Yakin semua skenarioNya pasti yang terbaik. Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian.
Najwa terbangunkan oleh alarm disampingnya.pukul 03.30 dia duduk lalu segera memencet bel yang menempel di dinding tak jauh darinya.tak lama berselang suara-suara santri terdengar. Riuh seperti biasanya. berebutan mengantri wudlu.
Hari terus berganti hari, bergulir dengan sangat cepat. Tidak terasa ini bulan ke enam dia mengemban amanah menjadi lurah pondok. Alhamdulillah semua berjalan seperti apa yang dia inginkan. Meski tak jarang ada mulut yang selalu protes menerima sistem ajaran darinya.
"hei adik kelas! Bagaimana kita bisa setiap hari bermuroja'ah wajib dua juz? Lalu simakan satu juz? Mana ada waktu! Kita sekolah! " Fika, kakak kelas yang sepertinya tidak suka dengannya.
Padahal sudah dijadwalkan agar semua bisa terkendali."syarifah Najwa umar assegaf kediri ada telfon dari pihak keluarganya dari kediri" najwa baru sampai asrama, pulang dari kelas langsung menuju asal suara tersebut. Yaitu kantor pusat. Tidak biasanya ada telpon dari rumah.
Ternyata suara wanita di seberang sana. Uminya yang berbicara, menanyakan kabar.lalu ke berita inti. Kakak iparnya, syarifah Nafisah keguguran. "Innaalillaahii, baik umi" telfon diakhiri. Umi menyuruhnya pulang untuk sementara, "sepertinya kakakmu lagi butuh kamu" begitu kata umi. Umi sudah meminta izin terlebih dahulu kepada umi dan abah dipondok.
"sampaikan salam kami kepada syarifah nafisah yah peh" kata beberapa teman saat najwa pamitan pulang.
"InsyaAllah "
"njih ndu' monggo,sing ati ati neng dalan. Salamke ngge syarifah nafisah" begitu juga kata umi, saat dia berpamitan ke ndalem.
"njih mi, monggo pareng"
Rumahnya dengan pondok tidak terlalu jauh.hanya satu setengah jam perjalan."Assalamu'alaikum " najwa sudah sampai, dia masuk. Pintu rumahnya tidak di kunci.
"Wa'alaikumslam "jawab ummi yang Ternyata sudah menunggu kepulangan anak gadisnya. Najwa mencium punggung tangan wanita yang saat ini duduk di sofa itu.ta'dzim. "ummi apa kabar?"
"alhamdulillah ummi baik nak. Mbakmu yang kurang baik"kata ummi. Najwa mengangguk.
"najwa liat mbak nafis dulu ya mi? "
"iya," ummi mempersilahkan.Gadis itu bergegas. Lari kecil saat menaiki tangga.agaknya ingin segera melihat keadaan kakak iparnya.
Di lantai dua,hanya ada dua kamar. Dia mengetuk salah satunya.
"Assalamu'alaikum mbak. Ini najwa" katanya.
"Wa'alalikumsalam, masuk aja dek. Nggak dikunci" suara wanita yang menjawab di dalam.
Pintu di buka. Seorang wanita duduk bersender di ranjangnya. Matanya sembab terlihat baru saja menangis. Kantung matanya terlihat jelas. Tapi tidak mengurangi kecantikkan rupa wanita itu.
Najwa mencium punggung tangannya.lalu duduk di tepi ranjang. Persis disamping kakak iparnya."pondok libur dek? " wanita di sampingnya bertanya. Membuka percakapan.
"nggak mbak, najwa izin pulang dulu" jawabnya.
"ohh.. Gimana jadi lurah pondok. Pasti capek ya dek? " wanita di sebelahnya bertanya sambil tersenyum.
"Alhamdulillah mbak. Semoga berkah" dia membalas senyum kakak iparnya. Meski dia tahu senyum itu,bukan senyum bahagia. Tapi untuk menutupi kehancuran hatinya."Aamiin. InsyaAllah berkah dek" mbak nafis mengelus kepala najwa,lembut.
Mereka sudah tidak pantas hanya sebatas saudara ipar. Mereka sudah sangat cocok adik dan kakak. Kalau saja ada yang melihat mereka sebelum mengenal mereka, pasti akan mengira mereka adalah kakak dan adik."mbak, aku pengen peluk mbak" najwa tahu, kalo mbak nafis adalah wanita yang tangguh. Tapi saat ini dia melihat kakak iparnya begitu rapuh.
Lalu dengan sigap wanita di depannya mengangguk dan kemudian merangkul bahu adik iparnya. Mereka berpelukkan. Erat. Najwa merasakan tetes demi tetes air mata jatuh di bahunya. mbak nafis menangis.dia menenangkan mbak nafis. Mengelus punggung kakak iparnya."sabar ya mbak" cuma itu yang bisa terucap dari bibir najwa.
Punggung di pelukkannya semakin mengguncang.membuatnya ikut menangis.
Mbak nafis melepaskan pelukannya.mengusap matanya. Air mata itu tetap saja mengalir deras."aku ingin berusaha ikhlash dek. Cuma susah sekali" kata mbak nafis dalam isaknya.
"kamu bayangin dek. Setahun lebih aku dan masmu menanti kabar bahagia itu.setelah sudah mendapat kabar bahwa aku hamil. Kami bergembira,Dan sekarang sudah usia lima bulan. Lalu Aku kehilangannya. " lanjutnya."istighfar mbak. Yang ikhlash. Semua taqdir Allah pasti yang terbaik. InsyaAllah nanti ada gantinya"najwa mencoba untuk menenangkan kakak iparnya. Walaupun dia sendiri tidak yakin bisa ikhlash dan sabar apabila dia yang di posisi mbak iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syarifah
Romance"Dan ternyata aku benar mencintainya. Mencintainya sejak pertama bertemu" pria itu tersenyum menghembuskan nafasnya, tangannya menutup album photo yang sudah mulai kusam. Menaruh kembali di laci mejanya. Dia senderkan punggungnya.matanya menerawang...