Kantin sekarang sangat ramai, karena bel istirahat baru saja berbunyi. Meja kantin pun hampir penuh semua. Untung Felix masih menemukan meja kosong di pojok.
Felix ke kantin bersama Seungmin dan Jisung. Jisung sedang membeli makanan, sedangkan Seungmin sedang menghampiri Changbin.
Felix duduk sendirian dengan asik memainkan ponselnya. Saking asiknya sampai dia tidak mengetahui ada orang yang sudah duduk di depannya.
"Gue ikut duduk sini ya"
Felix yang mendengar ada orang berbicara pun mendongakan kepalanya. Dia melihat lelaki jakung dengan surai hitam dan gaya yang, err... urakan. Dengan kancing seragam tiga teratas terbuka menampilkan kaos bertuliskan salah satu merk terkenal.
Felix menjawab pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataan orang itu dengan anggukan. Tidak berselang lama Jisung datang dengan membawa 3 mangkok mie ayam dibelakangnya ada Seungmin yang membawa es teh.
"Lah jin lo disini? Di cariin Chan tadi. " kata Seungmin sambil mendudukan dirinya di sebelah Felix.
"Gue tadi mau duduk tapi ada lo, jadi gue nyari tempat yang kosong. Eh jadinya nemu tempat kosong plus sama bidadari lagi. Oiya ngomong ngomong bidadari hatinya masih kosong kan? " Goda Hyunjin pada Felix sambil menaik turunkan alisanya.
Felix tidak menanggapi dia asik menikmati makanannya. Kalo Felix ketemu makanan dia ga bakal ngegubris hal lainnya. Bukan cuma makanan si, tapi kaya lagi ngerjain sesuatu Felix ga suka diganggu. Dia pasti bakal fokus dan cuekin hal lainnya.
"Haha dikacangin! Yang sabar ya bosque!" tawa Jisung menggelegar.
Ya gimana ga ketawa seorang playboy yang biasanya di eluh eluhkan, sekarang sedang dicuekin seorang bernama Felix.
Hyunjin pun turut tersenyum prihatin, bagaimana seorang Felix bisa mencueki seorang Hwang Hyunjin. Hwang Hyunjin seorang pangerang sekolah yang sealalu dieluh elukan sekarang dicuekin. Jatuh lah harga dirinya.
🦀
Bukan Hyunjin namanya kalo sekali ditolak langsung mundur. Dia tipe orang yang harus memilik barang yang disuka, termasuk orang yang disuka.
Orang bernama Felix harus bertanggung jawab, karena telah membuat jantungnya berdetak tidak karuan hanya dengan melihatnya saja.
"Min, Felix ada?" tanya Hyunjin saat Seungmin hendak meninggalkan kelas.
"Ada di dalem masih beres beres. Kenapa nyariin?"
"Makasih min" Hyunjin langsung masuk ke dalam kelas Seungmin.
"Dasar bocah ditanyain malah main nyelonong aja"
Di dalam kelas Felix sedang membereskan bukunya. Dia juga sesekali bersenandung untuk mengusir sepi karena tinggal dia sendiri di kelas. Tiba tiba muncul orang memecahkan keheningan.
"Sore Felix~"
Felix melihatnya sekilas lalu lanjut membereskan bukunya. Felix sebernya heran sama laki laki yang di depannya ini. Kenapa dari tadi freak banget, bikin risih.
"Kok diem aja lix ga di jawab? Sapaan itu harusnya dijawab, ga sopan kalo di diemin aja"
"Sore"
"Caelah lix jutek amat. Gamau ada niatan kenalan gitu sama abang?" tanya Hyunjin.
"Ha? Abang? Abang kang bakso?"
"Abang ini lix, abang Hyunjin. Hwang Hyunjin masa ga mau kenalan lix?" grutu Hyunjin.
"Buat apa? Udah tau kan namanya. Minggir gue mau lewat" kata Felix sambil berjalan meninggalkan Hyunjin.
"Eeh, lix tunggu. Ya ampun cantik main ditinggalin aja cowo ganteng"
__________________________
Mohon maaf jika mengecewakan:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] 2U || Hyunlix || (end)
Fiksi Penggemar"Gue benci banget sama lo!" -Lee Felix "Iya sayang, i love you to!" -Hwang Hyunjin . . . . . bxb Homophobic di skip aja, jangan di hujat Hyunlix in the area