Perihal hati yang sudah sangat terkunci, aku memandangmu sebatas lamunan yang terkadang ingin aku semogakan namun tak lebih dari sekedar pengharapan.
Perihal rasa yang sedang diambang fana, tak bisa kurengkuh jatuh yang kian membunuh. Tak bisa kuhentikan kaku yang kian membeku.
Didalam raga tak bisa kuhadirkan cinta, didalam jiwa tak bisa kuhadirkan rasa. Namun beruntungnya tak ada sepi yang ingin disudahi atau bahkan sunyi yang meminta ingin berhenti.
Terkadang aku mendamba temaram malam namun yang terilusikan hanyalah saling diam. Berharap sedang berlabuh namun ternyata justru saling menjauh. Itulah mengapa, sebuah angan jangan menjadi ingin.
Berilah tanda jeda diantara kita, biarlah do'a yang kemudian akan menerka jadi apa kita selanjutnya.
-HNF
Bandung, 24 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Senja
PoetryPengemar senja, samudera dan warna yang hanya mampu mencurahkan rasa dalam sebait kata. Tidak memaksa suka, tapi semoga bermakna -HagiNF-