part 2

195 12 0
                                    

"Han, antar makanan ini ke tetangga baru kita. Tolong sayangnya mama." Ujar Kirana, mama dari Rayhan.

"Sekarang ma?" Tanya Rayhan.

"2 tahun lagi sayang." Jawab Kirana lembut namun terlihat kesal dengan putranya itu.

"Hehehe....iya mamaku sayang. Han antar sekarang." Ujar Rayhan sambil mengambil sebuah rantang yang sudah disiapkan diatas meja makan.

"Ingat! Ucap salam dulu." Peringat Kirana yang diacungi jempol oleh Rayhan.

Rayhan melangkah ke luar rumah dan berjalan ke sebelah rumahnya.

"Permisi." Ucap Rayhan lembut. Seorang gadis menoleh.

"Lo?!"

"Lo?! Ucap mereka berbarengan.

"Lo tinggal disini?" Tanya gadis itu yang ternyata Saskia.

"Gak gue tinggal dirumah gue lah. Ngapain gue tinggal dirumah lo." Jawab Rayhan.

"Maksud gue itu. Mau ngapain lo kesini?" Tanya Saskia ketus.

"Siapa yang datang Kia?" Tanya seorang perempuan paruh baya yang keluar dari dalam rumah. Defyana, ibu dari Saskia.

"Tante.." ujar Rayhan sopan sambil menyalami Defyana.

"Eh nak Rayhan. Ada apa sayang?" Tanya Defyana.

"Ini tante Rayhan disuruh ngantar ini buat tante dan keluarga." Jawab Rayhan. Defyana menerima rantang yang diberikan oleh Rayhan.

"Ya ampun, repot2 banget. Makasih ya bilang sama mama kamu. Masuk dulu yuk." Ajak Defyana.

"Maaf tante, bukannya gak mau, Tapi Rayhan ada janji sama teman mau latihan basket. Maaf ya tante." Jawab Rayhan.

"Oh ya udah. Lain kali aja ya. Sekali lagi makasih buat makanannya." Ujar Defyana. Rayhan mengangguk.

"Buruan pergi!" Usir Saskia.

"Kia..."

"Galak amat. Kayak macan betina ya?" Ucap Rayhan sambil lari dari hadapan Saskia.

"RAYHAN!!!!!! kurang ajar lo!! Lihat besok disekolah." Kesal Saskia. Defyana hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua remaja itu.

******
Keesokan harinya....

Saskia telat bangun pagi. Ia terburu2 berangkat ke sekolah.

"Bun, Kia berangkat ya. Udah telat nih." Ucap Saskia. Defyana mengangguk. Ia kemudian bergegas keluar rumah. Ia hendak mengambil sepedanya, namun sayang ban depan sepedanya bocor.

"Aduh!! Apes banget sih gue? Udah bangun telat sekarabg ban sepeda bocor. Mau naik apaan gue?" Ucap Saskia.

"Butuh tebengan gak?" Tawar seseorang yang ternyata Rayhan.

"Makasih. Tapi gue gak mau." Jawab Saskia ketus.

"Udah dari pada telat, mending kamu berangkat sama Rayhan aja." Ucap Defyana yang tiba2 muncul di halaman rumah.

"Ya udah deh. TERPAKSA." Ujar Saskia. Ia berjalan mendekati Rayhan.

"Lo yang bener bawa honda. Kalau gak gue aduin ke polisi." Kata Saskia.

"Tenang aja. Gini2 gue udah ikut balapan." Jawab Rayhan enteng.

Saskia memutar bola matanya malas.

Akhirnya Saskia berangkat bareng Rayhan. Saat sampai di sekolah, pintu pagar sekolah sudah tertutup.

"Gara2 lo nih! Telat kan jadinya!" Ucap Saskia kesal.

"Kok gue? Siapa suruh bangun telat? Gue mah udah biasa." Jawab Rayhan tanpa merasa bersalah.

"Udah biasa ngelanggar peraturan kan? Itu kan lo bukan gue! Gue anak baik. Apalagi gue ketua osis!" Ucap Saskia.

"Terserah lo deh!" Nyerah Rayhan.

"Sekarang gimana nih? Mana jam pertama kimia lagi." Keluh Saskia.

"Ikut gue aja mending." Ajak Rayhan.

"Gue gak mau jadi anak berandalan macam lo! Mending gue dihukum daripada harus pergi sama lo!" Jawab Saskia.

"Udah ikut aja. Ayo naik. Daripada lo nunggu disini ampe sore." Ucap Rayhan. Mau tidak mau akhirnya Saskia bolos sekolah hari itu.

*****

Kamu Dan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang