20. Before U Go

3.6K 573 87
                                    

Setelah menyelesaikan kelasnya hari ini, Yunho berniat untuk mengunjungi Jaejoong di apartemennya. Walau ia ragu Jaejoong akan menyambutnya dengan baik atau mungkin yang lebih parah Jaejoong mungkin akan mengusirnya—apalagi setelah kejadian terakhir di apartemen Jaejoong—Yunho tetap ingin menemui si manis itu.

Dengan sebuket bunga lili di tangan, Yunho mengayunkan langkah dengan riang dan semangat. Sebelumnya saat ia membawakan Jaejoong sebuket besar bunga mawar, model cantik itu langsung membuangnya. Semoga saja kali ini usahanya tidak sia-sia.

Namun baru saja kakinya melangkah masuk ke area apartemen Jaejoong, rahangnya langsung mengeras saat di depan pintu masuk gedung Jaejoong tengah asyik bercengkrama bersama pria asing yang beberapa waktu lalu selalu muncul di sekitar Jaejoong.

Emosi Yunho semakin naik saat mereka saling tertawa lalu tangan si jelek itu menyentuh rambut Jaejoong. Sialan, beraninya dia menyentuh Jaejoongnya! Seketika napas Yunho langsung mendengus keras seperti benteng ngamuk.

Dengan kesal, Yunho melemparkan buket bunga lilinya ke lantai sebelum berjalan cepat menghampiri dua mahluk berbeda ras itu.

“Yunho?!” ucap Jaejoong saat melihat Yunho mendekatinya dengan langkah tergesa

“Ayo ikut aku!” sergah Yunho sambil mencengkram lengan Jaejoong erat.

“Ada apa denganmu?! Lepaskan tanganku!” protes Jaejoong sambil meronta namun pegangan tangan Yunho terlalu kuat, semakin Jaejoong berusaha melepaskan diri justru cengkramannya semakin kuat.

“Hey! Hey! Let him go, dude.” Theo pun meriah lengan Jaejoong yang lain dan menariknya ke arahnya.

“That should be my words! You! Let him go!” desis Yunho penuh penekanan sambil menunjuk wajah Theo dengan telunjuknya lalu kembali menarik tubuh Jaejoong ke arahnya.

“Kau ini kenapa? Yunho! Lepas!” demi Tuhan tangannya sakit dicengkram dua tangan besar dan kuat sekaligus. Meskipun dalam hati Jaejoong ingin tertawa karena ia direbutan oleh dua pria hot sekaligus tapi tetap saja bukan seperti yang ia mau.

“Are you okay, Sweety?” ujar Theo lembut pada Jaejoong.

“Don’t call him fucking sweety again! And dont touch him, asshole!” teriak Yunho dengan mata berkilat marah pada pria berkebangsaan asing tersebut.

Jaejoong tercengang. Sepertinya ini pertama kalinya ia mendengar Yunho mengeluarkan sumpah serapahnya. Saat marah Yunho benar-benar menakutkan.

“Memangnya kenapa? Apa hakmu menyuruhku begitu?” tanpa takut Theo menantang Yunho, menghampiri pria Gwangju itu sambil mengangkat dagunya angkuh.

“Because he’s fucking mine, do you understand? Don’t you ever meet him again. I warn you! Or I’ll kick your ass!” tanpa memedulikan Theo, Yunho langsung menarik kasar tubuh Jaejoong untuk memasuki gedung apartemennya.

“Yunho, lepas!” pekik Jaejoong saat mereka memasuki elevator, usahanya melepaskan diri dari tangan Yunho pun berhasil. Baik Jaejoong maupun Yunho sama-sama menenangkan napas mereka yang tersengal.

“Ada apa denganmu?” ujar Jaejoong sambil mengusap pergelangan tangannya yang merah dan terasa sakit.

“Jangan pernah temui dia lagi!” ucap Yunho dengan suara berat penuh intimidasi, tatapannya tajam menusuk Jaejoong, gigi-giginya bergemeletuk menahan emosi.

“Dia hanya mengantarku pulang! Kau ini kenapa?!”

“Mulai sekarang aku akan menjemputmu.”

Jaejoong menghela napas lelah. “Kita sudah tidak punya hubungan lagi jadi hentikan ini semua!” teriakannya menggema di dalam lift.

“Kim Jaejoong!” dan teriakan Yunho pun tak kalah menggelegarnya, membuat Jaejoong nyaris terlonjak.

Share The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang