11

631 38 17
                                    

Mereka tertawa bersama

.

.

.

.

.

Sudah hampir seminggu Sumire tidak datang bekerja. Sumire mendengar kabar dari Boruto kalau Mitsuki sedang sakit. Maka dari itu dia merawat pemuda tersebut.
 
 
 
"Apa sudah baikan ?" tanya Sumire yang sudah selesai mengompres kening Mitsuki dengan kain hangat.

"Em.. Aku sudah baikan." ucapnya.

"Apa kau ingin makan ?"

"Nanti saja. Aku belum lapar"
 
 
Lalu suasana hening seketika. Udara di kamar Mitsuki sangat hangat. Dan itu membuat Sumire merasa nyaman di dalam sana.
 
 
"Orang tua mu, apa mereka tidak datang menjenguk mu ?" tanya Sumire.

"Itu tidak perlu. Karena sakit seperti ini sudah biasa" ucapnya.

"Kau ini.."
"Jangan anggap remeh penyakit itu biasa. Kalau parah kan bahaya" ucapnya mengomel.

"Em, kau benar. Seperti rasa sakit dihati. Awalnya aku menganggapnya sebagai hal yang biasa. Namun lama kelamaan, rasa ini malah membuat ku semakin sakit jika terus di pendam"

"Eh??.."
"Apa maksud mu ?"

Tersadar dengan ucapannya, Mitsuki mengelak. "Tidak. Bukan apa apa" ucapnya. "Aku sekarang lapar, bisakah kau mengambilkan ku makan ?"

"Tentu. Tunggu sebentar, akan ku ambilkan" ..

 
..

Sumire dengan sepenuh hati merawat Mitsuki sampai keadaannya pulih. Ia rela tidak bekerja hanya untuk merawat pemuda pecinta warna biru itu.
   

Lima hari kemudian..

 
"Aku sudah baikan" ucap Mitsuki yang kini sedang duduk dikasur empuknya.

"Tapi kau masih harus banyak istirahat agar kau tidak cepat kelelahan" ucap Sumire.

"Eee. Apa ini, tiba tiba kau berlagak seperti seorang ibu yang galak terhadap anaknya" ledek Mitsuki.

"M-Memangnya kenapa ? Aku ini kan juga peduli pada mu" ucapnya.

"Kau kawatir pada ku jika terjadi sesuatu pada ku ?" ucapnya sambil tertawa.

"B-baka Mitsuki kun! M-Maksud ku bukan..-" ucap Sumire yang kini sudah salting dibuatnya.

"Ah, ya ya, yang kau katakan selalu itu itu dan itu. Padahal intinya sama saja." ucap Mitsuki sembari terkekeh. Namun itu membuat Sumire heran. " Lebih baik kau pulang dan mandi sana. Kau bau" Mitsuki menutup hidungnya dengan jarinya.

"Apa maksud dengan menutupi hidung mu seolah olah aku memang sangat bau ?!" ucapnya yang mulai kesal.

"Karena kau belum mandi. Jadi kau bau" ucapnya.

?!!>_<?!!

"Kau kenapa ?" tanya Mitsuki.

"Tidak ada."
"Baiklah, aku pulang dulu. Besok aku akan datang ke rumah mu" ucapnya. "Oh ya, ada satu lagi.."

"Hn. Apa itu ?"

"Jangan merindukan aku. Hihi."
"Ja.."
 
 
"Dasar, dia sangat menggemaskan." Ucapnya tersenyum. "Tapi kau tau ?
Kau baru keluar dari kamar ku saja, aku sudah rindu lagi pada mu.."

..

Sumire POV

Gadis bersurai violet tersebut sedang berada di supermarket. Ia mampir untuk membeli beberapa bahan makanan yang sudah habis di rumahnya.

"Kurasa sudah cukup" ia memasukan empat kaleng minuman soda di keranjang belanjaannya yang di penuhi oleh belanjaannya yang sangat banyak itu.

"Hey.."

Sumire menoleh ke sumber suara.

"K-kau.."

"Hai.. Sumire"

 
 

Di tempat parkiran..

"Tidak ku sangka kalau kita akan bertemu lagi, Kagura kun.." ucap Sumire kepada pemuda bersurai cokelat muda tersebut.

"Siapa yang tau, Ini hanya kebetulan bukan." ucapnya.

"Mungkin.." ucap Sumire. "Hm.. Ano.. Apa kau sendirian ?" tanyanya.

"Aku ? Ya, aku datang sendiri kesini"
"Memang kenapa ?"

"Aa.. Tidak kok, aku hanya bertanya"

"Begitu ya.. Hm, apa kau naik kendaraan ?" tanya pemuda itu.

"Tidak. Aku naik bis"

"Bagaimana kalau aku memberi tumpangan pada mu. Belanjaan mu sangat banyak, pasti kau akan kesulitan jika pulang dalam kondisi seperti itu" ucapnya sembari meneguk minuman kaleng yang ia beli di supermarket tadi.

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri" ucapnya dengan sesopan mungkin agar orang yang ada di hadapannya tidak tersinggung.

"Kau yakin ?"

Sumire mengangguk,

"Tapi aku tidak"

"K-kenapa ?"

"Kenapa ? Sudah jelas bukan. Pasti kau akan kesulitan jika membawa banyak barang di dalam bis."

Sumire terdiam. Entah mengapa, ia langsung membayangkan apa yang akan terjadi jika yang di katakan orang itu benar. Lantas, ia langsung menggeleng gelengkan kepalanya cepat. Tidak mau memikirkan itu lagi.

"B-baiklah. Aku mau" ucapnya.

Senyum di wajah Kagura tercetak jelas di wajahnya. Rasa senang dan puas karena pada akhirnya gadis itu mau diantar pulang olehnya. Tidak di sangka, hanya dengan perkataan seperti itu, dia langsung menurut untuk diantar pulang.

..

Dua manusia itu sudah berada didepan rumah Sumire. Kagura membantu Sumire untuk membawa barang belanjaannya ke dalam rumah.

"Arigattou, Kagura kun.. Kau telah banyak membantu ku" ucap Sumire.

"Aaa tidak tidak. Hal seperti itu jangan difikirkan. Sudah selayaknya teman membantu temannya sendiri" ucap Kagura sambil mengedipkan sebelah matanya.

Sumire ? Dia hanya tersenyum mendengar perkataan Kagura.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu." ucapnya. "Oh ya, aku ingin bertanya"

"Hm, nani ?"

"Kalau ada waktu, mau kah kau jalan jalan dengan ku di akhir pekan nanti ?" tanyanya.

MitsuSumi Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang