The Clan

4.4K 88 0
                                    

Story by rixxinana
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Di sebuah desa di salah satu kota, tepatnya di sebuah rumah kosong yang berubah menjadi markas kecil kini sedang diisi ketujuh pemuda yang duduk bersila membentuk lingkaran yang akan memulai ‘ritual’ nya. Ditengah-tengah mereka terdapat sebuah cawan dan beberapa wadah yang serupa.

Nampak salah satu dari ketujuh pemuda tersebut yang memiliki mata lebih sipit dari yang lain berdiri dan memimpin ‘ritual’ nya. Ia memejamkan matanya sambil merapalkan beberapa kalimat mantra yang entah seperti apa itu.

“Kihyun hyung, tolong aduk ramuan delphiniumnya. Segera.” Perintah si pemuda bermata sipit tadi kepada pemuda lain yang diketahui bernama Kihyun.

Pemuda bernama Kihyun segera melakukan perintah tadi, mengaduk ramuan bunga delphinium yang sebelumnya sudah dipilah dan dipetik oleh pemuda yang lain.

“Jooheon-ie, apakah ini sudah cukup?” tanya Kihyun dengan menyerahkan secawan ramuan berwarna biru pada lelaki bermata sipit tadi.

“Baiklah sudah cukup, bagi sama rata dengan yang lainnyah hyung.” Jooheon, pemuda bermata sipit tadi mengangguk dan membagikan beberapa cawan kecil pada pemuda lainnya.

Setelah ketujuh pemuda tadi masing-masing memegang sebuah cawan, Kihyun segera membagikan ramuan tadi secara merata dan mulai meneguknya secara bersamaan sampai habis tanpa tersisa.

Beberapa pemuda diantaranya terlihat tertawa senang setelah menghabiskan ramuan delphinium miliknya. Tak terkecuali Minhyuk dan Hyungwon yang duduk berdampingan.

“Minhyuk hyung, bagaimana? Nikmat bukan?” tanya Hyungwon seraya mengusap pipi Minhyuk menggunakan sisa batang bunga delphinium tadi. Minhyuk tersenyum menatap Hyungwon disampingnya.

“Kau benar Hyungwon-ie, ini sangat nikmat!”

Didepan mereka berdua, Hyunwoo, Wonho, dan Changkyun tak kalah kesetanan merasakan nikmat tiada tara dari ramuan delphinium yang mereka teguk.

Mereka seperti merasakan adanya sebuah kekuatan yang besar pada diri mereka setelah meminumnya. Jooheon terlihat senang karena berhasil membujuk keenam sahabatnya tersebut untuk mengkonsumsi ramuan delphinium seperti yang ia rencanakan.

🌷🌷

Siang itu, ketujuh pemuda tersebut sedang berkumpul di ujung desa untuk sekedar bercengkrama bersama. Namun, ada sekitar lima orang bapak-bapak menghampiri mereka. Salah satunya adalah ayah dari Hyungwon.

“Kau disini rupanya.” Sahut ayah Hyungwon dengan tegasnya.

“Mau jadi apa kau kedepannya nanti ha?”

Hyungwon yang sedari tadi menunduk segera bangkit dan menghampiri ayahnya. Berniat mengucapkan sepatah kata, namun sudah ditepis dengan sebuah tamparan keras yang mendarat di pipi kirinya.

PLAKK!

Hyungwon terhelak dengan tamparan dari ayahnya. Ia sangat malu pada sahabat-sahabatnya yang ada disana, termasuk pada Minhyuk. Namun ia tak berdaya untuk membalas dan hanya berdiam melihat ayahnya pergi begitu saja.

Minhyuk yang berdiri dibelakang Hyungwon sedari tadi tidak bisa berbuat apa-apa. Diantara keenam pemuda tersebut, Hyungwon dan Minhyuk lah yang memang bersahabat sejak lama. Minhyuk tahu betul bagaimana Hyungwon dan keluarganya. Melihat Hyungwon ditampar oleh ayahnya didepan matanya seperti ini membuatnya semakin geram.

I N E F F A B L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang