Hanahaki

4.5K 137 1
                                    

Sorry for the typo(s)

Oneshoot

By : eglantiinee

Jangan gumoh ini 2059 words

🍀

"Tidakkah menyakitkan?" tanya Sanha pada Felix siang itu di atap sekolah mereka yang menghadap ke arah lapangan dimana sepasang kekasih tengah bermesraan di pinggir lapang.

"Apanya?" tanya Felix seolah tak tahu arah pembicaraan Sanha.

"Bunga-bunga itu."

Felix tersenyum sambil meraba dadanya yang terasa sesak.

"Tak apa, itu bukan hal yang menyakitkan kalau kau melihat betapa cantiknya kelopak bunga yang keluar."

"Felixie berhentilah, kumohon." Sanha menatap Felix sendu, Sanha ingin marah pada sahabat dari kecilnya itu tapi mau bagaimana, Sanha tahu sekali kalau Felix itu sangat keras kepala.

"Aku juga ingin Sanha, siapa yang mau hidup begini?" balas Felix disertai kekehan, menertawakan dirinya sendiri.

"Lalu kenapa tidak berhenti?" tanya Sanha pelan.

"Tidak tahu, hatiku yang tidak ingin."

Sanha menghela nafasnya, mencoba membuat nafasnya beraturan, menahan sakit pada dadanya.

"Aku ke kelas dulu Sanha." pamit Felix pada Sanha yang kini sedang menunduk.

Selepas Felix pergi, Sanha terbatuk dengan sehelai kelopak tulip kuning keluar dari mulutnya.

Sanha menatap kelopak itu miris, lalu membuangnya sembarangan dan beranjak untuk masuk kelas juga.

🍀

Helaian kelopak anemone memenuhi wastafel sekolah siang itu, Felix mencengkeram pinggiran wastafel dengan erat mencoba menetralisir rasa sakit di dadanya.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, membuat Felix buru-buru mengumpulkan semua kelopak anemonenya dan membuangnya.

"Oh, hai Fel!" sapa Jisung.

"Ha-hai Han." balas Felix gugup, jantungnya berdegup tidak wajar ketika pemuda pujaannya berada di depannya.

"Kau terlihat pucat, apa kau sakit?" tanya Jisung sambil menelisik wajah manis Felix.

Felix menggeleng pelan.

"Tidak apa, hanya kelelahan mungkin." jawab Felix seadanya.

Jisung mengangguk paham, lebih memilih mencuci tangannya di wastafel, sedangkan Felix bersandar di tembok tak tahu harus melakukan apa.

Ceklek

Jisung dan Felix serentak menoleh ke arah pintu.

"Aku mencarimu kemana-mana, Lixie."

"Maaf, tadi sedang mencuci tangan tapi rasanya tubuhku tiba-tiba lemas." balas Felix sambil tersenyum.

"Kau sakit? Ada yang sakit? Apa pusing? Badanmu hangat tidak?" Sanha langsung mendekati Felix dan memeriksa tubuh Felix.

Felix terkekeh pelan melihat sahabatnya dari kecil ini menampilkan muka khawatirnya.

"Aku baik-baik saja Yooniee, hanya butuh istirahat~" ucap Felix menggemaskan.

I N E F F A B L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang