Kau harus belajar tersenyum disaat orang yang kita sayangi menyayangi orang lain.
*******
Sebulan sesudah kejadian itu, keadaannya telah berubah. Seseorang yang ia cintai kini telah menjadi milik orang lain.
Ia harus menahan sakit dihatinya melihat kenyataan itu. Ia merasa takdirnya kini tak pernah lagi berpihak kepadanya.
Benar kata orang, akan ada saatnya orang yang kau cintai akan berbalik membencimu.
Itu yang kini Rayhan rasakan. Hampa hatinya kini. Semuanya kini tinggal kenangan. Luka dihatinya akan terus membesar.
"Rayhan" panggil seseorang. Rayhan yang tengah memantulkan bola basket menoleh ke arah sumber suara.
"Kanzia" lirihnya.
"lo kenapa?" tanya Kanzia.
*****
"lo harus sabar Han. Ini cobaan buat lo." ujar Kanzia setelah mendengar cerita Rayhan.
Rayhan menghela napasnya panjang.
"maaf buat semuanya Kanzia. Gue tau gue salah selama ini sama lo. Mungkin ini karma buat gue." ucap Rayhan.
"tidak apa2 Han. Gue maklum. Ini bukan karma. Ini takdir. Takdir yang harus lo terima dengan ikhlas." kata Kanzia.
Sementara itu, dibelakang mereka terdapat seseorang menatap mereka. Saskia.
Jujur, ia tidak menyukai saat Rayhan dan Kanzia kembali dekat. Tapi kini ia sadar, ia bukan siapa2 nya Rayhan.
Tak lama, ia melihat Rayhan dan Kanzia meninggalkan kantin dengan pegangan tangan.
******
Malam hari, dikostannya Rayhan..
"hm, malam ini makan apa ya?" tanyanya kepada dirinya sendiri.
Ia ingat saat ia lapar, mamanya akan memasak makanan kesukaannya. Kini, ia kangen dengan masakan mamanya itu.
Rayhan dengan segera pergi keluar kostannya dan mulai mencari makanan.
Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Kirana, Saskia dan juga Aryo.
"lo ngapain disini?" tanya Aryo sinis.
Rayhan menatap sang mama dan Saskia secara bergantian.
"Rayhan!" panggil seseorang. Kanzia. Kanzia mendekati Rayhan.
"eh ada tante sama Saskia. Han, temanin gue donk ke sana. Gue traktir deh. Duluan ya tante, Saskia." Kanzia dengan segera menarik Tangan Rayhan. Ia tau Rayhan canggung bertemu dengan mereka makanya Kanzia dengan segera membawa Rayhan menjauh.
"makasih." ujar Rayhan. Ia segera berlalu pergi dari hadapan Kanzia.
Ketika menyebrang jalan, Rayhan merasa kepalanya sakit dan terasa seperti berputar-putar. Ia berjalan dengan perlahan. Kepalanya semakin sakit. Tubuhnya sempoyongan.
Kirana melihat sebuah mobil melaju kencang ke arah putranya itu.
"Rayhan! Awas!" teriak Kirana. Sontak membuat Saskia dan juga Aryo menoleh ke arah jalanan.
Seseorang menarik tangan Rayhan dengan cepat. Raid.
"lo gapapa kan Han?" tanya Raid. Tanpa Rayhan jawabpun, Raid tau sahabatnya itu tengah menahan sakit.
"gue bawa lo ke kostan lo aja." Raid kemudian membopong Rayhan ke kostannya.
******
"lo istirahat aja dulu. Gue bakal cari makan buat lo." setelah menaruh Rayhan di atas ranjang. Setelah itu, ia pun keluar mencarikan sahabatnya itu makanan.
Saat ini Raid tengah mengantri untuk membeli makanan.
"Raid.." panggil mama Rayhan, Kirana. Raid menoleh dan mendapati Kirana, Saskia dan Aryo tengah disampingnya.
"ada apa tante?" tanya Raid.
Kirana menyerahkan satu kantong plastik putih ke Raid.
"ini tolong berikan ke Rayhan ya Raid. Tante khawatir dengan keadaannya. Meskipun tante sangat kecewa dengannya, dia tetap anak satu2 nya Tante. Tolong berikan ini dan pastikan dia memakannya sampai habis." Raid menerima kantong plastik putih yang berisi makanan dari Kirana.
"iya tante. Raid bakal pastikan Rayhan memakan makanan ini. Terima kasih ya Tante. Raid mau menemui Rayhan dulu." Raid hendak beranjak pergi, tapi ditahan Kirana.
"tante boleh tau dimana Rayhan sekarang tinggal Raid?" ujar Kirana.
"Rayhan menyuruh Raid untuk tidak memberitahu siapapun ia tinggal dimana Tante. Terutama tante. Ia tidak ingin merepotkan siapapun. Tapi Raid akan jagain Rayhan terus kok tante. Tante tenang aja." ada sedikit perasaan sedih dihati Kirana saat mengetahui putranya merahasiakan tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Dan Aku (END)
Teen FictionDia adalah cinta pertamaku. Aku mencintainya. Sejak awal kami bertetangga. Aku berharap kami akan selamanya seperti ini. Tapi itu hanya mimpi. Dia pergi meninggalkan ku selamanya. -Saskia Aleandra Brylee Meskipun dia bukan cinta pertamaku. Dia yang...