Mantanku

14 3 0
                                    

Aku berjalan dengan gontai menuju keluar rumah ku pandangi rumah yg kutempati dua tahun belakangan dengan mas Hendra,dan halaman ini tempatku menanam bunga selama hamil. Aku tersenyum miris,kulangkahkan kaki sekali lagi namun aku kembali melihat kebelakang hingga aku sadar aku telah dibuang.

Kaleng itu ku tendang sehingga menghasilkan suara di jalanan dengan koper terseret seret malam ini aku memutuskan untuk pergi menenangkan diri membangun hidup baru dengan sisa tabungan yang ada,jauh dari bapak jauh dari mas Hendra jauh dari Nathan dan arunya

" Renat!" Sebuah suara yang ku kenali memanggil namaku aku refleks berbalik ku dapati seorang pria seumuran ku berlari ke arahku. Pria yang menjadi alasan dibalik status jandaku saat ini tidak. ia baik hanya setan setan itu memanipulasi
"Ada apa ga?" Raga mantan ku semasa di SMA tiga tahun berpacaran membuatku hapal betul dengan suara nya tanpa melihat wujudnya terlebih dahulu
"Mau kemana Nat?"tanya nya dengan mimik wajah yang ku kenali pula-khawatir-
"Mau pergi" jawabku singkat
"Kemana? Malam malam seperti ini?" Tanyanya antusias "ayo ikut aku" dia berbicara sambil menarik tanganku menuju motor nya
"Apaan sih ga aku mau pergi ya apa urusan nya sama kamu sih" ucapku dengan wajah datar
"Heh kamu lupa kamu begini juga karna aku sekarang aku mau tanggung jawab dengan memberikan kenyamanan"dia berbicara sambil mengedipkan sebelah matanya diakhir kalimat aku merasa jijik bukan karena apa aku merasa untuk seorang ibu ibu seperti ku sedikit tak pantas tapi akhirnya aku menurut saja toh mas Hendra tak akan cemburu dan tak berhak cemburu lagi

Kami tiba di sebuah warung sate pinggir jalan dilepaskan nya helm ku aku menurut saja seperti anak kecil karna aku kurang mood dan juga benar benar lapar
"Makan dulu ya renat,aku tau kalau kamu lagu galau pasti lupa makan"ucapnya dengan semangat 45 seolah berusaha meningkatkan ku dengan masa masa dimana kami berpacaran
"Nat,ingat nggak dulu kamu kalau merajuk dibeli kan sate aja udah baikan haha"dia berbicara dengan tawa yang dipaksa
"Itu udah lama kali ga,gak malu apa aku ini ibu ibu tau" ucapku kesal sambil menikmati sate nya
" Hahahaha Gak masalah mau kamu jamur janda dibawah umur bumil ibu ibu hamil aku gak akan lupain kamu ta, karna kamu cinta pertama aku ngasih aku banyak pengalaman tentang wik wik wik wik" dia berbicara penuh semangat hingga tersedak lontong sate yang dimakan nya aku pun menyodorkan air putih untuk nya meski menyebalkan dia baik dan selalu ada disampingku saat aku butuh.

3 tahun lalu aku memutuskan dia secara sepihak dengan alasan aku akan merantau dan tak kuat LDR. Awak nya dia tak terima bahkan melarang aku pergi namun kubulatkan tekadku mengubah takdir aku pergi dan dia menyerah ku kira ia benar menyerah beberapa bulan kemudian dia menyusul dan saat itu aku sudah dilamar mas Hendra dia tak terima setiap hari mengunjungi tempat kerjaku bahkan tidur di teras kos kosan ku haha lucu jika diingat hingga waktu pernikahan tiba dan dia menyatakan benar benar menyerah.sedih juga rasanya  mengingat kenangan dahulu pacaran saat masih polos polos nya masih sama sama awal mencoba hal hal baru yang berbau "wik wik" modal belajar dari Vidio lucu kalau diingat kenangan yang satu ini asal jangan kenangan dengan mas Hendra saja kalau itu pahit sekali.

"Ga,emang aku seistimewa itu ya?"

Apakabar?(IloveyouOPPA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang