12

618 49 4
                                    

"Kalau ada waktu, mau kah kau jalan jalan dengan ku di akhir pekan nanti ?" tanyanya.

.

.

.

.

.

Sumire terdiam. Ingin sekali ia menjawab iya, namun ia teringat oleh Mitsuki. Dan ia mengurungkan perkataannya itu.

"Hm.. Jika aku bisa, aku akan menghubungimu" ucap Sumire sambil tersenyum.

Satu senyuman lagi tercetak jelas di wajah Kagura. Sebenarnya ia sedikit kecewa karena gadis itu tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan harapannya. Namun ia cukup lega mendengarnya. Setidaknya, semoga saja gadis itu punya waktu untuk bisa bersamanya.

"Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu" ucap Kagura. Ia membuka pintu mobilnya lalu segera pergi dari halaman rumah gadis violet itu.

Sumire membuka pintunya pelan. Perlahan ia tutup kembali. Barang belanjaannya yang cukup banyak harus membuatnya bolak balik membawa itu semua ke dapur untuk di taruh di dalam lemari makanan.

"Ternyata banyak juga ya. Untung saja tadi Kagura kun mau mengantarku" ucapnya dalam hati. Ia merasa lega karena itu.

Tring! Ah! Aku ingin menelponnya!

Sumire langsung bergegas ke kamarnya. Mengambil ponselnya yang sedari tadi berada di saku celananya dan langsung mencari nama kontak yang ingin ia hubungi.

Mitsuki kun >_<

Drtt..Drtt..Drtt..

Mitsuki yang sedang berada di ruang tamu mendengar ponselnya yang berdering. Dengan cepat ia merengkuh ponselnya dan melihat siapa dalang yang telah membuat ponselnya berdering keras itu.

Kakei chan

Senyumnya mengembang saat melihat nama orang yang menelponnya itu. Tidak mau membuatnya menunggu lama, ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Moshi moshi.. Hn, ada apa Sumire ?"

"Aku sudah di rumah. Tadi aku mampir dulu ke supermarket. Aku membeli banyak belanjaan" Ucapnya. Mitsuki tau, kalau gadis ini akan bercerita panjang kepadanya.

"Souka.. Dengan siapa kau kesana ?"

"Aku kesana sendiri. Tapi, ketika pulang aku bertemu dengan teman ku. Lalu dia menawariku untuk pulang bersama"

"Oooh begitu.." Mitsuki ber'oh'ria..

Tapi aku penasaran dengan manusia berjenis apakah dia diantar pulang.. Batinnya.

"Ne, apa kau sudah makan? Ini sudah malam loh"

"Sudah.. Tentu saja sudah."

"Baiklah kalau begitu.."

"Apa kau.. Mengkhawatirkan aku ?"

Lalu Sumire diam tidak menjawab. Namun.. Rona merah muncul di pipinya. Mungkin kalau Mitsuki melihat itu, ia akan tertawa terpingkal pingkal dibuatnya.

"B-baka. Bukan begitu, aku hanya..-"

"Mengingatkanku. Iya kan ?"

Sumire hanya terdiam mendengar perkataan dari Mitsuki.

"Arigattou.."

..Eh?! U-untuk apa ?

"Kau sudah merawatku ketika sakit. Kau yang sudah mencuci pakaianku, memasak untukku, memberi obat untuk ku, dan.. Semua itu kau yang melakukannya"

Sumire masih terdiam dengan ucapan pemuda itu. Ia agak terkejut, karena pemuda itu tiba tiba mengucapkan terimakasih padanya.

"Aaa.. Tidak perlu berterimakasih. Aku ini kan temanmu. Sudah pantas jika aku melakukan ini. Tenang saja. Kau juga sudah banyak menolong ku" ucap Sumire. Senyumnya muncul. Namun Mitsuki tidak tau itu.

"Em.. Rasanya, aku seperti mempunyai seorang kekasih yang selalu sayang dan setia pada ku" Ucap Mitsuki yang sangat blak blakan itu. Membuat gadis bersurai violet itu terkejut dan bersemu merah di kedua pipinya.

"..A-apa maksud dengan kata kekasih, Mitsuki.. Kun??" tanyanya. Sungguh, ini adalah pertanyaan konyol. Mungkin Mitsuki akan berfikir seperti itu. Itulah yang ia pikirkan.

Pemuda yang sedang berkomunikasi lewat telpon seluler itu diam diam tersenyum. Ia sadar dengan apa yang ia katakan barusan. Kekasih yang sayang dan setia..

"Tidak kok. Sudah jangan di fikirkan. Lebih baik kau makan dan tidur. Besok datanglah ke rumah ku"

Sumire tersenyum. Dengan girang ia meng-iyakan tawaran Mitsuki.

"Baiklah. Besok aku akan datang!"

Setelah perbincangan mereka selama 2 jam 22 menit 9 detik itu berakhir. Sumire yang masih merebahkan dirinya dikasur, dan Mitsuki yang sedang menonton televisi.

"Apa yang aku katakan tadi" batin Mitsuki. Ia merona akibat perkataannya sendiri tadi. Sangat aneh..

Sedangkan Sumire masih teringat dengan kata kata Mitsuki yang ia ucapkan lewat telponnya tadi.

Aku seperti memiliki kekasih yang setia pada ku..

"Kyaaaaa Mitsuki kun! Aku jadi aneh begini karena mu!" batinnya girang.

Tapi.. Itu sangat aneh..

.

.

.

.

.

.

Bersambung..

MitsuSumi Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang