Its Over

2.1K 120 5
                                    

Ambulance akhirnya datang, dan sontak saja sanca dan lettu rani sangat terkejut melihat kedua lelaki yang ia kenal sangat dekat itu bersimbah darah dengan beberapa luka sayatan di tubuhnya.
-
Melihat itu lettu rani langsung pingsan tak sadarkan diri. Sehingga sanca harus kembali membawanya ke ruangan yang telah disiapkan.
-
Di sisi lain, Elang mencoba menghubungi Letkol Alvia melalui sambungan telfon
-
Elang
"Hallo, maaf saya harus menganggu, tapi lebih anda tangguhkan dulu untuk berangkat ndan, karena lettu dani dan lettu hasan sedang berada di rumah sakit"
Letkol Alvia
"Oh baguslah... Biarkan mereka berdua meretbutkan gadis itu"
Elang
"Bukan itu, mereka berdua yang masuk rumah sakit"
Letkol Alvia
"Ngarang kamu, saya tadi barusan ketemu hasan di rumah sakit"
Elang
"Silahkan telfon sanca kalau anda tidak percaya."
(Telfon terputus)
-
Letkol Alvia yang tidak percaya akan hal itu tetap melanjutkan rencana keberangkatanya ke afrika. Sementara dirumah sakit, sanca sedikit agak panik melihat kedua komandanya bersimbah darah. Setelah dari UGD langsung dilarikan ke ruangan rawat inap.
-
Kedua komandan itu memakai alat bantu pernafasan, berbagai macam selang terpasang dan menempel di dada, tangan, hidung, serta jemari mereka. sedikit agak riskan memang dengan apa yang terjadi terhadap kedua letnan ini.
-
Sang senja mulai bertukar dengan kegelapan malam. Sanca harus kembali ke markas untuk istirahat. Sementara elang menggantikan posisi sanca bersama tupai. Lettu rani masih belum sadarkan diri. Sedangkan Letkol Alvia sudah terbang menuju afrika untuk bergabung dengan pasukan garuda.
-
Hari mulai menunjukan pukul 00.00 elang dan tupai tertidur di koridor rumah sakit tepat di depan kamar lettu hasan dan lettu dani, tidur mereka sangat pulas sampai alat pengukur denyut jantung mulai berbunyi nyaring tanpa putus-putus. Dan ternyata itu adalah pertanda yang tidak baik yang dialami oleh...
-
-
TBC

Battle Of Borneo [Tamat]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang