5. Diantar Pulang

74 11 4
                                    

Warning 📣 :
Tolong tinggalkan jejak voment.

Happy Reading ☕

Typo di maklumi

¤¤¤

Menunggu. Yah, itu yang dilakukan Bintang. Ia sudah menunggu sekitar 15 menit di depan kelas Pelita. Sesuai yang ia bilang tadi, ia akan mengajak Pelita pulang bersamanya. Namun, sampai sekarang kelas Pelita belum juga usai. Sekitar 5 menit kemudian, baru keluarlah Pelita.

"Eh" kaget Pelita. "kenapa Bintang kesini?" Tanya Pelita.

"Kan tadi gue udah bilang, kalo lo hari ini pulang bareng gue" ucap Bintang. Sepertinya Pelita baru ingat, tadi Bintang mengiriminya pesan untuk pulang bersama.

"Tapi kok tumben, Bintang ngajak Pelita pulang bareng?" Tanya Pelita.

"Yah terserah gue dong, lo kan pacar gue" jawab Bintang sekenanya.

Mendengar itu, seketika hati Pelita menghangat. Pelita tidak tau, mengapa hatinya berdebar debar saat di dekat Bintang? Apakah ia sudah jatuh ke dalam pesona Bintang Aksara?

Dunia serasa milik berdua. Itulah yang kini di rasakan Pelita. Ia hanya berharap, bahwa setelah ini tidak ada gangguan pada hatinya. Karena ia sudah tidak dapat lagi menahan desiran yang ada pada hatinya kini. Sekarang, ia sedang dibonceng dengan motor Bintang.

"Kenapa berhenti, Bintang?" Tanya Pelita, saat Bintang menghentikan motornya di parkiran sebuah cafe.

"Makan dulu, laper gue" ucap Bintang.

Pelita hanya meresponnya dengan anggukan kepala. Pertanda mengerti.

Setelah itu mereka berdua berjalan memasuki cafe dengan Bintang menggandeng tangan Pelita. Akibat ulah Bintang tersebut, Pelita yakin nanti ia harus memeriksakan keadaan jantung hatinya.

Mereka duduk di meja dekat kaca, karena hanya meja itulah yang saat ini kosong. Bintang memanggil pelayan.

"Mau pesan apa mbak mas?" Tanya pelayan itu ramah.

"Gue pesen ayam bakar madu sama lemon tea" ucap Bintang. "Lo pesen apa?" Tanya Bintang pada Pelita.

"Pelita pesen nasi goreng ayam sama ice criem vanila ya mbak" ujar Pelita. Pelayan itu pun berlalu meninggalkan kedua insan yang sedang di terpa keadaan hening.

Bintang sedang sibuk dengan ponselnya, sedangkan Pelita sedang sibuk menormalkan dentuman hatinya.

Setelah pesanan datang, Bintang pun langsung melahap makanannya, begitupun Pelita.

"Lo tuh makan kok kayak anak kecil sih?" Ujar Bintang kesal, karena melihat cara makan Pelita yang belepotan. Mana ada anak SMA yang makan ice criem sampai ke hindung? Mana orangnya tidak nyadar lagi kalau ice criem yang ia makan sudah menempel di sana sini.

Dengan cekatan Bintang mengambil tisu yang sudah di sediakan di cafe tersebut, lalu membersihkan ice criem yang menempel di wajah Pelita.

Pelita yang di perlakukan seperti itu merasa melayang hatinya. Boleh tidak sih Pelita berharap kalau Bintang bisa membalas rasa cintanya?

Heart Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang