THAT DREAM

96 18 0
                                    

Author POV

"Hey! Bangun!" Esme langsung terduduk saat pertama kali membuka matanya

"Ada apa? Kau bermimpi buruk?" Tanya Angel yang duduk disamping Esme

Eleanor datang membawakan air putih. dan memberikannya kepada Esme

Setelah meneguk air putihnya, Esme menoleh takut kearah jendela

"Kau memimpikannya juga?" Tanya Eleanor yang membuat Esme terkejut

"mim...mimpi..?, tapi tadi malam semua terasa sangat nyata?!" Kata Esme tak percaya

"Entahlah, terasa sangat nyata tapi itu hanyalah bunga tidur. Dihari pertama sekolah, aku dan Angel mendapat mimpi yang sama" jelas Eleanor

"hh..., mungkin benar itu hanya mimpi" kata Esme meyakinkan dirinya sendiri, lagi pula dia juga tak ingat jelas apa yang terjadi pada dirinya tadi malam.  

"Bagaimana kalau kau segera bersiap? Sekolah akan segera dimulai" kata Angel tersenyum hangat pada Esme

"Ah benar" kata Esme beranjak dari kasurnya

Setelah Esme menyelesaikan ritual mandinya, dia segera menggunakan seragam dan jas sekolah berlambangkan huruf L untuk nama sekolah mereka Lucient .

Eleanor yang sedari tadi tidak terlihat setelah Esme beranjak ke kamar mandi muncul dibalik pintu kamar mereka dengan seorang pria tinggi berambut coklat emas yang dikenali Esme juga Angel. Itu Edward Fox, kakak Eleanor

"Sudah siap?" Tanya Eleanor dan Esme mengangguk sebagai jawabannya

"Ayo berangkat" kata Edward dan membuka pintunya dengan lebar agar Esme dan Angel bisa melewati pintunya

Saat berada dilorong, terlihat beberapa siswa juga bergegas pergi ke kelas mereka masing masing

Setelah berjalan beberapa menit, mereka tiba di kelas mereka.
Edward pamit dan pergi ke kelasnya

Kelas yang Esme tempati bergaya kuno, dengan meja dan kursi panjang dari kayu yang berderet rapi. Tak lupa jendela- jendela besar yang menghiasi di bagian kanan dinding. Membuat Esme merasa seperti sedang menjelajah waktu. 

Esme, Angel, dan Eleanor duduk di deret yang sama. belum terlihat ada guru yang datang ke kelas mereka. Guru pengajarnya mungkin terlambat.Eleanor dan Angel mengeluarkan buku yang sangat tebal dari dalam tas masing-masing , entah buku apa itu karena mereka berdua sangat serius saat membacanya. Sedangkan Esme asik mengamati para siswa lain yang sekelas dengannya. 

Anehnya, semua siswa tampak diam tak bersuara. Dan itu membuat Esme cukup penasaran, namun dia mengurungkan niat untuk bertanya karena guru pengajar telah berada di dalam kelas. 

40 menit waktu pelajaran berjalan dengan normal, seusai jam pelajaran Angel dan Eleanor pergi ke perpustakaan. Sedangkan Esme memutuskan  langsung kembali ke kamar untuk tidur, matanya sudah tidak bisa diajak bekerja sama sedari tadi pastilah ini hasil dari begadangnya semalam.

 Saat sedang berjalan menuju kamar. Esme mendengar langkah kaki yang mengikutinya, padahal dia yakin saat itu dia sedang sendirian.

 Saat dia berhenti berjalan, suara langkah kaki misterius itu tampaknya juga ikut berhenti, dengan cepat Esme menoleh ke arah belakang mencoba berpikir kalau itu hanyalah perbuatan siswa lain yang iseng. Namun saat dia menoleh, tak ada siapapun yang terlihat. Hal itu membuatnya teringat akan suara ketukan dijendela. Karenanya, Esme memutuskan untuk mengambil langkah seribu. 

...

"Tok..tok...tok.." Suara ketukan itu lagi, Esme menoleh takut kearah jendela. Bukan! . Asal suaranya bukan dari jendela, lalu dari mana...? pintu? lemari?atau...? Esme mengira-ngira, " Tok..tok...tok...tok..tok..." suara ketukannya terdengar lagi, kini lebih keras, dan lebih lama. Esme bingung mencari sumber suara itu, sampai matanya tak sengaja menangkap bayangan yang terpantul di cermin.

Dan tentu saja itu bukan pantulan bayangan dirinya. 


𝗗𝗘𝗔𝗥 𝗧𝗢𝗠𝗢𝗥𝗥𝗢𝗪 | 𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥 𝗜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang