다섯 - Lima

4 2 0
                                    

****
"Maaf, aku tidak bisa mengenalimu"

"It's okay honey. You're just a break, don't think anything"

Dengan bantuan seorang penerjemah akhirnya mereka bisa berkomunikasi meskipun melalui perantara.

Tante Yoo Ra menatapku dengan lekat, membelai lembut rambut hitam panjang ku. Aku sendiri merasa nyaman dengan belaiannya. Mungkin terdapat kasih sayang yang sangat besar didalamnya.

Benar, seorang gadis yang menjadi korban kebakaran dan ditemukan dibawah puing-puing itu adalah aku. Dan wanita itu adalah tante Yoo Ra.

****

Jadi, ternyata tante Yoo Ra adalah adik kandung dari ayahku yang bernama Yoon Seok-nama Koreanya sebelum pindah kewarganegaraan dan menikah dengan ibuku.

Ayahku adalah seorang yang pekerja keras juga disiplin, ia memiliki segalanya bahkan orangtuanya sangat bangga padanya tak terkecuali adiknya.

Namun, karena suatu alasan beliau sampai meninggalkan semua itu untuk pergi ke Indonesia dan memulai kembali semuanya dari nol.

Karena itulah ayahku dan tante Yoo Ra berpisah. Tapi, ayahku tetap berhubungan dengan mengirimkan E-mail pada tante Yoo Ra. Itu sebabnya tante Yoo Ra mengetahui rumah kami di Jakarta.

***

'Soo He, aku sudah selesai operasi. Tunggu aku diruangan'

Sebuah notif pesan muncul di ponselku ketika aku baru menyelesaikan pekerjaanku.

Sesuai isi pesan tersebut, aku harus menunggu seseorang datang keruanganku.

"Soo He"

"Sunbae, ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu makan siang bersama"

"Hari ini?"

"Minggu depan"

"Kalau ingin makan siang bersama minggu depan, kenapa mengatakan hari ini ?"

"Astaga Soo He, aku heran bagaimana bisa kau lulus dengan otak mu itu ?"

"Maksudmu aku bodoh ?"

"Memang kau bodoh, kau tidak tahu ?"

"Hm... baiklah kalau begitu manusia bodoh ini harus pergi sekarang, selamat tinggal"

"Loh kau mau kemana, aku kan mengajak mu makan siang ?"

"Bukankah minggu depan? Hari ini aku tidak bisa"

Aku bukannya tersinggung dengan omongan sunbae, hanya saja hari ini aku ingin makan bersama tante Yoo Ra.

"Sikapmu itu yang membuatku menyukaimu, apa kau sungguh tidak menyadarinya, gadis bodoh"

****

Sampai didepan kantor tante Yoo Ra, aku langsung menghubunginya untuk meminta beliau turun menemuiku. Tapi, sudah beberapa panggilan tidak juga ada jawaban.

Sampai akhirnya...

"tante, apa yang sedang kau lakukan, kenapa lama sekali mengangkat telpon dariku, aku sudah lama menunggu tante, dari tadi aku hubungi tidak ada jawaban, apa tante sedang rapat, tapi sepertinya tidak, tante kau dengar aku"

Gadis yang dahulu pendiam, yang hanya mampu mengucap satu atau dua patah kata, kini sudah sangat lancar menceramahi tante nya.

Tante Yoo Ra tersenyum mendengar celotehanku di telpon. Sedangkan aku terus saja mengomel tanpa melihat ekspresi yang ditunjukkan tante Yoo Ra padaku.

AFTER MET IN KOREA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang