya mempelajari teknologi tersebut dengan orang tuanya agar para orang tua dapat mengontrol pergerakan anak-anak dan meminimalisir dampak buruk yang bisa saja terjadi. Dengan literasi media dan digital, masyarakat akan memiliki wawasan pengetahuan baru terkait fenomena-fenomena yang nantinya akan ditemui bersamaan dengan teknologi baru lainnya. Sehingga efek buruk akan terkurangi apabila literasi media digital terus dijunjung tinggi oleh masyarakat terutama bagi pengguna aktif aplikasi-aplikasi media sosial

Literasi DigitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang