하나 - SATU

36 7 2
                                    

Tidak pernah sekalipun aku membayangkan bagaimana masa depanku nantinya, karena aku hanya menikmati masa ini, masa dimana aku mempunyai segalanya. Yah, segalanya itu keluargaku.

Ada ayah, ibu, aku juga adikku. Nayla Putri namaku, usiaku baru menginjak Lima Belas tahun kala itu. Tapi, siapa sangka hari itu adalah hari terakhir aku bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga. Dan tepat dihari itu pula aku kehilangan semua ingatan selama Lima Belas tahun kehidupanku.

"ayah, apa aku terlihat cantik ?"

"tentu saja, putriku Nayla selalu terlihat cantik, benarkan bunda ?"

"bahkan bunda kalah cantik dengan putrinya sendiri"

"bagiku, bunda lebih cantik daripada kakak"

"benarkah ?"

"jadi maksudmu, kakak jelek begitu ?"

"benar, bleee"

Kehangatan keluarga seperti itulah yang selama ini aku dapatkan, tapi semua memori itu hilang dalam sekejap akibat insiden kebakaran yang menyebabkan seluruh keluargaku tewas, anehnya hanya aku yang bisa selamat dari kejadian mengerikan itu.

Bahkan sampai detik ini aku tidak bisa mengingat apapun, bagaimana caranya aku bisa ada disini, bersama dengan keluarga baru dinegeri yang terasa asing bagiku. Di tempat inilah, awal kehidupan baruku dimulai. Korea.

####

[Seoul, 17 September 2010]

"tante, aku harus berangkat sekarang, Dah"

"hey, habiskan dulu sarapanmu"

"aku akan makan dikantin nanti"

"dasar anak nakal"

Beliau adalah tanteku, seseorang yang telah menyelamatkanku dari kematian dan membawaku untuk memiliki sebuah kehidupan yang lebih baik. Saat itu aku tersadar diranjang Rumah Sakit lengkap dengan jarum infus yang tertancap di punggung tanganku.

Aku melihat tante Yoo Ra sedang duduk disampingku dengan menatap khawatir padaku, aku tidak mengenalinya sama sekali. Kemudian dokter menjelaskan bahwa aku megalami benturan serta trauma yang mendalam karena kebakaran itu dan membuat seluruh memoriku hilang.

Tante Yoo Ra tidak terlalu memusingkan masalah Amnesia ku, yang dia khawatirkan hanyalah kondisiku. Awalnya aku agak kesulitan berkomunikasi dengan beliau, karena aku tidak mengerti apa yang dibicarakan olehnya.

Seperti namanya, tante Yoo Ra adalah orang Korea, ia hanya bisa berbahasa Inggris dan Korea sedangkan aku hanya sedikit mengerti kosa kata Inggris. Korea, aku sama sekali tidak mengerti. Tapi setelahnya, tante Yoo Ra mengajariku dengan sabar sampai aku benar-benar mengerti.

Sudah Tujuh tahun aku tinggal bersamanya, usia ku pun sudah beranjak dewasa, Dua Puluh Dua tahun. Selama itupun aku telah melupakan kenangan masalalu bersama keluargaku, dan membuat sebuah kenangan baru bersama tante Yoo Ra. Beliau sangat menyayangiku seperti putrinya sendiri.

Saat ini aku sedang menuju Rumah Sakit, tempat dimana aku akan menjadi dokter Residen selama Dua tahun. Yah, aku adalah mahasiswi kedokteran dari Universitas Hanguk, Seoul. Sedangkan tanteku bekerja disalah satu perusahaan periklanan sebagai kepala editor yang artinya hidupnya terjamin, karena itu aku tidak pernah merasa khawatir mengenai uang.

Tapi bagaimanapun juga, aku tidak bisa terus-menerus hidup bergantung pada tante, aku harus belajar mandiri mulai saat ini. Dan aku sudah memutuskan untuk hidup mandiri saat nanti aku mendapatkan gaji pertamaku sebagai Residen di Rumah Sakit Junkook.

AFTER MET IN KOREA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang