Warning 📣 :
Tolong tinggalkan jejak voment.Happy Reading ☕
Typo di maklumi
¤¤¤
Pelita begitu gusar di depan teras rumahnya, ia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. 15 menit lagi pasti gerbang sekolahnya akan di tutup, namun ia masih berdiri di depan teras rumahnya.
Semalam Bintang bilang padanya, kalau besok pagi Pelita akan ia jemput. Namun sedari tadi Pelita menunggu, Bintang belum juga datang. Mana waktunya tinggal 15 menit lagi.
Pelita sudah menghubungi Bintang berulang kali namun tidak di angkat, ia juga mengiriminya pesan, namun saat ini belum ada balasan.
Waktu Pelita tinggal 10 menit, ia mengirim pesan terakhir karena Bintang belum datang juga.
PELITA :
Bintang dimana? Bintang baik-baik aja kan? Pelita udah nunggu dari tadi, tapi Bintang belum datang juga. Pelita takut Bintang kenapa-napa. Kalau begitu Pelita berangkat duluan ya Bintang, nggak apa-apa kan?Setelah mengirim pesan tersebut, segera Pelita berlari menuju jalan raya, ia harus mencari angkutan umum.
Untung langsung ada angkutan yang lewat, segera Pelita naik angkutan tersebut. Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Pelita segera membayar dan keluar dari angkot.
Bahu Pelita merosot, ia menatap nanar gerbang sekolahnya yang sudah tertutup. Ia menghampiri guru piket yang berjaga di depan gerbang.
"Pelita, kamu telat...!!!" Ucap Pak Budi, guru yang begitu killer.
"Maaf Pak, Pelita tadi bangun kesiangan" Pelita menunduk, ia tidak mungkinkan, bilang kalau ia telat gara-gara menunggu Bintang menjemputnya.
"Kamu segera kelapangan upacara sekarang dan berdiri di sana selama satu jam!" Perintah Pak Budi tegas.
"Iya, Pak" ucap Pelita lesu.
Pelita meletakkan tasnya di pinggir lapangan dan segera bediri di depan tiang bendera.
"Berdiri yang tegap dan hormat Pelita!" Ujar Pak Budi.
Sudah setengah jam Pelita berdiri di depan tiang bendera dengan teriknya sinar sang surya. Keringatnya sudah begitu banyak menetes, di tambah ia tidak menggunakan topi.
"Sudah satu jam, kamu sekarang boleh kembali ke kelas. Lain kali patuhi peraturan Pelita, jangan sampai telat lagi." Ujar Pak Budi.
Dengan wajah yang begitu pucat, Pelita mengangguk dan berjalan menuju ke kelas.
Pelita mengetuk Pintu ruang kelasnya, terdengar suara guru yang sedang menerangkan materi pertanda jam pelajaran ke dua sedang berlangsung.
"Assalamuallaikum" salam Pelita, seketika guru yang sedang menerangkan menoleh padanya.
"Waalaikumsalam, Pelita. Kamu kok bisa telat?" Tanya Bu Intan, guru yang begitu penyabar.
"Iya Bu, maafin Pelita ya. Tadi Pelita bangun kesiangan"
"Yaudah sana duduk, muka kamu udah pucat banget"
"Iya Bu, tadi Pelita di suruh berdiri di lapangan selama satu jam sama Pak Budi" ujar Pelita menjelaskan.
"Oala, yaudah silahkan ke bangku kamu. Lain kali jangan telat lagi" nasehat Bu Intan.
"Iya Bu"
"Ta, muka lo pucet banget, ke uks aja yuk" ajak Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Girls
Teen Fiction___________________________ Gara gara game Truth or Dare. Kedua anak manusia ini terlibat game love yang rumit. Sampai sampai harus ada yang merasakan apa yang namanya 'SAKIT HATI' dan 'TERSAKITI'. ______________________________ "Oh, jadi selama ini...