Begin

7.5K 395 86
                                    

Pagi ini adalah pagi yang tenang nan damai, ditemani alunan dari kicauan burung menambah damainya pagi ini, namun pagi yang damai itu terhenti ketika mendengar suara teriakan.

"HEH!! TAU TATA KRAMA GAK SIH?!" Teriak salah seorang yeoja sambil menunjuk yeoja yang terduduk sambil menunduk.

"TAU ANJING KAN?! IYA ITU CERMINANMU!" Teriak lagi salah satu yeoja yang berada di situ.

"Emang aku salah apa?" Tanya yeoja yang terduduk itu dengan tatapan berani.

"PAKE NANYA LAGI! TADI NUMPAHIN KUAH BAKSO DIBAJUKU PAAN?! PAKE NANYA LAGI!" Akhirnya yeoja yang berdiri tadi menonjol nonjol kepala yeoja yang terduduk.

"Terus apa yang harus aku lakukan?" Tanya yeoja berambut lombree tersebut.

"Ahhh~ Baiknya cucikan bajuku sampai bersih dan tak ada noda sedikitpun, gimana?" Tanya yeoja ini dengan nada menghina.

"Baik! Akan kulakukan!" Yeoja berambut ombree ini pun mengambil kaos putih yang berada di tangan yeoja tadi.

"CHAEYOUNG-AHH~" Kemudian beberapa orang pun muncul dari keramaian dan menghampiri yeoja yang terduduk itu.

"Kau memanggil siapa? Memanggilku atau gadis sialan ini?" Tanya gadis berambut pendek yang berada di samping yeoja yang menyerahkan kaos putihnya tadi.

"Aku memanggil sahabatku bukan temanku!" Jawab salah seorang yeoja yang bertubuh kurus.

"Ahh~ Sepertinya kau memanggil gadis sialan ini, Lalisa-ssi?" Tanya gadis yang bernama Chaeyoung.

"Siapa yang kau bilang sialan? Dia tidak sialan, hanya saja butuh banyak belajar! Jaga mulutmu!" Sanggah seorang gadis yang berparas cantik nan menawan.

"Ahh~ baiklah, Jisoo-ssi, jika itu mau mu! Bisa ikut aku?" Orang yang bernama Jisoo hanya mengangguk lalu bergegas berdiri. Namun, langkahnya terhenti tatkala melihat seorang gadis bermata kucing menghentikkan langkahnya.

"Eonnie ketika mereka memukulmu berteriak lah, aku, Lalisa-ssi, dan Chayeoung-ssi akan menghampirimu!" Saran seorang gadis yang memegang lengan Jisoo tersebut.

"Kami tak akan berbuat apa apa kepada dia, Jennie-ssi! Jadi? Jangan memasang wajah takut!" Jennie hanya mengangguk begitu juga yang lain.

"Kalau begitu, pergilah membawa Chaeyoung ke UKS sekarang!" Mereka pun mengikuti apa yang disuruh oleh Jisoo.

.
.

"Ini dimana, Jihyo-ssi?" Tanya Jisoo sambil melihat kesekitarnya. Gelap. Hal itu yang dapat ia tangkap lewat indra penglihatannya sekarang.

"Tak perlu tau, ini kejutan!" Perkataan itu cukup membuat Jisoo mengangguk lalu mengikuti yang katanya 'teman' membawa nya pergi entah kemana.

Gudang.

Ini gudang. Mereka membawa Jisoo ke gudang.

"Untuk apa membawaku ke gudang?" Tanya Jisoo heran.
"Untuk hukumanmu!" Lalu segerombolan yeoja tadi mendorong Jisoo untuk masuk.

"Hey hey! Jangan di kunci! Sungguh!! Jika aku ada salah, maafkan aku!! Aku sungguh minta maaf! Tolong jangan mengunciku!!" Percuma. Semua teriakan Jisoo percuma. Mereka tetap mengunci Jisoo sendirian di gudang yang gelap itu.

"Jennie, Lalisa, Chaeyoung tolong akuu~." Akhirnya isakan tangis tak dapat tertahan dan mengalir bak air terjun yang sangat deras.

.
.

Bel pun berbunyi...

"Kemana Jisoo eonnie? Sejak tadi aku tak melihatnya!" Mereka hanya bisa mengangkat bahu mereka tak tahu.

The Stupid Genk!! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang