part 16-revisi

101 9 9
                                    

Seharusnya aku tau, kadang luka hadir dari orang yang aku anggap istimewa. -Saskia.

******

Saskia, Rayhan dan Raid saat ini sedang berada di kantin. Mereka tengah menikmati bakso yang ada di hadapan mereka.

"btw, si Keenan ama Keirra lama amat liburannya. Kemana sih mereka?" tanya Saskia.

"lah lo gak tau Sas?" tanya Raid. Saskia menggeleng.

"si Keenan ama Keirra pindah keluar kota. Jadi ya gitu." jawab Raid. Saskia terkejut. Raut mukanya seakan berubah menjadi sendu.

"lo kenapa? Mereka pindah bukan karena keinginan mereka. Itu murni keinginan orang tua mereka. Gak usah sedih. Kan masih bisa kirim pesan ke mereka." ucap Rayhan.

"btw Sas, kapan nih diadakan kemah? Pen kemah gue." tanya Raid.

"gue belum ketemu kepala sekolah. Ntaran aja deh." jawab Saskia.

****
Dari Kelas XI IPA 1 terdengar suara keributan dan kehebohan siswa dan siswinya.


"woii udah jangan ribut. Kena marah ama bu Afna baru tau kelen!" teriak Saskia didepan kelas dengan kesal.

"wuihh ketos kita dah marah cuii.. Ngeri ngeri." ledek Daffa.

"gak usah marah2 kali neng. Neng cantik kalau gak marah2." goda Farhan.

"gomballl!!" seluruh siswa perempuan menyorakkan Farhan.

"apasih. Lo semua mau gue gombalin? Ntar ya. Gue menangkan dulu ml ya." ucap Farhan santai.

"terserah deh. Gue panggil bu Afna Dulu." Saskia beranjak keluar kelas.

"mampus! Ntar lagi bu Afna datang. Woii duduk. Bu Afna otw." ucap Nalen. Seluruh siswa ipa 1 bergegas duduk di tempat masing2.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 wib seorang gadis tampak masih setia duduk di kursi besar osis. Tiba2 seseorang masuk kedalam ruangan itu.

"lo mau sampai kapan disini? Sekolah dah pada sepi." ujar Rayhan. Saskia mendongak menatap Rayhan.

"udah jam berapa?" tanya Saskia.

"jam 2. Mama gue minta lo makan siang dirumah gue. Syukuran ultah lo. Buruan ayo pulang." ajak Rayhan.

"iya. Bentar gue beres2. Gak lama kok." gadis itu segera membereskan semua alat dan bahan keperluan osis di dalam lemari kaca. Setelahnya ia mengambil tas miliknya dan memasukkan laptop kedalamnya.

Setelah beres, ia mulai beranjak meninggalkan ruangan osis.

"han" panggil Saskia.

"hm"

"jangan kasih tau tante Kirana soal penyakit gue ya? Please." ucap Saskia. Rayhan menoleh ke arah gadis itu yang menatapnya dengan wajah puppy eyes.

"iya".

Tiba2....byurrr

Baju seragam yang dikenakan Saskia basah kuyup akibat siraman jus oleh Kanzia.

"ups. Sorry. Gue sengaja." ucap Kanzia.

"lo apa2an sih?" tanya Saskia.

"lo yang apa2an. Lo bilang lo gak bakal deketin Rayhan, tapi apa nyatanya sekarang hah?! Lo ingkar janji sama gue?!" Kanzia menjambak rambut Saskia hingga menjerit kesakitan.

"gue gak pernah deketin Rayhan. Dia yang deket sama gue. Arggghh" ucapan Saskia terputus saat rasa sakit di dadanya datang kembali.

Keringat dingin mulai membasahi tubuh gadis itu.

"rasain nih jambakan gue!" Kanzia masih setia menjambak rambut Saskia. Dengan cepat Kanzia tiba2 sudah terduduk di lantai koridor.

"yang dikatakan Saskia benar. Bukan dia yang deketin gue, justru gue yang deketin dia. Dan lo gak tau apa2!" ucap Rayhan dingin dan memandang Kanzia dengan datar.

"ck. Kenapa kamu belain dia?! Apa justru perempuan murahan ini udah mencuri perhatian kamu??"

Plakk!! Tamparan keras mengenai pipi kanan Kanzia. Bukan Rayhan. Melainkan papa Kanzia sendiri.

"papa???" kaget Kanzia.

"kaget kamu papa yang nampar?"

*****

Kamu Dan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang