Prt.4

3.7K 327 94
                                    

Happy reading readers yang Bin sayangi^^

Hari ini, tak jauh beda lah dengan hari biasanya. Bahkan baru saja memasuki gerbang, keempat yeoja itu di suguhi penampilan keenam belas remaja yang menunggu mereka bak mangsa.

Dan what?!! Itu apa?! Tempat sampah?! Tapi buat apa? Jangan bilang sampahnya di tumpahi terus keempat yeoja itu di suruh mungut? Bagus sekali! Idenya sungguh brilian.

Namun, dugaan mereka salah, ternyata tempat sampah yang berbentuk keranjang itu memang di tumpahkan, tapi di atas tubuh keempat yeoja itu.

Ck! Hampir dibunuh, di permalukan, bahkan? Sampah sampai ditumpahkan begini ke mereka.

"Eh? Sorry kirain tong sampah, nyatanya manusia. Abisnya mirip sih, jadinya gak sengaja kebuang." Keempat yeoja itu menahan untuk tak memutar bola mata mereka.

"Kalian itu bisa tidak sih berhenti menganggu kami?" Jisoo yang emang udah kesal pun berucap.

"Gak bakal, sebelum lu nerima syarat kalau lu nerima pakai baju pembantu." Keempat yeoja itu serempak menatap ke arah Jimin.

Terutama Jisoo, Jisoo seakan akan menatap Jimin itu like, "where is her brain?"

Tapi, Jimin gak dapet tatapan itu, gak dapat ngartiin. Bodoh.

"Selamanya kami tak akan memakai pakaian itu, kami disini untuk belajar, bukan untuk menjadi pembantu." Rosé yang tak tahan juga berucap.

"Kalau begitu selamanya kami akan mengganggu kalian." Sautan terdengar dari Jihyo.

"Sampai kapan? Kalian tak bosan?" Yoongi pun terkekeh sinis.

"Sampai lo nerima persyaratan dan bosan? Gangguin sampah masyarakat kayak lo mana pernah bosan." Jennie pun melirik sebal ke arah Yoongi dan Yoongi membalas nya dengan tatapan datar.

"Tak cukup yang kemarin? Kalian hampir saja membunuh ku dan teman temanku." Mendengar protesan Lisa, Jin angkat bicara.

"Lu pikir cukup? Bahkan kami bisa membuat kalian menjadi lebih parah dibanding yang kemarin, Lisa-yah." Sepertinya akal mereka perlu di program ulang, pikir Lisa.

"Kenapa? Gak suka lo semua? Yah kalau gak suka itu nasib lu, sapa suruh jadi orang lemah?" Dan untuk entah yang keberapa kalinya, Bangtan dan Twice menertawai keempat yeoja di depan mereka ini.

"Kami tak lemah, tapi kalian lah yang seolah olah menatap kami lemah." Ntappsss akhirnya mbak Lilis berucap, seketika ngebuat Bangtan dan Twice diam.

"Hey look at this? Lu bener, benerr bangett, tapi sayang..." Tzuyu sengaja memotong ucapannya, sambil bermain main dengan rambut panjang milik Lisa, lalu menariknya. Dan Lisa? Mengaduh kesakitan.

"Orang kayak lo, jelas orang yang lemah. Eh? Orang yang sangat lemah, lebih tepatnya." Lalu Tzuyu melepaskan tarikannya dan sedetik kemudian menendang tubuh Lisa.

"Jadi? Tujuan kalian membully kami, karena kami lemah, begitu?" Tanya Rosé dengan tampang herannya.

"Sepenuhnya enggak, mau tau gak kenapa kami bully lo semua?" Keempat yeoja itu mengangguk serempak.

"Cause you guys are the doll. Yap like stupid doll." What? Alasan yang bodoh  menurut Jisoo.

"Apa? Kalian yang tak punya mata atau kalian tak bisa melihat dengan baik? Kalian tak lihat? Bahwa kami manusia, bukan boneka. Sepertinya mata kalian perlu di periksa." Bangtan dan Twice pun serempak mengirimkan tatapan tajamnya ke arah yeoja yang sedikit berisi dibanding teman temannya. Ruby Jané Kwon.

Plakk...

Satu tamparan melayang di pipi chubby milik Jennie. Nayeon. Pelakunya Nayeon.

"Waw... Look at this! Si bodoh berani mencela? Bisa apa lo emang? Selain menangis dan memohon? Bahkan otak pun kayaknya lo gak punya yah? Masih tampang labil aja begaya lu. Paling di gertak dikit dah nangis. Lemah banget jadi cewek." Setelah itu Nayeon berjalan kembali ke arah kumpulannya.

The Stupid Genk!! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang