[Aku dan Greentea]

94 2 0
                                    

"aku suka greentea"
"aku gak nanya haha"
"nyebelin"

Sedikit kalimat yang menambah manisnya greentea yang kupesan. Mungkin mbak-mbak kasir, mas-mas pelayan cafe dan seluruh penghuni bumi bingung melihat tingkahku yang nyaris seperti orang gila. Tertawa sendiri tanpa bagi-bagi. Yaiyalah tawaku bukan chunkybar jadi gak bagi-bagi. Huft begitukah rasanya? Menjadi orang yang memiliki rasa tanpa terpaksa? Ah sudahlah lupakan, ini bukan apa-apa. Hanya sekedar teman tanpa perasaan.

Tapi sebentar..

Mungkin hanya dia yang tanpa perasaan. Namun aku, terkadang sedikit ingin penjelasan. Menunggu setiap waktu, alih-alih ia akan menyatakan bahwa "aku ingin kita lebih dari sekedar teman". Tapi sudah berjam-jam aku dengannya dalam satu meja, tetap saja tak ada tanda-tanda untuk kita bisa bersama.

Sampai pada waktunya, greentea ini kuhabiskan. Dan dengan terpaksa, waktu kita bersama sudah tertuntaskan. Tak ada satupun hal yg aku harapkan berujung pada kepastian.

Ia pamit sebentar dan kembali dengan satu kantong greentea, lalu dengan polosnya ia memberi aku sebuah tikaman "Dia juga suka greentea kayak kamu".

Aku terdiam, dengan berat hati aku ingin mengutuk diri sendiri. Menyumpahi dengan sebuah tatapan keji dan berlalu pergi. Mungkin besok atau lusa, cukup lah greentea dan aku tak usah ada kamu.

-HNF

Cerita SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang