6. Cemburu

87 9 9
                                    

Warning 📣:
Tolong tinggalkan jejak voment.

Happy Reading ☕

Typo di maklumi

¤¤¤

Setibanya di cafe, Danang segera turun dari motornya. Kemudian ia melangkahkan kaki panjangnya menuju pintu cafe. Saat sudah memasuki cafe, Danang celingak-celinguk mencari orang yang akan di temuinya.

Pas...!!! Pandangannya tepat sasaran pada seorang gadis yang sedang menunggunya di meja nomor 8. Segera, ia menuju meja nomor 8 yang di duduki gadis tersebut.

"Hai"

"Sorry ya, telat." ucap Danang sambil duduk di kursi sebelah gadis itu.

"Iya, gak papa kok" ujar gadis tersebut.

"Udah lama ya lo nunggu? Sorry banget ya, tadi ketemuan dulu sama temen-temen gue" ujar Danang meminta maaf sekali lagi.

"Hehe. Santai aja, Danang." ujar gadis itu.

"Lo, kesini sama siapa?" tanya Danang.

"Sendiri, sih"

Danang hanya ber-oh ria. "Mau pesan makan nggak?" tanya Danang.

"Enggak deh, tadi udah makan kok di rumah" jawab gadis tersebut.

"Lo, ada gebetan ya? kok dari tadi keliatan khawatir banget sambil liatin handphone?!" tanya Danang ketus.

Gadis itu tersentak, lalu menaruh handphone-nya di meja. "Eh, enggak. Ini, anu.. Apa yaa? Hehe" jawab gadis itu sambil menunjukkan senyum pepsoden-nya.

"Terus, kenapa dari tadi liatin handphone? kayak,  takut aja semisal ketahuan pacarnya, kalo lagi selingkuh" ketus Danang sekali lagi.

"Ihh, engga Danang. Ini lo, ada temen yang chat, katanya dia lagi putus cinta, iya putus cinta" jawab gadis itu gugup.

"Buahahaha, santai aja kali. Gue juga becanda. Serius banget sih, lo" tawa Danang-pun meledak, karena ia tidak kuat melihat wajah polos di depannya yang tiba tiba menjadi tegang dan gugup.

Sementara gadis di depannya, terbengong. Mencoba mencerna apa yang terjadi, kenapa Danang tertawa? Itulah yang sedang ia pikirkan.

Setelah tawanya reda, Danang-pun kembali menatap gadis didepannya.

"Lo, kok polos banget sih?" tanya Danang sambil menatap mata cewek di depannya.

"Lah, kamu. Kenapa coba, tiba tiba ketawa?" tanya gadis itu.

"Iya-iya maaf, abis gue seneng aja waktu liat muka polos lo, yang berubah jadi tegang" ucap Danang.

Sementara di sini, di lain tempat. Seorang Bintang Aksara, sedang uring uringan tak jelas.

"Bin, lo tuh kenapa sih? Dari tadi kok ngumpat terus?" tanya Rio, yang sudah tidak tahan mendengar kalimat umpatan yang keluar dari mulut Bintang.

Bintang, hanya diam menanggapi. Karena, hatinya sedang kesal pada seseorang.

Rio, yang di cuekkin Bintang-pun bertambah kesal juga.

"Aelah, lo mah. Gak sekalian aja tuh, Mpok Sijubad gak lo sebutin?" Siti Jubaedah maksdunya. Si penjual batagor di depan sekolah.

"Diem deh lo, berisik amat dah" Ucap Bintang.

"Lah ni anak minta di ruqyah, ya? Ga sadar diri, emang. Dari tadi yang berisik ngumpat bego, bucin, bullshit, dan kawan kawannya siapa? Yang di bilang berisik siapa?" cerocos Rio.

Heart Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang