Batas

2.7K 306 13
                                    

Tinn tin tin...
Suara klakson yang memekakan telinga itu kini telah menyambut dikediaman keluarga Jeong. Seisi penghuni keluarga Jeong sama sekali tak terganggu dengan bunyi klakson itu, karena mereka sangat tahu siapa pemilik dari suara bising itu. Namun, hanya satu orang yang sangat terganggu terkadang juga sebal dengan si pemilik suara klason yang selalu ribut dipagi hari depan rumahnya.

"Dek, itu ojol kesayangan mu dah jemput loh" panggil sang bunda dari ruang makan. Mendengar ucapan sang bunda, Sewoon hanya mampu menghela nafasnya dengan kasar.

"Bun, nggak usah pake kata kesayangan napa! Kesel deh adek dengernya" rajuk sang anak bungsu keluarga Jeong itu saat menghampiri bundanya.

"Lah terus apa? Honey bunny ojol gitu?" goda sang bunda sambil menoel- noel dagu si anak bungsunya.

"Bundaaaaaaa" rengek Sewoon karena sang bunda semakin meledeknya.

Tin tinnnn.
Suara klakson itu mengintrupsi kegiatan pagi si bungsu Jeong itu. Dengan langkah yang hentak-hentakan ia melangkah cepat menuju pintu utama rumahnya.

"BERISIKKK KOO JUNHOE!!!" teriak si pria bertubuh mungil itu disertai bantingan keras pintu rumahnya. Ia menatap nyalang pria bernama Koo Junhoe itu.

"Selamat pagi matahariku~" pria berwajah tegas itu sama sekali tak menghiraukan teriakan si kesayangannya. Ia malah menyapa pria idamannya itu dengan senyuman yang semanis mungkin yang ditanggapi dengan tatapan malas dari si pria manis itu.

"Stop it June, jijik!" decak si manis dengan tatapan juteknya.

"Sayang nggak boleh ngomong kasar loh, aku nggak suka!" peringat June yang masih tersenyum kalem kearah Sewoon.

"Please stop it! Jangan panggil aku sayang, jijik banget tau! Dan satu lagi suka-suka aku yang mau ngomong kasar ato nggak!" sewot Sewoon yang kini telah berdiri dihadapan June yang sekarang bahkan tengah menatap dalam kearah pria manis itu.

"Apaan sih liat-liat!" serobotnya dengan ketus.

"Kamu kalo marah-marah gini keliatan makin manis" dan tanpa dikomando June mengusak-usak pelan pucuk kepala Sewoon. Pria bermarga Jeong itu seketika terdiam, walau sudah biasa di gombali oleh kardus ale-ale satu ini, tapi hati seorang Jeong Sewoon tetaplah mudah tersentuh dengan kata-kata manis nyerempet bikin jijik juga. Tapi ya, itu respon manusiawilah bisa ngerasain baper pas digodain apalagi yang ngegodain tipe potongan macem June. Walau bobrok tapi dia termasuk jejeran anak Hitz SNU, jangan salah June juga deretan cogan dikampus!. Stop hentikan memuji June kalo diterusin bisa besar kepala dia. G

"Yuk ah, kita berangkat. Hari ini kamu ada kelas pagi'kan?" suara June barusan mengintrupsi lamunan Sewoon. Tanpa banyak kata, ia segera naik keatas motor June dan berpegangan dengan erat pada pinggang June. Diam -diam pria bermarga Koo itu tersenyum tipis dari balik helm full face nya. Inilah yang paling ia suka dari profesi ojol kesayangan Sewoon. Pria itu akan langsung berpegangan dengan erat pada pinggang nya tanpa perlu diminta. Heleh modus lu ler!





































*































Setibanya mereka dikampus, Sewoon memilih cepat-cepat turun dari motor June dan meninggalkannya begitu saja. June mah udah biasa ditinggal-tinggal macem gini sama si kesayangan nya. Ingin mengumpat tapi inget dia majikan jadi jangan salahkan kebucinan dari June ini terhadap oknum Sewoon.

Namun, dari kejauhan ia melihat Sewoon yang tadi tengah terburu-buru berlari perlahan memelankan langkahnya dan malah berdiri terdiam didekat perbatasan taman kampus. June yang melihat itu  segera menyusul si kesayangan dengan senyuman yang tak lepas diwajahnya. Tapi, senyumannya perlahan pudar saat ia tahu apa yang membuat si manis ini menghentikan langkahnya. Pemandangan seperti ini sudah biasa ia lihat. Akan tetapi, tetap saja rasanya menyakitkan.

[✔️]Nano - Nano 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang