Perkembangan jumlah data berformat digital di abad sekarang ini begitu menakjubkan. Ida Fajar Priyanto (2013) mengatakan bahwa setiap orang kini memiliki data yang luar biasa lebih banyak dibandingkan masyarakat kita sebelum beralih ke dunia digital. Josh James (2014) dalam Infographic berjudul Data Never Sleeps 2.0, bahwa di internet setiap menitnya ada pengguna Youtube mengupload 72 jam konten video baru, pengguna Facebook membagikan 2.460.000 potongan konten, pengguna Twitter membagikan 277.000 tweet, pengguna Instagram mengupload 216.000 foto dan pengguna Pinterest membagikan 3.472 gambar.
Sementara itu internet livestats.com mencatat hingga pertengahan Juni tahun 2014 jumlah website di dunia sebanyak 2.925.249.355 laman. Jumlah tersebut sudah termasuk website yang tidak aktif namun hanya berupa laman parked domains. Sedangkan untuk duniablog misalnya Wordpress dan Tumblr, menurut webpagefx.com bahwa ada 42.6 juta postingterbaru setiap bulannya, baik yang menggunakan self hosted maupun di hosted Wordpress itu sendiri. Kemudian ada 900 posting terbaru setiap detik di blog Tumblr. Kondisi itu belumditambah dengan platform blog-blog lain misalnya seperti Blogger, Weebly, dan Livejournal. Dapat dibayangkan berapa banyaknya informasi yang tercipta dalam setiap menitnya itu.
Jumlah informasi yang tercipta di internet, baik dalam jenis numerik, teks, gambar,audio atau video adalah salah satu ciri bahwa di era ini setiap individu memiliki kebebasan untuk membuat sekaligus menyebarkan tanpa harus ada yang memeriksa ulang apakah informasi tersebut layak memenuhi kriteria atau tidak. Akibatnya, dari tahun ke tahun jumlah informasi yang ada di internet itu akan terus mengalami peningkatan tanpa terkontrol hingga menyebabkan kelebihan informasi (information overload). Seorang filsuf Perancis, Paul Virilio menyebut kelebihan informasi sebagai bom informasi yang akan berdampak pada dehumanisasi (Kloock, 1997 dalam Bernhard Jungwirth, 2002). Pada akhirnya kelebihan informasi tersebut akan menyebabkan kesulitan bagi setiap individu dalam mencari informasiyang benar-benar bernilai.
Melihat kondisi diatas, maka diperlukan kemampuan literasi digital bagi setiap individu agar dapat dengan mudah dalam mencari, menemukan, mengevaluasi, membuat, memanfaatkan hingga menyebarkan kembali informasi tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Literasi Digital
Non-FictionKesadaran dan Analisa Literasi Masa Kini Selesai: 33 Judul Proses: 6 Judul