-----------------------------------------------------------
Caca mendesah pelan, sudah berjam jam dia mondar mandir di halte ini.
Namun tak terlihat tanda tanda kakaknya akan kunjung datang menjemputnya.
Dia mengelus dadanya berulang kali, karena telah merapalkan semua sumpah serapah yang dia tau untuk kakaknya yang menyebalkan itu.
"Lihat saja kak, akan kubalas kau nanti" gadis itu mencebikkan bibir nya kesal.
Caca akan membuat perhitungan kepada kakaknya yang menyebalkan itu saat tiba di rumah.
Apakah dia lupa? Jika memiliki adik secantik Caca huh. Masih muda tapi udah pikunan!
Caca mencoba untuk menghubungi kakaknya lagi, namun sebelum panggilan itu terhubung.
Layar handphonenya mendadak berubah menjadi gelap.
Oh God! Cobaan macam apa ini?! lengkap sudah kekesalannya hari ini. Caca memukul-mukul handphonenya saking kesalnya.
Hampir saja ia akan membanting ponselnya. Namun tidak jadi karena cekalan di tangannya.
Siapakah yang telah mencekal tanganku? Apakah hantu penunggu halte ini? Caca bergidik ngeri dan memejamkan matanya takut jikalau dugaannya benar.
Dia sangat takut dengan makhluk tak kasat mata itu.
"Pergi kau setan, jangan ganggu aku! Badanku tidaklah lezat" racau Caca yang masih memejamkan matanya.
"Benarkah itu? bolehkahku membuktikannya sendiri manis" terdengar sebuah bisikan di telinganya.Caca merasakan bulu kuduknya meremang.
Caca membuka matanya secepat kilat dan melihat sesosok pria dengan badan tegap dan bahu lebar telah berdiri di hadapannya.Badannya terasa kaku jarak muka lelaki itu dengannya cukup dekat.
Dia dapat merasakan hembusan nafas lelaki yang beraroma mint itu. Caca sempat terbuai dengan harum nafas lelaki itu.
Seakan tersadar Caca mundur beberapa langkah dan menarik tangannya dari cekalan lelaki tampan itu.Caca merasa kakinya gemetar di tatap seintens itu oleh pemilik sepasang mata biru yang indah itu.
Tatapan itu seakan membakar tubuhnya dan terasa panas.
Lelaki itu mulai mendekatinya kembali.
Caca panik, ia takut jika lelaki itu mempunyai niat buruk dengannya.
Astaga! aku harus bisa pergi dari sini batin Caca.
Sambil berjalan mundur dia mencari cari keberadaan taxi di sekelilingnya.
"Jangan takut manis, aku tidak akan berbuat sesuatu yang buruk kepadamu" ucap lelaki itu dengan sedikit menyeringai.
Caca tak menghiraukan omongan lelaki itu.
Gotcha! Caca melihat sebuah taxi dengan pintu penumpang yang terbuka tak jauh dari sana.
Dia langsung berlari dan memasuki taxi itu, meninggalkan lelaki yang terlihat mesum itu.
Setelah duduk di kursi penumpang caca menutup pintu dan mengatur nafasnya setelah berlari.
Hufft untung sajaa batin caca lega. Caca melihat sopir taxi itu seperti bingung melihat caca yang menjadi penumpangnya.
"Loh kok jadi mbak nya, mas nya mana?" ucap sopir taxi yang bingung itu.
"Hah? Mas. Mas siapa pak?" caca ikut bingung. Siapa mas yang di maksud sopir taxi itu.
Jangan jangan.. Ah pasti bukan. Caca menggeleng gelengkan kepalanya.
Sopir taxi itu menjawab " Yah mas yang tadi mbak pokoknya, dia pamit beli minuman di mini market sebentar tadi dan dia menyuruh saya menunggunya disini."
"Oh gitu pak, ya sudah nanti biar saya yang ngomong sama mas nya. Kalau saya ingin ikut menumpangi taxi bapak. Nggak papa kan pak?" tanya caca ke sopir taxi itu.
Sopir taxi itu pun tersenyum dan mengangguk tanda ia mengerti serta menghadap ke depan kembali.
Caca kembali mengingat ingat barang bawaan lelaki yang di temuinya tadi.
Sepertinya lelaki tadi tidak membawa minuman di tangannya ujar Caca dalam hati dengan penuh kelegaan.
Baru saja dia akan menyandarkan kepala. Terdengar suara pintu penumpang di sebelahnya di buka.
Caca pun menoleh dan syok. loh lah loh kok bisa?! jerit batin caca.
-----------------------------------------------------------
Semoga kalian suka yah sama karya pertama author😊. Mohon tinggalkan vote dan commentnya. Biar diriku semangat :>
Jangan lupa kasih krisar juga yah! Gomawoo😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Fiance (17+)
RomantizmCaca adalah seorang gadis yang sangat manja dan polos. bagaimana jadinya jika dia di jodohkan dengan seseorang yang memiliki sifat mesum seperti ray?