9-KESIALAN YANG BERTUBI

302 17 2
                                    

Setelah kejadian di uks salah satu makhluk menyebalkan bernama sean itu mengikuti ara terus. Terus saja mengoceh tentang keadaan kaki ara dan bersikeras untuk menggendongnya. Untung bala bantuan datang,yaitu viona. Oh ara bersyukur sekali sahabatnya itu datang.

Kini ara dan vio sudah ada di kantin untuk mengisi perut mereka. "Eh si didy kemana sih ra?" Tanya vio sambil meminum es teh miliknya. Ara menggelengkan kepalanya,"ntah".

Ntah didy itu kemana setiap ada acara seperti ini dia menghilang. Setiap ditanya oleh ara dan vio dia hanya menjawab main hp tanpa memberi tahu tepatnya dimana.

"Halo ayong ara" sapa sean sambil mendudukan dirinya di kursi sebelah ara. Namun naasnya....

Prang

Gelas yang berisi es teh milik ara jatuh dan pecah. Es teh yang baru sedikit ia minum. Naas sekali bukan nasib seorang ara hari ini. 

Vio menatap gelas ara yang pecah. "O M G itu gelasnya pecah macam hati vio yang pecah kalo liat aa sean deketin ara". Sungguh bucin seorang vio. Kadang seorang vio juga bisa menjadi orang yang bijak.

Sean mulai memunguti pecahan gelas agar tidak terinjak oleh orang. "Buk maaf gelasnya saya pecahin" ucap sean pada ibu kantin. "besok saya ganti jadi dua lusin deh,kalo udah sukses tapi hehe" sean nyengir dan kembali duduk bersama ara dan vio.

"Aa sih usil jadi mecahin gelas kan" kata vio yang masih fokus menikmati mie lidinya. "Semangat pengen duduk sama ayang ara soalnya" sean menatap ara sambil memasang senyum manisnya. "Boong pasti, aa sean kan semangat pen duduk sama vio ehe" vio menatap sean sambil sengir.

Yang di tatap memasang muka jijik "iyuh pede lo". Vio merengut sambil menggembungkan pipinya membuatnya terlihat imut "Boong kan pasti?". Sean memberikan tatapan tajamnya pada vio,"gak". Vio semakin gancar untuk menggoda sean. "iya ah" ucapn vio sambil mengerlingkan matanya

Ara berdiri dan beranjak untuk membeli minum lagi. "Buk es teh tapi pakek plastik aja ya" pinta ara. "Ok neng" ibu kantin mulai membuat es teh. Ara mengambil beberapa jajanan seperti sosis,nugget,dan tempura untuk di goreng.

Ara mengambil benda pipih candu bagi semua manusia,yaitu handphone. Ia membuka app game ML.

"Eh bau gosong apaan nih?" Ara memasukkan benda pipih kesayangannya itu ke saku celananya. "Eh gila lupa gue lagi goreng" ara dengan cekatan mengangkat semua jajanan yang ia goreng tadi. Naas sekali semuanya sudah gosong.

🍳🍳🍳

Semua anak kelas sedang sibuk menata stand masing-masing. Tak terkecuali kelas XI IPA 2. Mereka semua kompak menghias stand dengan tema monokrom.

"Eh dit,pinjem tongkat pramuka dong buat hiasan" kata ara kepada adit selaku ketua dewan ambalan. "Ambil ae di gudang sono" jawab adit memperbolehkan.

Memang kelas XI IPA 2 itu banyak anak yang ikut organisasi. Kadang kalau kegiatan sedang berbarengan maka kelas hanya tinggal sekelas. Ya walaupun sering keluar kelas presetasi mereka tetap dipertahankan.

"Vio kuy gue ajak ke gudang" ajak ara.

"Ok deh kuy" jawab vio sambil beranjak dari pekerjaannya.

Di tengah perjalanan ke gudang tiba-tiba handphone vio berbunyi. Kakak vio menghubungi, ia mengatakan bahwa vio harus pulang karna ada acara mendadak.

"Lah kok lo pulang, trus yang bantu gue di gudang siapa anjir" rengek ara.

"Nanti pas gue balik ke kelas gue panggilin orang deh buat bantu lu ra maaf" kata vio kemudian berlalu pergi.

Kini ara sudah sampai di gudang. Ia mengendarkan pandangannya mencari tongkat pramuka.

Ceklek

sebuah suara pintu terbuka mengagetkan ara. Ketika berbalik memastikan siapa yang datang ara tambah terkejut. Manusia yang menjadi musuhnya yaitu vino lah yang disuruh vio untuk membantunya.

"Awas saja kau vio habislah kau besok" ucap ara dalam hati. Ara kembali fokus untuk mengambil tongkat pramuka. Tanpa disadari kini vino sudah berada di sebelah ara untuk melakukan hal yang sama.

"Ck sial banget gue hari ini" gerutu ara dalam hati.

❣❣❣

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sudah setengah jam ara terkunci di gudang sekolah bersama vino. Ntah kenapa hari ini semesta begitu mempermainkan ara.

"Woii ada orang gak sih di luar!" Teriak ara sambil menggedor-gedor pintu. "Gak cape apa lo kaya begitu" tanya vino. Yang ditanya tak menggubris. Ara terys saja berteriak dan menggedor pintu berharap ada yang mendengar.

Akhirnya ara merasa lelah juga. Ia duduk di salah satu kursi yang ada. Dia mulai mumbuka benda pipih kesayangannya. Apalagi kalau bukan handphone. Benda pipih yang selalu menjadi candu bagi umat manusia.

Ara membuka aplikasi game favoritnya. Vino yang ada di ruangan itu menatap sekilas ke arah ara. Hatinya lega karna akhirnya ara berhenti juga berteriak dan menggedor-gedor pintu.

Vino mengambil handphone di saku celananya. Ia membuka aplikasi tukar pesan. Sebuah pesan singkat ia kirimkan pada sean. Sialnya sean sedang tidak aktif.

Muka ara terlihat serius saat memainkan game itu. Namun, tiba tiba sebuah notif baterai akan habis membuatnya kesal. "Ah anjir di saat begini malah abis baterainya" gerutunya.

"Eh ra bisa pinjem hp lo?" Tanya vino.

"Ck hp gue mati,habis baterainya buat ngegame" jawab ara enteng.

"Ah bego lo, harusnya tadi hp lo buat ngehubungi orang bukan malah buat ngegame" ucap vino kesal.

Ok ara tidak memikirkan hal itu. Habislah dia sore ini. Terkurung di gudang kotor ini dengan makhluk bernama vino. Dan lagi kata orang di gudang suka terdengar suara tangisan. Ah bulu kuduk ara seketika berdiri.

Gubrak

Sebuah suara benda terjatuh mengagetkan ara. Sontak dia memegang erat tangan vino. "Gue reflek kaget tadi gak usah geer lo!" Ucap ara ketus dengan melepaskan genggaman tangannya.

"KAPAN KESIALAN INI BERAKHIIIIR !!!" teriak ara dalam hatinya.

================================

Hay yo para pembaca setia

Siapa nih yang nungguin nih cerita?
Angkat jempol kaki kalian wkwkw

Mon maap ya para pembaca yang setia author yang begitu syantik ini slow update terus terusan

Makasih hiya hiya udah pada mauk mampir ke ceritaku yang belum begitu bagus ini

Gimana gimana chapter kali ini?

Suka gak suka gak?

Kalo suka komen yak

Mari tinggalkan jejak kaliam di komen

Sampai jumpa di chapter selanjutnya

😘😘😘😘

Salam ketcup manjah dari author

MY LOVE EINSTEIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang