Warning 📣 :
Tolong tinggalkan jejak voment.Happy Reading ☕
Typo di maklumi
_____________________________________¤¤¤
Sebelum pergi dengan Bintang, Pelita pulang terlebih dahulu untuk mengganti baju dan juga meminta izin pada sang mama, ia menunggu jemputan Bintang di depan teras rumahnya.
Suara motor terdengar berhenti di depan rumah Pelita, segera Pelita berdiri untuk menghampiri pemilik motor tersebut.
"Hai, udah siap?"
Pelita mengangguk, "siap"
"Mama kamu di rumah?" Tanya Bintang.
Kening Pelita mengernyit tanda bingung dengan pertanyaan Bintang, namun ia tetap menjawab.
"Iya, ada di dalam. Emang kenapa, Bintang?" Tanya Pelita.
"Ya mau izin dulu lah sayang. Masa aku mau bawa pergi gitu aja anak gadisnya, nggak sopan lah. Walaupun aku nakal, berandalan. Namun kesopanan pada calon mertua harus di utamakan, biar cepet dapet restu" ucap Bintang sambil terkekeh.
Pelita hanya menatapnya bingung, "hah, maksudnya?"
Bintang langsung tepuk jidat, ia mengingat bahwa pacar kesayangannya ini begitu lugu dan juga kelewat polos.
"Yaudah, aku mau ketemu sama mama kamu dulu. Mau minta izin bawa kamu jalan gitu"
"Ohh, ayo deh masuk"
"Assalamullaikum, tante" salam Bintang ketika melihat mama Pelita sedang duduk sambil menonton televisi.
"Waalaikumsalam,"
"Ma, kenalin ini temennya Pelita. Namanya Bintang" ucap Pelita memperkenalkan Bintang. Sementara Bintang langsung menoleh, seakan protes ketika Pelita menyebut dirinya sebagai temannya.
Mama Zahra hanya terkekeh, "oh, ini toh yang udah buat anak saya selalu senyum-senyum sendiri" goda mama Zahra pada Pelita.
"Ih, mama apaan sih. Pelita enggak senyum-senyum, juga" protes Pelita.
"Terus, tadi sepulang sekolah kamu kok senyum-senyum sendiri gitu, itu kenapa?" Tanya mama Zahra penuh selidik.
"Ih, kapan. Enggak kok, mama salah lihat kali. Udah ah, ma. Ini Bintang mau minta izin sama mama" ujar Pelita mengalihkan pembicaraan.
"Tante, saya mau pinjam anak gadis tante bentar boleh?" Tanya Bintang sambil melirik Pelita, sementara Pelita langsung melotot ke arah Bintang.
Apa tadi katanya? Mau pinjam? Emang Pelita barang apa, batin Pelita.
Sedangkan mama Zahra terkekeh, "iya boleh, asal jangan ngeluh kalau anak manja saya ini tiba-tiba membuat kamu kerepotan."
"Siap tante" ucap Bintang semangat.
Bintang sangat menyukai karakter mama Pelita, karena beliau orangnya yang begitu ramah juga begitu asik ketika di ajak mengobrol.
"Tapi, pulangnya jangan malem-malem, jangan sampe anak saya lecet atau pun kenapa-kenapa, karena dia begitu berharga bagi tante" ucap mama Zahra sambil mengelus puncak kepala Pelita. Sedangkan Pelita langsung memeluk mama tercintanya itu.
"Pasti tante, nanti Pelita pulang dalam keadaan sehat dan tidak lecet sama sekali" ujar Bintang antusias.
"Kalau begitu kita pamit dulu tante, Assalamullaikum" Bintang menyalimi tangan mama Zahra begitupun Pelita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Girls
Teen Fiction___________________________ Gara gara game Truth or Dare. Kedua anak manusia ini terlibat game love yang rumit. Sampai sampai harus ada yang merasakan apa yang namanya 'SAKIT HATI' dan 'TERSAKITI'. ______________________________ "Oh, jadi selama ini...