3- KESIALAN DI MALL

494 26 6
                                    

"Gaes gue cabut dulu ya, takut uang jajan gue diblokir bokap kalo telat balik!" Ara menutup pintu mobil keras.

BUGHH

"Sans ae kali yang nutup, mobil gue masih kredit, ntar lecet!!" Pekik didy.
"Beli baru aja elah, ntar gue dp-in" sahut ara cuek sambil berlalu menuju rumahnya.
"Dasar upil kudanil!!" Gerutu didy,
"Kaya kagak tau sohib lo aja dy"
Didy segera menghidupkan mesin mobilnya, meninggalkan gerbang rumah ara yang menjulang megah.

"PAPA!! Ara cantik pulang!!!!"
Teriak ara menggema di ruang tamu rumahnya,
"Ara kebiasaan kalo pulang teriak teriak mau bikin papa mati muda ya"
Tegur papanya.
"Ah, papa jangan dulu dong kan ara belum nikah, nanti kalo papa mati muda siapa yang jadi wali ara coba"
Ara mencibikkan bibirnya.

Ara berjalan menuju kamarnya, hingga ia menghentikan langkahnya karena panggilan sang papa,
"Kapan kamu berhenti buat ulah ara"
Ujar papanya lembut tapi dengan nada yang menunjukkan ketegasan.
"Pa-"
"Papa pengen kamu kaya dulu lagi ra, kamu berubah sejak kepergian-" potong papanya.
"Ara mohon pa, jangan bahas dia lagi"
Ara melanjutkan langkahnya menuju kamar, meninggalkan papanya yang memandang sedih anak semata wayangnya.

"Papa harap kamu kembali kaya dulu ra".

Ara membanting tubuhnya keranjang queen sizenya,
Menatap langit langit kamarnya,

"ara ngak tau pa, kenapa ara jadi berubah, maafin ara pa gak bisa jadi anak yang bisa papa banggain."

Tak terasa ara pun terlelap tidur dan menuju alam mimpinya yang begitu indah.

💤💤💤

" tungguin ara, ihhh ngeselin deh" ara menghentakhentakkan kakinya ke tanah.

"Kamu lama sih, sini kejar aku kalau bisa,"

ara berlari kecil menuju nathan yang telah jauh didepannya.

"Ara cepet ih, ara cepet"

Dughh bughhh

"Awww, sakit anjir" ara mengelus kepalanya yang terbentur sisi nakas disamping ranjangnya.
"Lu lama sih bangunnya, kan didy udah bangunin ara dari tadi" didy beranjak keluar kamar,

"Woi didy anjayyy!!!!" Ara berteriak kencang.
"Lo ngimpi apa sih, ampe susah banget kita bangunin gak bangun-bangun gue kira lo mati" cletuk vio.

Plakk

"Heh lo kok getok pala cantik gue" vio melempar bantal sofa disampingnya dan mengenai tepat diwajah ara.
"Tai lu kutil kuda"ara

"Dugong beranak"vio

"Kutu babi"ara

"Bisul bokong lo"vio

"Serah lo lah kang gosip, pacar miper" ara berlalu menuju kamar mandi.

"Cepetan lo, ntar cowok dimall stoknya abis!!" Teriak vio dari kamar ara.

Lima belas menit kemudian ara turun ke lantai satu,
"Cepet amat lo mak mandi bebek ato gimana seh" cletuk didy,
"Iya gue mandi bebek tapi tetep cantik dan what, mak?mak mak siapa yang lo panggil mak hah!? masih muda gini dipanggil mak. tuh si vio aja yang dipanggil mak .mak tiri wkwk"ejek ara.
"Eh eh enak aja gue bukan mak tiri ya" kata vio sambil mencibikan bibirnya.

Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya mereka memutuskan untuk akhirinya dan mulai keluar rumah untuk pergi ke mall.

Tapi sebelumnya tidak lupa mereka berpamitan kepada papa ara. Ya walaupun tingkah mereka di sekolah kaya preman tapi mereka masih punya sopan santun.

🚗🚗🚗

" Ra lo mau nonton apa belanja?" Tanya vio pada ara,
"Serah lo aja gue mah ngikut aja" jawab ara acuh.

"Ih didy mau beli syepathu dulu ya, noh di sono" tunjuk didy disalah satu toko ternama dimall.

