sebelas

17.2K 1.5K 52
                                    

Cahaya matahari menampakkan diri. Jam menunjukkan pukul 7.20 sekarang.

Kening jennie mengeryit. Kepalanya terasa sangat pusing. Badannya terasa sangat sakit. Beberapa kali ia mengerjabkan matanya berusaha memfokuskan pandangan.

Jennie melihat seisi ruangan yg asing baginya. Ia benar-benar tidak tau sama sekali dimama saat ini dia berada. Sampai tangannya kirinya menyentuh seseorang yg membuat mata jennie perlahan melebar.

Lisa,

Si jangkung itu duduk dilantai dengan tangan dan kepala yg bersandar ditepian kasur.

Jennie menatap lekat-lekat setiap inci wajah lisa yg tengah tertidur lelap dengan posisi yg pasti tidak nyaman.

Entah bagaimana jennie bisa ada di kamar lisa saat ini. Perlahan jennie mencoba memposisikan dirinya untuk duduk. Tetapi..

"aw"

Pekik jennie merasakan sakit di sekujur tubuhnya terlebih perih yg luar biasa di area selangkangannya.

Pekikan jennie membuat lisa terbangun. Sontak si jangkung itu merasa panik.

"jen lo kenapa? Lo gpp kan? Lo.."

Lisa terus bertanya. Sedangkan Jennie hanya memperhatikannya.

Sekali lagi jennie berusaha bangun dengan susah payah sampai akhirnya lisa turun tangan membantu jennie untuk duduk. Lisa meletakkan bantal untuk sandaran punggung jennie. Dan memastikan bahwa jennie benar-benar dalam posisi yg nyaman.

Hening,

Lisa bingung harus berbuat apa. Ia benar-benar terpukul dengan keadaan jennie saat ini.

"lo mau mandi dulu? Biar gue beliin sarapan buat lo"

Jennie tidak menjawab apapun, pandangannya kosong.

"jennie.."

Panggil lisa sekali lagi. Tanpa suara jennie beranjak dari tempat tidur sambil menahan rasa sakit hingga buliran airmatanya menetes. Saat kedua kakinya menapaki lantai, tubuh jennie hampir saja ambruk.

Tapi lisa dengan cepat menarik tubuh itu dan memeluknya.

"hiks.. bilang sama gue kalo tadi malam itu cuma mimpi buruk lis.. Gue cuma mimpikan.."

Lisa hanya diam. Ini bukan saat yg tepat untuk lisa banyak bicara seperti hari-hari sebelumnya. Sebagai pengganti jawaban, lisa mengusap punggung jennie, berusaha menenangkan gadis itu. Tapi..

"jauhin gue" tiba-tiba jennie melepas pelukannya dari lisa dan memberi jarak antara mereka berdua.

"lo.. Lo harus jauhin gue.. Lo" jennie memukul kepalanya sendiri bahkan badannya. Jennie bertingkah sangat kacau.

"jennie.."

"GUE BILANG JAUHIN GUE!"

Lisa kembali diam. Ia menatap mata jennie yg penuh kesedihan dan ketakutan yg teramat sangat.

Satu hal yg disesali lisa adalah, dia tidak bisa menyelamatkan jennie dari kejadian kelam itu.

"gue kotor.. Gue menjijikan.. Lo gak boleh deket-deket gue"

Lagi, jennie menangis sambil berjongkok. Tingkahnya persis seperti orang yg mengidap depresi. Atau mungkin dia benar-benar depresi? Ah jangan sampai.

"jennie.. Liat gue.." jennie menggeleng dan terus saja menangis.

"jennie.. Liat gue sebentar.. Jen" bujuk lisa berusaha mengangkat dagu jennie agar mau melihat dirinya.

Perlahan akhirnya jennie mau mengangkat wajahnya. Mata jennie dan juga lisa bertemu. Tatapan yg begitu dalam dan teduh dari kedua mata lisa mampu memberikan sedikit ketenangan untuk jennie.

Jenlisa : Cara Seorang Lalisa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang