Penyesalan Hendra (mimpi

18 1 0
                                    

"Renat,kamu dimana? Aku mau ketemu datang ke cafe tempat kita biasa ketemu jam 3 dengar aku gak butuh alasan lagi"


Kata kata mas Hendra terngiang dikepalaku untuk apa bukankah urusan kami telah selesai? Atau ini akal akalan mereka saja_maksudku mas Hendra dan Rahma-sineneksihir- untuk mengolok olok aku tapi aku sumpah mati penasaran.

Akhirnya aku bersiap kini aku tinggal di kos kostan nya raga,aku memakai dress berbahan satin bunga bunga dengan dasar ungu selutut haha aku membatin kalau orang orang melihat ku pasti takkan menyadari kalau aku seorang ibu dari dan memiliki dua anak tubuhku juga masih ramping kalau kata raga masih bisa menggaet para pria berdasi yang lebih oke punya dari mas Hendra.

Setiba nya dicafe ini putaran kenangan kembali berputar tentang bagaimana mas Hendra melamar ku ya disini dicafe ini dengan romantis menurut ku dan dengan cara mas Hendra.

Aku menunggu sekitar dua puluh menit hingga aku melihat seorang pria yang ku kenal betul lengkap dengan jas dan dasi di lehernya, pakaian formal yang sangat cocok untuk nya menurut ku,dia tersenyum padaku senyum biasanya hangat dan menenangkan bau maskulin itu pun kurasakan semakin dekat menuju Indra penciuman ku kutatap lekat wajah itu hidung yang mancung,bibir tipis nya Sorot matanya yang tajam ah aku rindu- up aku cepat cepat tersadar ku bangun kan diriku dari lamunan dan dia sudah di depan mataku tepat di depanku kami duduk berhadapan
"Maaf membuat kamu menunggu renat" ucapnya sarkas aku hanya mengangguk angguk kan kepala tak berniat menjawab karna aku hanya penasaran apa yang membuat nya mengajakku bertemu setelah berhasil mencampakkan ku
"Mau pesan apa?" Tanya nya lagi
" Gak usah basa basi mas langsung ke poinnya aja kenapa mas ngajak ketemu?!" Ucapku ketus dia hanya tersenyum kecil
"Kamu gak berubah ya" dia pun memanggil pelayan cafe memesan cupcake green tea dan lemon tea sebagai minuman nya ya itu adalah menu yang selalu ku pesan ketika disini aku tertegun ketika mengetahui dia masih ingat.
"Kamu sekarang tinggal dimana? Semalam aku pulang dan rumah kosong" ucap nya dengan nada datar
Astaga mas Hendra aku tettohik dengan kata kata pulang? Kenapa aku masih menjadi tempat untuk nya berpulang sementara dia tak pernah menganggap ku rumahnya
"Haha pulang? Tolong ya mas aku bukan lagi tempat mu berpulang kalau mau berpulang ya pulang aja ke Rahmatullah" kataku sewot
Dia hanya mengangguk angguk kan kepala.
Setelah itu dia mengambil ponsel dan menelpon seseorang.
Satu detik
Dua detik
Tigaa detik

Lima menit

Aku mendengar bunyi decitan suara cafe berbunyi lantas aku memalingkan wajah kulihat dua asisten yang ku kenali mbak sisy dan mbak Lana menggendong dua bayi ya-anakku

Aku menghambur dalam tangis kuciumi kedua bayi itu bayi yang baru saja akan berumur 3 bulan.

Aku lihat mas Hendra dia tersenyum,aku pun mendekati nya"makasih mas makasih"ucapku berderai air mata

"Maaf renat,aku tak bisa membuatmu bahagia aku tak bisa mempertahankan semuanya tapi ini anak kita,kau berhak atas mereka"

Apakabar?(IloveyouOPPA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang