8. Confession

4.4K 633 99
                                    

"Yunho!"

Yunho menghentikan langkahnya ketika mendengar suara seorang gadis memanggil namanya. Ia menoleh dan mendapati Yoona setengah berlari menghampirinya dengan senyum lebar yang membuatnya kian cantik.

"Oh, Yoona-ssi?"

"Hai," sapa Yoona.

"Hai."

"Kau mau ke mana?" tanya Yoona.

"Aku mau melihat ke sebelah sana." Yunho menunjuk ke arah depan sana di mana banyak sekali stand-stand pedagang yang dikelola mahasiswa. "Kau tidak sibuk?"

Yoona menggeleng. "Anio. Sudah kubilang kan hari ini aku tidak terlalu sibuk," ucapnya sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya dengan anggun.

Namun gestur yang katanya selalu membuat laki-laki terpikat itu nyatanya luput dari perhatian Yunho karena pandangan laki-laki bermata rubah itu tertuju ke arah di depan sana, di mana ia melihat Jaejoong sedang asyik tertawa bersama seorang pria asing keturunan ras kaukasia.

Yunho belum pernah melihat pria itu sebelumnya. Mereka nampak akrab hingga berdiri saja nyaris berdempetan dan tangan pria asing itu merangkul pinggang Jaejoong dengan mesra, membuat Yunho memicingkan matanya dengan kening mengerut.

"Uhmm... jadi... apa kita bisa makan siang sekarang?" tanya Yoona dengan senyum malu-malunya, ada semburat merah muda yang menghiasi wajahnya.

Berdiri berdampingan dengan laki-laki setampan Yunho tentu saja membuat hati gadis itu berdebar. Pertama kali bertemu dengan laki-laki bermata rubah itu, Yoona langsung terpesona.

"Yunho?" panggil Yoona karena pemuda itu tak mendengarkan ucapannya.

Yunho pun agak terkejut karena terlalu fokus ke arah dua mahluk di kejauhan sana. "Apa? Oh. Soal makan saing itu. Tentu kita bisa makan siang bersama."

Senyum gadis itu mengembang bahagia. "Kalau begitu bisa tunggu aku sebentar di sini? Aku harus mengambil tasku dulu sebentar."

Yunho menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menunggu di sini."

Yoona pun berlari meninggalkan Yunho yang kembali terpaku pada pemandangan yang menyita perhatiannya itu. Jaejoong dan pria asing itu masih di sana, saat ini mereka bahkan sedang saling suap-suapan es krim.

Yunho mendengus. Entah sadar atau tidak, laki-laki asal Gwangju menekan gigi-giginya, membuat rahangnya mengeras. Yunho tak mengerti tapi hatinya terasa panas melihat keakraban tersebut. Pemuda itu bahkan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Untungnya Yoona segera datang sebelum amarah Yunho semakin tak terkendali dan membuatnya bertindak anarkis (meski sebetulnya ia tak tahu kenapa ia begitu marah sekali).

"Yunho ayo!" ajak Yoona sambil merangkul lengan pria Gwangju itu.

Yunho berdeham dan menghembuskan nafasnya perlahan. "N-ne."

.

.

.

"Coba punyaku juga," ucap Theo sambil menyodorkan sesendok es krim dari cup miliknya pada Jaejoong.

Si cantik itu membuka mulutnya dan menyambut suapan dari Theo. Ia tak menyangka pria Italia ini akan datang berkunjung ke kampusnya. Theo bilang ia dapat informasi soal festival kampusnya dari Gunhee jadi ia memutuskan untuk datang melihat Jaejoong.

"Sayang sekali aku tidak bisa melihatmu tampil," ucap Theo sambil mengusap bibir Jaejoong karena sisa es krim.

"Harusnya kau datang kemarin. Bandku hanya tampil satu hari saja."

Share The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang