MitsuSumi Love Story

7

"Aku akan membuatmu melupakan semua kesedihan yang ada pada dirimu. Aku akan menolongmu. Melupakan semua hal menyakitkan yang pernah sahabatku lakukan padamu. Dia itu memang bodoh. Bahkan sekarang dia tidak pernah ada niat untuk meminta maaf padamu. Aku janji. Aku akan menolongmu"

.

.

.

.

.

..

Tiga bulan setelah acara kelulusannya. Ia mencoba mencari pekerjaan. Gadis lulusan S2 ini mencari pekerjan di salah satu kantor pencakar langit yang ada di Konoha. Kaminarimon Corp.

"Sumimasen. Kaminarimon san. Saya ingin melamar kerja disini." ucap Sumire sembari memberi surat surat yang di simpan didalam map biru tersebut.

"Aku akan membacanya. Jika sudah, aku akan menghubungimu untuk datang kesini." ucapnya.

"Hai'.. Sumimasen, saya permisi" Sumire segera beranjak pergi dari ruangan ber AC tersebut.

"Tousan, siapa dia ?"

"Orang yang ingin melamar kerja disini."

"Begitu ya"

..

"Hah.. Melelahkan sekali." ucap Sumire yang sedang berteduh di kursi bawah pohon.

"Ini, ambilah.." ucap seseorang.

Sumire menoleh, ia menatap bingung orang tersebut.

"Siapa kau ?" tanya Sumire.

"Aku Kaminarimon Denki. Kau ?"

"Kaminarimon ? Huh?! G-gomenasai. Aku tidak tau. Gomen" ucap Sumire yang tiba tiba langsung berdiri.

"H-hey. Jangan berlebihan seperti itu" ucapnya.

"Maaf, aku tidak tau kalau kau.."

"Tidak apa"

"Apa kau anak pemilik perusahaan ini ?"

"Tadi sudah jelas bukan. Ka-mi-na-ri-mon.. Aku anak dari pemilik perusahaan ini" ucapnya.

"Souka. Gomen aku baru paham" ucapnya ambigu.

Mereka mengobrol ngobrol disana. Membicarakan dunia pekerjaan.

"Apa kau ingin bekerja disini ?" tanya Denki.

"Em.. Aku sudah lama memikirkan ini. Kalau aku sudah lulus kuliah, aku akan bekerja disini. Semoga saja aku diterima" ucapnya.

"Pasti kau di terima. Berjuanglah. Kalau kau di terima, kau akan jadi partner kerjaku" ucapnya.

"Baiklah.. Arigattou.."

..

"Ne, siapa namamu ?" tanyanya.

"Namaku ?"

"Iya. Aku belum tau nama mu"

"Namaku Kakei Sumire. Panggil saja aku Sumire" ucapnya.

"Sumire ? Rasanya aku sering mendengar nama itu" ucap Denki.

"Eh ? Benarkah ?"

"Em.. Tapi aku tidak terlalu ingat sering mendengar nama itu kapan dan dimana"

"Mungkin hanya perasaan mu saja"

"Hm.. Mungkin"

Drtt..Drtt..Drtt..Drtt..


"Moshi moshi"