Chakra terduduk di kursi mobil. Mengintip melalui jendela mobil, menatap keluarganya Ghea lekat.
Dan pelukan Deo masih terasa hangat di pinggangnya.Yap!
Chakra akan segera pulang ke Jakarta.
"Jagoan papa udah siap?" papanya Chakra menyenpulkan jempolnya."Iya pa..."
Da... Ghea,Dan ucapan si kecil, Deo mengiringi hilangnya rumah Ghea dari pandangan.
"Mas Caka pasti kesini lagi 'kan ?"18 JAM SEBELUMNYA....
"Chak, bangun! Hari ini hari terakhir lo di sini kan?"
Chakra terbangun, ia melihat jam yang nempel di dinding.
"Ghe, ini baru jam berapa?""Udah lo bangun aja cepetan,"
Mau tak mau Chakra bangun,
Ghea menawarkan ia sholat subuh, tapi Chakra menlengos duluan ke kamar mandi.Selesai makan singkong goreng dan teh panas, Ghea mengajak Chakra ke jalan besar dan berdiri di pinggirnya.
Mencari mobil pick up yang bisa di ajak numpang untuk ke kota.Setelah berhasil mendapatkan tumpangan, Ghea dan Chakra melesat ke kota. Menembus kabut yang seolah-olah bisa bikin tangan membeku.
Kata Ghea dia mau nunjukin semua hal yang menurutnya indah seharian ini. Sebagai hadiah perpisahan yang manis.Ghea terlihat sangat cantik duduk di bak mobil dengan topinya, celana jeans, kaos putih, jaket, rambut di kepang 1 dan......sendal jepit?
"Lo pake sendal jepit, ghe ? Ga pake sepatu aja, gitu. " tanya Chakra
"Belom dapet THR, chak. Belom dapet THR."
*******
Pada hari Jumat,
ku turut pergi ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di kursi,
Ku duduk di samping si Chakra,
Yang melongo ga jelas,
Untung aja lalatnya ga masuk ke mulutHey!
Tuk.. Tik.. Tak.. Tik.. Tuk.. Tik.. Tak.. Tik.. Tuk...
Tuk.. Tik.. Tak.. Tik.. Tuk.. Tik.. Tak.. Tik.. Tak..
Suara sepatu kuda,Ghea meringis kesakitan sambil tertawa di sela-sela ringisannya.
Chakra yang dari tadi gregetan di ejek oleh Ghea hanya bisa mencubit tangan Ghea untuk kedua kalinya."Ini cewek doyan amat ngejek gue, ga bosen apa ?"
"Mesra amat, kalian berdua udah jadian berapa lama ?"
Tiba-tiba kusir delman, menyela tawa Ghea yang ga berujung.Kalo pertanyaan seperti ini Chakra punya jawaban sendiri.
"Cuman temen pakde," celetuk Ghea yang langsung saja membungkam mulut Chakra. Ia baru aja mau menjawab pertanyaan itu.Entah karena muka Chakra yang mengkerut tak diberi kesempatan untuk menjawab atau karena jawaban Ghea yang terlalu jujur, penumpang lain senyum-senyum sendiri.
"Temen atau demen, nduk ?" lalu ibu-ibu berjilbab merah ikut angkat bicara."Temen, bu."
"Beneran ni ?"
"Bener, lagipun bentar lagi dia juga pulang ke Jakarta," jawab Ghea entah ngaco atau terlalu jujur.
Lalu tante-tante disamping ibu tadi ikut-ikutan,
"Awas nanti direbut cewek lain lho pacarnya.""Siapa yang mau jadian sama dia, kemaren nanem padi aja amburadul luar binasa," kata Ghea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan [emang ada ?] Di Bulan Juni
Teen FictionCover by @bellaraa_ Itu Chakra, Kata orang Chakra cowok paling ganteng di sekolah Kaya ? Genius ? Jago gambar ? Jago olahraga ? Baik ? Ga usah ditanya, itu sih Chakra banget. Tapi gimana kalo si Mr. Perfect bertemu sama Ghea, gadis ndeso yg pekerja...