"Gaya banget lo dy, beli sepatu di toko barang breandit" cibir vio.
"Serah didy dong, duit duit saha kok situ sirik sih" didy pergi meninggalkan vio dan ara yang masih berdiri di dekat pintu masuk mall,

"Yuk ah, ntar kehabisan diskon" vio mengajak ara, ara pun hanya memutar bola mata malas.

Kelakuan teman temannya memang agak abnormal, yang satu cowok hobinya kek cewek nah satunya lagi cewek yang kemana mana hobinya liatin cogan.

"Ara sayang!!!" Teriak seseorang dari arah pintu.
"Whattt!!! Ngapa ada anak kingkong disini. Oh tuhan dosa apa yang hambamu perbuat" ara melotot melihat ke arah pintu masuk mall, mendapati sean dan si kutu buku berjalan kearah mereka.

"Eh aa sean ma aa vino, tau aja kalo cecan vio lagi main kemall"

"Eh apaan lo vio, gue ke sini karena ada my sweety heart ara cantik ya bukan lo pia pio" ara menatap mereka malas,

"Vi ayo!!" Ajak ara,
"Jangan pergi dong yank, ayo nonton ma aa sean aja" sean menatap ara penuh harap, sedangkan vino hanya fokus pada sebuah buku ensiklopedia yang sedari tadi ia baca sambil berjalan, author ulangi sambil berjalan ya ingat itu.

"Vi ayo" nada ara naik satu oktaf.
"Emm , ra mending kita nonton aja, lagian ada film yang pengen aku tonton yang ada ari irhamnya " vio ikutan ngrengek minta nonton.

"Ah serah lo" ara berjalan mendahului mereka bertiga.

"Yank , tungguin aa!!" Pekik sean sambil berlari mengejar ara.

"Ya tuhan selamatkan lah hambamu dari orang orang abnormal ini" batin ara.

Mereka berempat masuk kedalam bioskop,

"Yank duduk sebelah aku ya" ara mendengus kesal.
"Sejak kapan gue mau deket deket ama lo " ara duduk dikursi tengah,
Vino tiba tiba saja duduk disebelah kanan ara,

"Eh ngapain luo duduk sini!!" Ara
"Emang ini bangku punya sapa, lo kok ngalarang gue duduk sini heh" sinis vino.

"Serah lah gue-"
"Yakkk" tiba tiba sebuah tangan kekar nangkring dipundak ara.
"Woy ngapain lo hah, turunin gak tangan lo!!" Bentak ara pada sean,

"Elah yank kok jahat banget sih" sean cemberut mendapat bentakan dari ara.

"Dasar bocah" gumam vino.

"Sean vio duduk sini ya, biar deket ma aa sean " vio menyengir sambil memeluk pop cron besar.

Mereka menonton dengan serius, tiba tiba saat adegan lucu, ara reflek memukul lengan vino sambil tertawa terbahak bahak.

" Eh lo modus ya" ara mengalihkan pandangannya ke arah vino.

"Enak aja, lo kali yang kegeeran, gue cuma reflek ya" ara berdiri dari duduknya,

"Mau kemana ra?" Tanya vio sambil terus nyemil pop cronnya.

"Gue mau balik, lo mau ikut apa balik sendiri" ara melenggang pergi keluar bioskop.

Langkahnya terhenti melihat seseorang yang pernah mengisi hari-harinya.

"Loh kok malah berhenti sih? Katanya mau balik" kata vio.

Ara tersadar dari lamunannya. "Oh yuk balik"

Mereka lanjut berjalan menuju parkiran dan berangkat pulang.

Suasana di mobil hening dan seketika keheningan itu pudar karena suara vio yang bertanya pada ara "Eh ra keknya ada yang kelupaan deh tapi apa ya?"

"Hm iya juga apa ya,kek ada yang kurang gitu biasanya ada yang rame gitu di mobil" kata ara sambil masih fokus menyetir.

Ciiiiiit

Ara mengerem mobilnya mendadak. "DIDYYYYYYY!!!" Mereka berteriak bersamaan dan saling bertatapan.

Sementara di mall didy sedang celingak-celinguk dengan membawa banyak belanjaan di tangannya mencari keberadaan ara dan vio.

================================
Maaf gaes baru bisa update lagi soalnya lagi sibuk banget

Jadi gimana chapter kali ini???

Komen ajah ya dan jangan lupa vote nde ^^

Ketcup manjah dari autor😘

MY LOVE EINSTEIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang