Part 10 : AKHIR (Author POV)

17 1 0
                                    

Mina pingsan dan ketika ia membuka kedua matanya, ia dapat melihat wajah samar dihdapannya yang kemudian berubah menjadi jelas. Itu ayah dan ibu Mina serta nenek juga berada disana. Mereka semua tampak terkejut melihat Mina yang tiba-tiba membuka mata. Ini sudah hampir sebulan Mina tidak sadarkan diri.

"Mina!! Anakku!!? Cepat panggilkan dokter." Ibu langsung menyuruh ayah bergegas keluar mencari dokter.

"Dokter! Anakku Mina sudah membuka matanya." Aku dapay mendengar suara teriakan ayah walaupun ia sudah berjalan keluar dan menutup pintu ruangan itu. Ruangan ini sangat asing, ya benar Ibu tadi menyuruh ayah memanggil dokter aku pasti berada dirumah sakit pasti karena aku pingsan waktu itu. Ahh benar dimana Dika?

"Akhirnya kau sudah sadar juga. Nenek sangat khawatir. Hanya Mina cucuku satu-satunya."nenek menangis dan mengusap lembut kepalaku.

Aku hanya merespon dengan anggukan kepalaku saja, sulit bagiku menggerakan tubuhku bahkan tanganku untuk membalas usapan lembut nenek dan ingin rasanya aku memeluk nenekku itu. Kemudian aku kembali teringat mengenai Dika. "Nek, dimana Dika?"suaraku terdengar sangat lemah dan begitu berat.

Ibu dan nenek tampak bingung melihatku. Pikiranku seketika melayang. Jangan katakana bahwa Dika tidak selamat.

"Dika man-"lanjutku yang terpotong saat dokter memasuki ruangan ku dan melakukan pengecekan terhadapku.

"Ini sungguh keajaiban. Semua nya normal tidak ada masalah terhadap pasien. Aku akan melakukan pengecekan secara menyeluruh jika hasilnya bagus, Mina dapat pulang kerumah sesegera mungkin."ucap dokter.

Aku hanya diam tetapi pikiranku masih pada Dika. Apa yang terjadi padanya?

Tiba-tiba ibuku berkata "Dok, sepertinya Mina harus melakukan pemeriksaan pada bagian dikepalanya. Saat dia bangun aku tidak mengerti apa yang ia katakan."

Mendengar hal itu aku pun "Dok, saya bertanya dimana Dika. Oh tunggu apa kita di Korea?" aku baru menyadari hal itu. Ya benar, terakhir kali aku berada aku pingsan di salah satu rumah sakit terbengkalai di Indonesia untuk menyelamatkan Dika.

"Tenanglah. Kita berada ditempat yang aman. Kau berada di Korea."ucap dokter itu.

"Tidak mungkin. Kenapa aku disini?!"aku sekarang sudah berada diposisi duduk.

"Apa ma-maksudnya? Mina kau ingat siapa aku? Aku ayahmu nak."ayah.

"Ayah aku tau ini ayah, itu ibu dan juga nenek. Aku tidak mungkin lupa. Hanya saja aku bukannya seharusnya berada di Indonesia?"

Semua menatapku dengan kebingungan. Melihat hal itu aku pun mencoba beranjak dari kasurku. "Tenanglah. Kau baru saja sadar setelah hampir sebulan dan kakimu pasti masih sangat lemah."dokter.

Aku tidak memperdulikannya dan aku tetap mencoba turun dan berdiri hingga aku terjatuh. Benar saja kakiku sangat lemah, aku tidak dapat menapakkannya dengan baik.

"Apa yang terjadi? Bagaimana kak-kakiku terasa lemah seperti ini? Apa aku ca-cacat?"aku menanyakan hal itu kepada dokter dan perawat yang tengah membantuku untuk berdiri. Aku menepis tangan mereka mataku terbelalak tak percaya melihat bayanganku dikaca.

"Eomma!? Apa yang terjadi dengan wajahku? Eom-ma!!?? Appa!? Halmeoni!? Ke-kenapa?"aku mendekati bayanganku dikaca ku lihat dengan baik pentulan diriku dicermin itu, kemudian aku melihat ke tangan dan tubuhku. "Mengapa tangan dan badanku begitu kecil. Apa yang sedang terjadi? Apakah ini benar aku?".

"Apa maksudmu Mina? Mengapa kau begitu terkejut seperti itu. Tentu saja itu dirimu, kita tidak melakukan operasi apapun pada tubuh apalagi wajahmu. Hanya kepalamu saja yang terluka dan membutuhkan 11 jahitan hanya itu saja dan kemudian kau tidak sadarkan diri."Ibu memegang pundakku dan kemudian membawaku kedalam pelukannya. Aku masih tidak dapat berkutik dan begitu shock dengan kenyataan ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DOPPELGANGER - Complete chapWhere stories live. Discover now